5 Psikopat Paling Sinting dalam Video Game (Bagian 2)

Jiwa psikopat dalam diri karakter villain enggak terbentuk secara tiba-tiba. Pada lazimnya, mereka telah lebih dulu mengalami suatu penderitaan yang melampaui batas kepekaan nurani atau suatu peristiwa yang menggoreskan trauma teramat dalam dan mustahil buat disembuhkan. Apapun itu, pada akhirnya mereka menjelma menjadi sosok menakutkan yang antipati. Mereka pun enggak lagi menaruh peduli pada elemen kehidupan lain di sekeliling mereka.

Lima karakter berikut adalah contoh psikopat terbaik dalam video game yang akal sehat dan hati nuraninya udah enggak lagi berfungsi.

 

1. Psycho Mantis (Metal Gear Solid)

Via Istimewa

“Oh, jadi lo suka maen Castlevania, ya?

Dalam kutipan Mantis di atas, game Castlevania bisa ditukar dengan Suikoden, Azure Dreams, atau game besutan Konami manapun yang kebetulan data saving-nya tercatat dalam memory card lo yang sedang menancap pada konsol. Skill mind reading yang luar biasa ajaib pada zamannya. Maklum, zaman dulu gamer hanya bergantung pada panduan walkthrough atau obrolan lintas rental PS di saat internet masih jadi barang mahal. Hasilnya, sangat sulit untuk membongkar rahasia jenius dari Hideo Kojima ini.

Psycho Mantis terlihat seperti seorang eks pasien yang baru saja melarikan diri dari rumah sakit jiwa di pulau paling terpencil. Tubuhnya sangat kurus hingga menampakkan belulang rusuknya. Penampilan Mantis makin janggal dengan pakaian ketat dan topeng antigas yang dia kenakan. Suaranya yang payau pun membuat nuansa misterius pun makin terasa. Apalagi dia punya kekuatan telekinesis yang membuatnya dapat melayang-layang.

Lalu apa yang membuat Mantis jadi psikopat yang ikonik? Pembunuh berantai ini mustahil dikalahkan dengan cara konvensional. Satu-satunya jalan adalah dengan mencabut kontroler alias stik pada port 1 dan memasangnya pada port 2. Sederhana? Memang. Namun, sekali lagi, zaman dahulu internet masih sulit dijangkau dan informasi enggak lazim seperti ini sukar diperoleh. Dan sebelum trik ini dilaksanakan, Mantis akan terus menebak game-game yang lo mainkan sembari memprediksi setiap gerakan dan serangan yang lo lancarkan. Ujung-ujungnya, lo yang malah dibikin gila sama dia.

 

2. Needles Kane (Twisted Metal)

Via Istimewa

“Cukup kurang dari satu menit bagiku untuk menghabisi tiga petugas kepolisian dan memasang kembali topengku!”

Apa namanya kurang familier buat lo? Bagaimana dengan Sweet Tooth? Yup, Sweet Tooth adalah nama kendaraan tempurnya. Sedangkan pengendaranya adalah Needles Kane. Maniak berambut merah menyala yang satu ini adalah wajah universal sekaligus duta waralaba game Twisted Metal.

Nama aslinya adalah Marcus Kane. Awalnya dia hidup sederhana dan bahagia meski hanya berprofesi sebagai penjual es krim keliling. Namun, keadaan inilah yang justru mengoyak nuraninya. Stagnansi dalam menjalani hidup perlahan melahirkan alter ego yang baru dalam dirinya, Needles Kane. Seorang badut psikopat yang sadis serta gemar menebar penderitaan dan kehancuran via truk es krimnya.

Putra dan Istrinya saja dia bantai. Sementara putrinya berhasil lolos usai menggoreskan luka permanen di mata kanannya. Twisted Metal sendiri adalah turnamen hidup mati yang dipelopori oleh karibnya, Calypso, yang kemudian dia ambil alih supaya bebas menerapkan aturan. Dia pun jadi lebih leluasa menyalurkan hobinya menciptakan destruktivitas yang semakin liar dan enggak terkendali.

 

3. Walter Sullivan (Silent Hill 4: The Room)

Via Istimewa

“Pah.. Papa.. Papa di mana? Pah.. Aku tak bisa melihat wajahmu.”

Walter adalah antagonis utama yang jadi pangkal penyebab segala peristiwa kelam di semesta Silent Hill 4: The Room. Dia adalah seorang psikopat berdarah dingin yang telah menghilangkan nyawa 19 orang. Dua di antaranya termasuk anak-anak.

Seperti lumrahnya calon psikopat yang lain, masa kecil Walter jauh dari kata bahagia. Dia dicampakkan oleh kedua orang tuanya, lalu diadopsi oleh sebuah kultus keagamaan yang fanatik. Buah dari pendidikan ketat dari kelompok tersebut adalah kebencian, kedengkian, dan ketakutan terhadap umat manusia.

Walter kemudian terpilih untuk mengemban misi “suci”, yakni membersihkan dunia dari segala macam dosa dan kejahatan dengan menunaikan sebuah ritual brutal bernama “21 Sacrament”. Atau dengan kata lain tumbal manusia sebanyak 21 jiwa. Dia meyakini, hanya dengan cara seperti inilah dunia bisa terbebas dai belenggu penderitaan dan melahirkan firdaus.

Metodenya dalam membunuh sangat variatif. Entah itu menenggelamkan, menembak, mencekik, membakar, atau menikam korbannya dengan kapak secara barbar. Kesadisannya enggak hanya sampai di situ. Untuk menyukseskan ritualnya, dia mencerabut jantung-jantung dari jasad para korbannya.

 

4. Vaas Montenegro (Far Cry 3)

Via Istimewa

“Apa aku pernah menjelaskan definisi sinting kepadamu?”

Bukan, Vaas bukan musuh terakhir dalam seri Far Cry ke-3 ini. Karakter yang kental dengan rambut mohawk ini berposisi sebagai tangan kanan dari antagonis utamanya, Hoyt Volker. Biar begitu, dialah yang diplot sebagai sampul dan ikon game ini. Kemunculannya yang terbilang singkat bahkan disebut-sebut jauh lebih berkesan daripada Jason Brody, protagonis yang lo maenin.

Vaas dengan sempurna mengejawantahkan diri sebagai karakter karismatik dengan akal yang kurang waras. Ladang ganja yang melimpah dan sederet obat-obatan terlarang adalah pemicunya. Ini juga membuatnya jadi mengidap mood swing yang akut. Satu waktu dia bisa terlihat sangat santai. Beberapa detik berselang, amarahnya bisa meledak-ledak.

Mental mantan anggota ”Rakyat” ini memang udah enggak stabil dari sananya. Lihat aja sorot matanya yang seolah memancarkan aura ingin dikasihi sekaligus minta ditonjok sampai mampus. Lepas dari akhir riwayatnya yang rada-rada mengecewakan, Vaas telah berhasil menancapkan taringnya sebagai salah satu psikopat papan atas dalam video game.

 

5. Kefka Palazzo (Final Fantasy VI)

Via Istimewa

“Baca gerak bibirku—belas kasih hanya untuk orang lemah! Ada alasan mengapa kata “menentang” seirama dengan “membuang”… jika mereka menghalangi jalanmu, habisi mereka!

Sephiroth itu memang kejam juga sadis. Namun jika dikomparasikan dengan Kefka Palazzo dari Final Fantasy VI, bos utama Final Fantasy VII itu jadi tampak normal dan budiman. Badut penyihir inilah yang jauh lebih mewakili istilah “psikopat”.

Jika antagonis pada seri Final Fantasy yang lain biasanya terlihat keren, dingin, dan enggak banyak bacot, formula yang digunakan Kefka malah sebaliknya. Dia adalah maniak yang cenderung tempramental, flamboyan dan berisik. Lo yang pernah maen game ini pasti selalu terbayang-bayang dengan tawa cekikikannya yang begitu menjengkelkan.

Dia terang-terangan menentang eksistensi umat manusia dan merasa bahwa keberadaan mereka enggak ada faedahnya. Kefka enggak sedikitpun memiliki rasa simpati atau empati. Jika ingin mendengarkan musik, dia engak akan datang ke alun-alun terdekat untuk mengunjungi parade setempat. Dia lebih suka meracuni sungai yang mengaliri kerajaan Doma dan menimbulkan jeritan histeris penduduk kastil yang di kupingnya terdengar laksana simfoni yang mengalun indah.

***

Seorang villain yang hebat adalah mereka yang sanggup dan rela melakukan apapun demi tujuan yang mereka canangkan. Hanya saja cara mereka dalam mencapai tujuan sungguh sulit dicerna oleh akal sehat. Ibaratnya, membunuh manusia seperti menepuk nyamuk. Enggak ada perasaan bersalah, apalagi rasa menyesal setelahnya.

Di antara kelima psikopat video game yang udah dibahas di atas, mana yang menurut lo paling enggak waras?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.