Beberapa waktu lalu, Indonesia lagi-lagi punya anak bangsa yang patut dibanggakan. Cewek asal Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, Kebumen, Jawa Tengah, bernama Novi Wahyuningsih berhasil membuat aplikasi pesan bernama Callind. Bukan sembarang aplikasi, Callind digadang-gadang bakal jadi tandingan WhatsApp.
Aplikasi yang rencananya bakal diluncurkan pada Februari 2018 ini memang masih jauh dibandingkan dengan aplikasi pesan daring raksasa yang ada saat ini. Namun, tidak ada salahnya, dong, kalau kamu unduh dan coba aplikasi asli Indonesia ini. Nah, kamu pasti penasaran dengan Callind. Yuk, simak lima fakta tentang aplikasi pesan daring asli Indonesia ini.
1. Dibikin oleh cewek muda berbakat
Novi Wahyuningsih, cewek muda asal Kebumen ini merupakan lulusan D-3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Di usianya ke-26, dia sukses memukau Tanah Air dengan prestasinya di bidang teknologi. Dia belajar otodidak sebelum akhirnya berhasil membuat aplikasi tersebut.
Dilansir Detik, selain otodidak dalam penciptaan Callind, Novi juga ngambil ilmu dari para ahli IT yang dikenalnya selama bekerja di bagian marketing perusahaan Venture Capital di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2015 demi menyempurnakan idenya. Sekarang, dia jadi direktur utama di sejumlah perusahaan IT yang didirikannya. Selain Callind, ternyata Novi udah menciptakan lima platform digital lainnya, yakni MeoTalk, Monzter, Happybid, Metgames, dan Vooilaa.
2. Layanan yang bakal kamu dapatkan
Layaknya aplikasi pesan daring lainnya, kamu bisa menikmati fitur Broadcast Chat yang memudahkan kamu berbagi pesan dengan lebih dari satu pengguna tanpa harus mengirim satu per satu. Selain itu, ada fitur Private Chat yang memungkinkan kamu berkirim pesan secara pribadi tanpa diketahui pengguna lain. Ada juga fitur Look User yang mirip dengan fitur Look Around pada aplikasi WeChat. Fitur ini berfungsi untuk melihat siapa saja pengguna Callind di sekitar kamu.
Selain itu, ada fitur Free Call atau panggilan gratis yang berguna untuk mengurangi pengeluaran pulsa saat melakukan panggilan, mirip dengan fitur di WhatsApp, BBM, Facebook, dan aplikasi sejenis lainnya. Tentu saja, juga ada fitur Video Call Callind, Share Location, dan kirim file berupa foto, dokumen, dan suara. Semuanya membantu kamu berkomunikasi lebih jauh tanpa harus mempermasalahkan jarak dan lokasi yang berbeda.
3. Bedanya dengan aplikasi pesan lainnya
Nah, bedanya dengan aplikasi pesan daring lainnya adalah adanya fitur pasang iklan. Fitur ini memungkinkan kamu memasang iklan secara gratis. Kamu tinggal memasukkan nama produk, deskripsi produk, harga, kategori, serta kata kunci untuk iklan kamu. Tentu saja, jangan lupa menambahkan gambar agar iklan kamu lebih menarik bagi pengguna lain. Pas banget, ‘kan, buat kamu yang berminat menjadi creativepreneur untuk mempromosikan produk kamu.
Ada juga fitur berita atau news aggregator di Callind. Meski jumlahnya masih terbatas, fitur ini sangat berguna untuk tetap mendapatkan informasi tentang dunia. Apalagi kalau kamu lagi menunggu pesan balasan, kamu bisa baca-baca berita di fitur ini. Namun, fitur ini masih dalam tahap penyempurnaan dan belum diresmikan.
4. Perkembangannya saat ini
Jika dilihat dari tampilannya, Callind terlihat seperti perpaduan aplikasi WhatsApp dan BBM (BlackBerry Messenger) yang ada saat ini. Aplikasi Callind baru tersedia untuk smartphone Android dan belum dirilis secara resmi. Sebenarnya, setelah beberapa kali uji coba, aplikasi Callind sudah bisa digunakan sejak Maret 2016. Meski belum diluncurkan secara resmi, pengguna sudah bisa mencobanya. Tentunya, ini menjadi percobaan dalam perkembangannya.
Meski Callind belum diluncurkan secara resmi, kamu sudah bisa mengunduhnya di Play Store. Hingga saat ini, pengguna aplikasi tersebut tercatat ada sekitar 50.000 orang. Jika benar-benar siap dan tidak ada halangan, Callind akan resmi diluncurkan pada Februari 2018 di Jakarta. Kamu bisa melihat informasi detailnya di sini.
5. Harapan buat Callind
Novi berharap ke depannya Callind bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, menjadi yang terdepan di negara sendiri, dan diterima di dunia internasional. Bahkan, dia optimis dan menargetkan bisa mencapai 10 juta pengguna dalam satu tahun. Lalu, dalam tiga tahun ke depan, ditargetkan aplikasi ini bisa mencapai 50 juta pemakai.
Tidak hanya Novi yang berharap kemajuan untuk Callind. Kita tentu juga berharap produk Indonesia di bidang teknologi diakui dan pantas bersaing dengan teknologi pesan daring yang sudah mendunia. Tidak menutup kemungkinan bahwa aplikasi ini bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Soalnya, banyak fitur menarik yang ditawarkan, tidak kalah dengan aplikasi yang sudah banyak dipakai.
***
Sudah sepantasnya kita bangga terhadap produk dalam negeri. Meski masih dalam tahap perkembangan, aplikasi ini tidak kalah lengkap dengan yang lainnya. Tentunya, kita harus dukung prestasi anak bangsa demi kemajuan Indonesia ke depannya. Nah, jika kamu juga punya ide untuk membuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat Indonesia, kamu bisa, kok, mewujudkannya!