Assasin’s Creed sudah tayang di seluruh bioskop Tanah Air. Film yang diangkat dari game berjudul sama garapan Ubisoft yang sudah memiliki 20 seri dan bisa dimainkan di berbagai konsol ini masih mengangkat kisah tentang pada Assasin. Namun, kalau lo berharap film ini bakal menyoroti kisah salah satu karakter dalam game-ny, lo bakal kecewa. Soalnya, film ini mengisahkan tentang Callum Lynch yang merupakan keturunan langsung dari Aguilar de Nerha, yang pada dasarnya enggak ada sama sekali di game-nya.
Assasin’s Creed punya kisah yang kompleks. Game-nya menyoroti berbagai periode waktu, mulai dari masa Perang Salib, Renaissance, sampai Revolusi Rusia. Namun, di film ini, yang disoroti adalah masa Spanish Inquisition sekitar tahun 1478, saat terjadi perebutan Apple of Eden antara Sultan Muhammad XII dan Kesatria Templar. Misi para Assasin adalah menyimpan Apple of Eden dan menyelamatkannya dari para Kesatria Templar. Aguilar adalah orang terakhir yang diperkirakan mengetahui tempat penyimpanan Apple of Eden.
Sebagai keturunan langsung Aguilar, Callum Lynch dibawa oleh ilmuwan Sophia Rikkin yang merupakan otak di balik pengerjaan Animus, sebuah mesin yang bisa membawa seseorang melihat kenangan leluhurnya. Demi mendapatkan kembali Apple of Eden, Callum dibawa ke Abstergo Industries dan diminta memasuki memori Aguilar menggunakan Animus. Mulai dari sinilah petualangan Callum dan Aguilar dimulai.
Assasin’s Creed memang punya kisah yang enggak ada di semua game-nya. Meski begitu, film ini masih berada di dunia yang sama kayak yang ada di game-nya. Meski sampai saat ini Assasin’s Creed menuai banyak kritikan negarif, sebenarnya film ini cukup keren, kok. Kayaknya sutradara Justin Kurzel mau membuat kisah yang original, namun enggak lepas dari franchise-nya sehingga jadilan Assasin’s Creed kayak yang tayang sekarang.
Kalau lo enggak mau nonton Assasin’s Creed karena rating-nya cuma 19% di Rotten Tomatoes, lo salah besar. Memang, sih, kayaknya sudah jadi kutukan buat semua film yang diadaptasi dari game. Film-film semacam ini seakan enggak pernah berhasil memuaskan para kritikus film. Assasin’s Creed bukan film adaptasi game pertama yang mendapat rating jelek. Sebelumnya Warcraft, Resident Evil, Mortal Kombat, dan Silent Hill yang sudah mengalami ‘kutukan’ yang sama. Makanya, Viki, sih, tetap saranin lo tetap nonton film ini. Soalnya, setelah Viki rangkum, ternyata masih ada lima hal keren yang tersaji di dalamnya. Mau tau apa aja? Yuk simak ulasannya di sini!
1. Jajaran bintang ternama
Yap! Assasin’s Creed memang berani banget mengeluarkan dana besar untuk menghadirkan jajaran bintang ternama dalam film ini. Sutradara Justin Kruzel kayaknya cinta banget sama pemain-pemainnya di film Macbeth. Makanya, di Assasin’s Creed ini juga ada Michael Fassbender yang berperan sebagai Callum Lynch dan Marion Cottilard sebagai Sophia Rikkin. Mz Fassbender mungkin sudah lo kenal dengan perannya dalam X-Men: First Class sebagai Magneto. Sementara Mb Marion adalah peraih Best Actress dalam film La Vie en Rose.
Bukan cuma itu, di film ini juga ada pemenang piala Oscar lainnya, yaitu Jeremy Irons (dia memenangkan Best Actor pada 1990 untuk perannya sebagai Claus von Bulow). Om Irons berperan sebagai ayahnya Sophia, Alan Rikkin. Melihat nama-nama di atas, lo patut waspada film ini bakal cukup menguras emosi. Kemampuan mereka enggak diragukan lagi, khususnya Mz Fassbender yang memerankan Aguilar and Callum sekaligus. Mantap!
2. Visualisasi yang kece
Enggak bisa dimungkiri bahwa film ini punya tampilan visual yang kece. Kita mulai aja dari penggambaran sampai Animus yang bikin Callum Lynch bisa benar-benar menyatu sama Aguilar. Animus dibuat dengan dramatis banget, bikin Callum bisa lompat ke sana ke mari ngikutin gerakan Aguilar yang lagi lompat-lompat juga di memorinya. Kece! Belum lagi, begitu Callum masuk ke Animus, penggambaran Spanyol masa lalu yang lumayan suram juga keren. Selain itu, peralihan setiap masuk ke memori Aguilar juga keren. Perpindahannya mantap!
3. Kisahnya modern
Assasin’s Creed ini ternyata enggak begitu banyak mengisahkan tentang para Assasin di masa lalu. Callum memang dibawa demi melihat memori Aguilar. Meski begitu, sebetulnya yang lebih banyak disorot adalah masa kini dan kayaknya memang nantinya pun yang lebih banyak disorot adalah kisah masa kini. Kelihatan banget bahwa film ini mau membawa pertarungan antara para Assasin dan Kesatria Templar pada masa sekarang. Bakal ada pertarungan antara para keturunan Kesatria Templar dan keturunan Assasin di masa sekarang. Mungkin hal ini bakal membawa suasana yang berbeda, mengingat selama ini game-nya berlangsung di masa lalu. Namun, justru hal ini bisa membawa suasana segar di filmnya.
4. Parkour!
Saat Callum masuk ke Animus, memasuki memori Aguilar, Callum merasakan semua aksi yang dilakukan Aguilar. Para Assasin ahlinya ‘menyamar’ di tengah orang banyak, kemudian melakukan serangan tiba-tiba, dan ahli juga melarikan diri. Di film ini, lo bakal lihat aksi parkour yang keren banget dari Callum dan Maria saat mereka melarikan diri sebelum dieksekusi. Adegan ini benar-benar bikin Viki deg-degan dan geregetan. Sambil lari dan melompati obstacle, mereka juga harus melawan para Ksatria Templar yang menghalau jalan mereka. Jujur aja, aksi parkour di sini kece banget!
5. Menghargai game-nya
Sebagai film yang diadaptasi dari game, sebenarnya Assasin’s Creed cukup menghargai game-nya, loh. Terlepas dari kenyataan bahwa kisah yang diangkat sama sekali original, sebetulnya detail di dalamnya cukup bikin wow! Di dalam Abstergo, terdapat ruang yang berisi senjata milik para pendahulu. Ada pedang Altair Ibn-La’Ahad, panah Connor, pistolnya Edward Kenway, dan tongkat Jacob Frye. Soalnya, Ubisoft cukup tajam soal berbagai elemen di film ini. Bahkan, lo bisa lihat juga, saat Callum memasuki memori Aguilar, suasana di masa lalunya sama banget kayak suasana dalam game-nya. ‘Leap of Faith’-nya juga bikin merinding! Intinya, terlepas dari orisinalitas kisahnya, sebetulnya Assasin’s Creed cukup berhasil membawa suasana dalam game ke filmnya.
Yah, memang, sih, sebetulnya film ini juga memiliki cukup banyak hal yang mungkin jadi faktor kritikan negatifnya. Soalnya, penokohan di film ini enggak begitu kuat. Lompatan alurnya, dari modern ke masa lalu, ke modern lagi, juga agak kasar. Jadinya film ini terkesan cuma menempelkan alur aja. Dan kayaknya ini yang bikin Assasin’s Creed menuai kritikan negatif.
***
Tapi, kayak yang sudah Viki jabarkan di atas, ada juga, kok, faktor yang bikin film ini keren. Buat penonton awam yang enggak pernah mainin game-nya pun sebetulnya film ini enggak biin bingung, Makanya, buat lo yang belum sempat nonton film ini, buruan nonton dan buktiin sendiri, apakah lo setuju sama para kritikus film atau enggak?