All Elite Wrestling (AEW) merupakan salah satu promotor gulat yang tengah berkembang pesat di Amerika Serikat. Baru-baru ini mereka baru saja meluncurkan game konsol pertama mereka yang berjudul AEW Fight Forever, yang akan KINCIR bahas dalam review game kali ini.
Game ini dikembangkan oleh Yuke’s dan diterbitkan oleh THQ Nordic, yang memiliki pengalaman dalam membuat game gulat. Sebelumnya mereka sudah mengembangkan dan menerbitkan game WWE, sebelum lisensinya berpindah tangan ke 2K.
Penasaran dengan ulasan lengkap dari KINCIR terkait AEW Fight Forever? Yuk, langsung saja simak review game kali ini!
Review Game AEW Fight Forever
Gameplay dengan rasa arcade yang refreshing
Sebagai pemain game gulat WWE 2K besutan 2K, tentunya saya sudah terbiasa dengan gameplay realistis yang mereka usung. Yuke’s selaku pengembang game ini sepertinya ingin menggunakan approach yang berbeda buat game pertama milik AEW.
Gameplay dengan nuansa arcade menjadi sebuah hal yang sangat terasa keberadaannya. Mekanik game ini juga terbilang sangat simpel, dan bisa dikuasai dengan mudah. Misalnya saja dengan kecenderungan button mashing yang game ini usung, membuat AEW Fight Forever sangat mudah buat dimainkan oleh orang yang tidak mengikuti gulat sama sekali.
Dengan gameplay yang simpel dan arcadey, game ini menjadi sangat menyenangkan buat dimainkan. Apalagi mode pertandingan hardcore dengan berbagai senjata yang sudah menjadi ciri khas gulat profesional, berhasil mereka tangkap dengan baik.
Misalnya saja terdapat beberapa senjata ekstrem yang belum pernah muncul dalam edisi game gulat sebelumnya. Paku payung, tongkat baseball dengan kawat berduri, alat pemadam api, hingga skateboard yang bisa dikendarai melengkapi senjata-senjata konvensional seperti meja, kursi, dan tangga.
Mungkin satu-satunya kritik yang ada dalam gameplay-nya adalah kekacauan ketika pertandingan diikuti oleh lebih dari dua orang. Pertandingan dengan mode tag team, 3-way, dan 4-way akan terasa sangat chaos, dan bisa membuat frustasi lantaran seluruh aksi bergerak dengan cepat dan banyak sehingga pertandingan akan terkesan sangat berantakan. Padahal AEW di dunia nyata merupakan promotor yang terkenal memiliki berbagai pertandingan tag team yang seru dan rapi.
Unsur arcade yang kental juga sepertinya menjadi penyebab pertandingan berjalan dengan sangat singkat. Rata-rata pertandingan dalam game ini hanya berlangsung selama 2 hingga 3 menit. Ketika pegulat sudah memasuki fase Danger, maka kemungkinan besar ia sudah tidak akan bisa kick out saat dikunci atau bertahan ketika terkena submission dari musuh.
Visual kartunis yang nanggung
Sama seperti gameplay-nya yang terbilang arcadey, konsep visual dari game ini juga terbilang sangat jauh dari kata realistis. Seluruh pegulat dalam game ini terlihat kartunis, dan enggak memiliki tingkat detail yang sangat tinggi seperti yang terdapat dalam serial game WWE 2K.
Walaupun konsepnya kartunis, tetapi pegulat yang ada dalam game ini memiliki tingkat detail yang terbilang tinggi untuk konsep tersebut. Alhasil yang terlihat adalah inkonsistensi, dan yang saya rasakan malah masih terlalu detail untuk visualisasi kartunis dan jauh dari kata realistis jika menggunakan sudut pandang realisme secara visual.
Selain itu game ini juga tidak memiliki full entrance buat semua pegulatnya. Tidak ada animasi ketika pegulat masuk ke dalam ring, dan game ini hanya menampilkan klip ketika pegulat hanya berada di stage. Buat sebagian orang memang hal ini bukan menjadi masalah karena biasanya entrance juga selalu di-skip ketika sudah sering dilihat, tetapi sebagai orang yang mengikuti AEW tentunya saya ingin melihat full entrance dari pegulat favorit saya dalam bentuk video game.
Road to Elite yang masih kurang dalam
Sebuah game olahraga tentunya tidak lengkap dengan mode single player career mode. Dalam AEW Fight Forever, mode tersebut terdapat dalam mode Road to Elite yang mengisahkan perjalanan seorang pegulat selama satu tahun berkarier di AEW.
Konsep yang mereka usung juga cukup berbeda dengan career mode pada game gulat pada umumnya. Game ini enggak menekankan pada alur cerita, tetapi lebih berfokus pada bagaimana seorang pegulat mengarungi satu tahun pertama di AEW.
Kamu akan memulai perjalanan dengan berpartisipasi di pertandingan Casino Battle Royale pada ajang Double or Nothing 2019, dan berujung pada ajang Double or Nothing 2020. Selama satu tahun tersebut, terdapat beberapa cabang cerita yang akan kamu ikuti. Setiap cabang cerita menawarkan rewards yang berbeda-beda, dan bahkan beberapa diantaranya menawarkan karakter rahasia yang bisa kamu unlocked dari alur cerita tersebut.
Sayangnya mode Road to Elite yang berujung di Double or Nothing 2020 ini terbilang sangat singkat. Mode ini hanya memiliki playtime sekitar 4 hingga 5 jam saja sebelum kamu tamatkan. Padahal konsep career mode yang mengesampingkan storyline akan lebih mengasyikkan jika bisa berlanjut ke tahun kedua, ketiga, dan seterusnya.
Kamu bisa bermain sebagai pegulat asli AEW atau menggunakan karakter buatan sendiri. Saya sendiri mencoba buat menggunakan pegulat asli AEW, dan sayangnya aspek upgrade karakter enggak bisa kamu terapkan ke pegulat asli AEW. Kamu hanya bisa meng-upgrade karakter buatan sendiri, sehingga membuat currency buat meng-upgrade karakter menjadi irelevan saat bermain menggunakan karakter asli AEW.
Kustomisasi yang sangat mengecewakan
Game gulat biasanya sangat bergantung pada mode Create-a-Wrestler, buat bisa membuat karakter sendiri. Fitur tersebut yang biasanya membuat sebuah game gulat bisa longlasting, karena bisa membuat karakter pegulat dari promotor lain ataupun karakter fiksi hingga original lainnya.
Sayangnya fitur Create-a-Wrestler dalam game ini sama sekali tidak memungkinkan buat membuat karakter dengan detail. Fitur face morphing sama sekali tidak ada, dan game ini hanya menyediakan beberapa template wajah generic saja.
Game ini juga tidak memiliki mode import image, sehingga kamu tidak bisa menambah logo/gambar ke pakaian karakter buatanmu atau menambah tattoo custom ke badan dari karaktermu. Fitur ini menjadi PR besar yang Yuke’s harus benahi, jika mereka memang berminat buat mengembangkan edisi berikutnya game ini.
Detail-detail kecil yang luar biasa
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, tetapi Yuke’s selaku pengembang memperhatikan beberapa detail kecil yang luput dari game gulat lainnya. Misalnya saja ketika kamu membanting lawan ke tembok LED yang ada di stage, maka layar LED-nya akan langsung rusak.
Kemudian ketika kamu melempar musuh ke arah pagar pembatas, maka pagar pembatasnya akan bergeser sedirit. Sementara itu saat kamu membanting atau menyerang lawan ke arah guardrails, maka guardrails-nya akan langsung roboh.
Satu hal detail lainnya yang juga saya suka adalah ketika membanting lawan ke atas tumpukan paku payung. Saat kamu berhasil membanting lawan ke atas paku payung, maka paku payungnya akan tertancap ke badan musuh seperti yang biasa kamu lihat di dunia nyata.
***
Secara keseluruhan AEW merupakan sebuah game gulat yang hadir dengan ciri khas mereka sendiri. Sejak awal mereka memposisikan diri sebagai alternatif dari game gulat WWE 2K yang realistis, sehingga mencoba buat menawarkan sesuatu yang berbeda dengan unsur arcade yang mereka bawa.
Memiliki gameplay yang menyenangkan, sepertinya belum bisa buat menopang kurangnya kedalaman dalam mode Road to Elite mereka. Game ini cocok buat kamu mainkan sekali atau dua kali di kala senggang, ketimbang menjadi sebuah game yang bisa kamu mainkan terus-menerus.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar games dan esports ya!