*Spoiler Alert: Review serial One Piece episode 1 mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Siapa pun yang ngaku sebagai penggemar anime dan manga tampaknya mustahil jika enggak tahu One Piece, serial manga yang diciptakan oleh Eiichiro Oda. Setelah manganya dirilis pada 1997, One Piece kemudian diangkat ke serial anime pada 1999. Kini pada 2023, kamu akhirnya bisa menyaksikan One Piece dalam bentuk serial live action!
Kabar baik buat penggemar One Piece atau yang biasa disebut sebagai Nakama, Oda bahkan berpartisipasi dalam proyek serial live action ini sebagai Eksekutif Produser. Oda jugaa berpartisipasi dalam pemilihan para aktornya, loh. Serial ini dibintangi oleh Inaki Godoy (pemeran Monkey D. Luffy), Mackenyu (pemeran Roronoa Zoro), Emily Rudd (pemeran Nami), Jacob Romero Gibson (pemeran Usopp), dan Taz Skylar (pemeran Sanji).
One Piece episode pertama memperlihatkan bagaimana seorang raja bajak laut, bernama Gold Roger, dihukum mati oleh Pemerintah Dunia akibat perbuatannya. Sebelum momen eksekusi, Gold Roger memancing semua orang di seluruh dunia untuk mencari harta karunnya yang diberi nama One Piece. Sejak saat itu, semakin banyak orang berlomba-lomba menjadi bajak laut untuk mencari One Piece, termasuk Monkey D. Luffy.
Review serial One Piece episode 1
Merangkum origin story kekuatan Luffy serta pertemuannya dengan Zoro dan Nami
Sebagai informasi, serial animasi One Piece season pertama terdiri dari 61 episode. Di sisi lain, serial live action One Piece hanya terdiri dari delapan episode. Dari jumlah episodenya saja, sudah jelas bahwa enggak semua hal yang ada di serial animasi One Piece season pertama bisa dimasukkan ke serial live action-nya. Kreator serial live action One Piece, yaitu Matt Owens dan Steven Maeda, tentunya harus pintar-pintar merangkum hal-hal penting dari serial animasi One Piece season pertamanya.
Setelah menonton episode pertama serial live action One Piece, saya bisa bilang bahwa Owens dan Maeda cukup berhasil merangkum beberapa episode di versi animasinya ke dalam satu episode live action-nya. Yap, sudah pasti bahwa episode pertama One Piece versi live action tidak benar-benar 100% mereplika apa yang ada di animasinya. Namun bagi saya, adanya modifikasi cerita merupakan treatment yang tepat untuk serial live action-nya.
Jadi, One Piece live action episode pertama langsung merangkum kisah asal-usul bagaimana Luffy mendapatkan kekuatannya serta bagaimana dia bisa bertemu dengan Coby, Zoro dan Nami. Perubahan cerita yang cukup jelas di episode ini adalah bagaimana Luffy bisa bertemu dengan Zoro dan Nami sekaligus di markas marinir yang dipimpin oleh “Axe-Hand” Morgan, serta bagaimana Luffy dan Nami mendapatkan peta menuju Grand Line.
Modifikasi cerita yang dilakukan episode pertama ini bahkan menurut saya sama sekali tidak “mengkhianati” sumber cerita yang sudah ditampilkan lebih dulu di manga dan anime. Soalnya, episode ini sama sekali tidak mengubah berbagai elemen penting di animasinya, seperti bagaimana pertemuan pertama Luffy dengan Coby, bagaimana masa kecil Luffy hingga dia bisa memakan buah iblis, serta bagaimana pertemuan Luffy dengan Zoro.
Inaki Godoy memang pilihan yang tepat untuk memerankan Luffy
Hal terbesar yang paling ditakutkan penggemar tentang proyek live action adaptasi anime adalah pemilihan aktornya, enggak terkecuali dengan para aktor yang membintangi One Piece. Ngaku, deh, pasti di antara kamu ada yang sempat ragu dengan pemilihan para aktor untuk One Piece, ‘kan? Padahal, Eiichiro Oda terlibat langsung dalam pemilihan para aktornya tetapi tetap saja tidak bisa menghilangkan keraguan para penggemar.
Setelah menonton One Piece episode pertama, saya enggak ragu mengatakan bahwa Inaki Godoy adalah aktor yang tepat untuk memerankan Luffy. Godoy mampu membangkitkan semangat, kepolosan, dan tingkah jenakanya Luffy ke dalam bentuk live action. Selain Godoy, aktor lainnya yang muncul di episode pertama juga enggak kalah mengesankan dalam memerankan karakter mereka masing-masing. Bahkan, Michael Dorman yang tampil singkat sebagai Gold Roger pun sangat mencuri perhatian.
Kualitas akting para aktor yang muncul di episode pertama One Piece enggak perlu diragukan. Namun jika ada yang harus dikritik, saya merasa kurang puas dengan adegan pertarungan yang ditampilkan di episode ini. Adegan pertarungan yang melibatkan Luffy, Zoro, Nami, dan Axe-Hand terlihat kurang luwes dan koreografinya kurang natural. Bahkan, ada momen yang mana karakter seakan menunggu gilirannya untuk beraksi.
Sinematografi yang mengesankan dan scoring mendebarkan
Selain ceritanya yang masih menghargai sumber aslinya, hal yang cukup bikin saya terkesan selama menonton episode pertama One Piece adalah sinematografi visualnya yang cukup indah untuk proyek live action adaptasi anime. Mata kamu bakal dimanjakan dengan tone warna serialnya yang hangat, pencahayaan yang terlihat estetik, dan penggunaan efek bokeh yang menambah keindahan visualnya.
Kualitas CGI yang ditampilkan di episode pertama memang bukan yang terbaik. Namun, sudah cukup bagus untuk menggambarkan dunia One Piece yang memang cukup sulit untuk diwujudkan ke versi live action. Ada beberapa momen yang mana CGI-nya terlihat sangat animasi. Untungnya, hal tersebut sama sekali tidak mengganggu pengalaman menonton saya.
Enggak hanya visual, pengerjaan serial ini cukup niat dengan menghadirkan scoring yang benar-benar sesuai dengan penceritaannya. Scoring-nya terdengar cukup megah dan mendebarkan untuk serial yang menceritakan kehidupan bajak laut. Untuk episode pertama, kamu tidak akan menemukan soundtrack ikonis One Piece di dalam serialnya.
***
Episode pertama One Piece menjadi awal yang menjanjikan untuk keberlangsung serial live action ini. Episode ini berhasil merangkum kisah asal-usulnya Luffy serta pertemuannya dengan Coby, Zoro, dan Nami dengan cara yang padat tetapi tidak mengkhianati sumber asli ceritanya. Yang pasti, Inaki Godoy, memang terlahir untuk memerankan Luffy!
Setelah baca review serial One Piece, apakah kamu jadi tertarik menonton serial live action ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang serial ini, ya!