Sosok Lee Sang-hyeok alias Faker sudah menjadi salah satu legenda hidup dalam skena kompetitif League of Legends. Pemain yang berposisi sebagai sebagai Midlaner ini sudah mendapatkan berbagai trofi, dan bisa bertahan di papan atas hingga bertahun-tahun.
Tidak hanya itu, berbagai julukan sebagai pemain terbaik kerap disematkan kepadanya. Misalnya ada yang menyebutnya sebagai Michael Jordan-nya League of Legends, hingga julukan sebagai greatest of all time (GOAT) di game garapan Riot Games tersebut.
KINCIR sendiri sepakat jika Faker dianggap sebagai GOAT di kancah League of Legends. Ingin tahu alasannya? Yuk, simak artikel berikut ini!
Alasan Faker pantas menjadi GOAT di League of Legends
Pro player dengan piala Worlds terbanyak
League of Legends memiliki beberapa tingkatan turnamen, dan Worlds merupakan kasta tertinggi. Turnamen dengan tingkat dunia tersebut mempertemukan seluruh tim esports terbaik dari seluruh penjuru dunia, dan memiliki prize pool yang terbesar di kancah kompetitif League of Legends.
Faker sendiri sudah pernah menjuarai Worlds sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 2013, 2015, 2016, dan 2023. Torehan tersebut membuatnya menjadi pemain dengan gelar juara Worlds terbanyak sepanjang sejarah.
Raja LCK, sabet gelar juara 10 kali sejak 2015
Selain memiliki gelar juara Worlds terbanyak, Faker juga memiliki banyak gelar turnamen LCK. Turnamen merupakan franchise league yang diselenggarakan secara resmi oleh Riot Games, dan menjadi turnamen paling prestisius di skena kompetitif League of Legends kawasan Korea Selatan.
Sejak pertama kali berlangsung pada tahun 2015, Faker tidak pernah absen dari kompetisi tersebut. Ia juga pernah menjuarai LCK sebanyak sepuluh kali dan merupakan pemain dengan gelar LCK terbanyak di Korea Selatan.
Punya medali emas Asian Games
Ajang olahraga multicabang terbesar se-Asia yaitu Asian Games buat pertama kalinya mempertandingkan esports sebagai cabang olahraga. League of Legends menjadi salah satu game yang dipertandingkan dalam ajang yang berlangsung di China tersebut.
Faker sendiri merupakan anggota dari timnas Korea Selatan di tim League of Legends buat Asian Games 2022. Tidak hanya itu, ia berhasil keluar sebagai juara dan membawa pulang medali emas usai mengalahkan China Taipei di babak final.
Kemenangan yang berhasil ia raih tidak hanya membuatnya membawa pulang medali emas, tetapi juga membuat seluruh anggota tim Korea Selatan bebas dari wajib militer.
Memiliki loyalitas dan longevity yang tinggi
Sudah menjadi rahasia umum kalau durasi karier seorang pro player terbilang cukup singkat. Hal tersebut sepertinya menjadi sebuah pengecualian buat Faker, yang hingga saat ini tidak hanya masih aktif bertanding tetapi juga bisa konsisten membawa timnya bersaing di papan atas.
Ia mengawali karier profesionalnya pada awal tahun 2013, dan uniknya lagi ia tidak pernah berpindah tim sama sekali. Pemain yang berposisi sebagai Midlaner ini mengawali karier bersama dengan T1 dan bertahan hingga sekarang. Padahal, enggak menutup kemungkinan jika banyak tawaran tim besar yang ingin meminangnya masuk. Tapi, sejauh ini Faker memilih setia.
Saking berharganya, tangan Faker diasuransikan Rp12 miliar
Kehebatan Faker di Rift Herald tentunya tidak bisa kita ragukan lagi. Tangan ajaibnya berhasil membuahkan berbagai trofi yang membuatnya menjadi salah satu legenda di kancah kompetitif League of Legends.
Ia memiliki salah satu benefit yang mungkin tidak banyak pro players miliki yaitu diasuransikan. Jika ia mengalami cedera di tangannya, maka Hana Bank selaku pemberi asuransi akan membiayai pengobatan hingga mencapai Rp12 miliar. Jadi, sudah terbayang dong seberapa berharga tangan dari Faker?
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports!