*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Cerita: 7 | Penokohan: 7 | Visual: 7 | Sound Effect/Scoring: 7 | Penyutradaraan: 7 | Nilai Akhir: 7/10
Cerita tentang monster jadi tren tersendiri yang terus ada sepanjang zaman. Tentang dinosaurus misalnya. Sosok makhluk yang udah ribuan tahun punah ini masih menyimpan seni tersendiri di hati para sineas. Enggak bisa dimungkiri bahwa T-Rex dan Raptor jadi bahan yang menarik bagi perfilman monster masa kini. Itulah yang tengah pamerkan oleh Universal Studios melalui film terbarunya, Jurassic World: Fallen Kingdom.
Film kelima waralaba Jurassic Park ini menceritakan empat tahun setelah hancurnya taman Jurassic World. Owen Grady dan Claire Dearing kembali ke Isla Nublar. Misi mereka hanya satu, yaitu menyelamatkan dinosaurus yang tersisa dari gunung berapi yang akan meletus. Mereka juga dihadapkan pilihan: menyelamatkan atau membiarkan punah.
Selain menciptakan tren baru, film fiksi ilmiah enggak jauh-jauh dari unsur percobaan genetika. Film Jurassic World: Fallen Kingdom pun mengadopsi unsur tersebut. Kalau di film sebelumnya menjelaskan soal teknologi kloning, film ini justru menceritakan hasil dan efek dari percobaan tersebut.
Masih terdapat adegan-adegan khas waralaba Jurassic Park: suara desisan semak-semak dan penyerangan sekejap oleh dinosaurus. Seketika lo bakal waswas, tapi lo bisa menebak adegan selanjutnya. Yap, layaknya film-film sebelumnya. Entah hal itu sengaja dibuat sebagai khasnya atau memang enggak ada ide baru.
Semestinya, J. A. Bayona selaku sutradara bisa bikin gebrakan baru dari adegan tersebut. Soalnya, dia bisa bikin ending film Jurassic World: Fallen Kingdom yang baru dan sedikit mengejutkan. Tentunya, bukanlah hal sulit bagi Bayona buat menerapkannya juga di adegan-adegan lain.
Konflik dalam film ini enggak senatural film sebelumnya, tapi lebih kompleks dan mendalam. Bukan hanya penyelamatan makhluk hidup, tapi juga soal nurani manusia yang makin lama makin hilang. Jurassic World: Fallen Kingdom secara enggak langsung mengajarkan soal kehidupan harmonis di antara para makhluk yang tinggal di Bumi ini.
Menariknya, ada twist plot yang sedikit mengejutkan. Memang, dampaknya enggak secara langsung terlihat dengan cerita. Namun, ini bisa jadi petunjuk bagi waralaba ini di masa depan. Begitu pula dengan ending film yang seakan mengisyaratkan adanya film selanjutnya. Who knows!
Kalau diukur sebagai film aksi, Jurassic World: Fallen Kingdom seakan jadi pelengkap cerita-cerita sebelumnya. Bukan lebih bagus, tapi film ini memiliki kelebihan yang enggak dimiliki film sebelumnya. Misalnya aja sisi emosional yang dibangun lebih tinggi. Adrenalin lo bakal dibikin tinggi dan kemudian dijatuhkan dengan keharuan.
Film Jurassic World: Fallen Kingdom masih dibintangi oleh Chris Pratt sebagai Owen Grady dan Bryce Dallas Howard sebagai Claire Daring. Keduanya masih memiliki chemistry yang sedikit bikin lo senyum-senyum tipis karena sikap mereka. Mereka pun mendominasi film dengan aksi laga yang gahar. Sayangnya, enggak cukup nempel di ingatan.
Kemeriahan film ini didukung dengan aksi konyol Justice Smith sebagai Franklin Webb dan pesona galak-seksi dari Daniella Pineda sebagai Zia. Selanjutnya, ada Rafe Spall sebagai Eli Mills yang sukses bikin lo sebel walaupun punya tampang keren. Turut terlibat pula B.D. Wong sebagai Dr. Henry Wu dan James Cromwell sebagai Benjamin Lockwood.
Karakter anak-anak pun kembali dihadirkan sebagai pendukung. Kali ini, ada Isabella Sermon, gadis cantik yang juga berperan menentukan ending film. Enggak lupa, karakter ikonis waralaba ini, Dr. Ian Malcolm yang masih diperankan oleh Jeff Goldblum. Meski dia hanya sebagai cameo, dialognya jadi konklusi film ini.
Soal visual, Bayona berhasil mengarahkan Óscar Faura dalam menghasilkan tayangan yang memanjakan mata sekaligus menjatuhkan mental. Bagaimana enggak? Keindahan yang tercermin tiba-tiba berubah jadi menyeramkan. Visual efek yang ditampilkan juga lebih nyata. Mirip dengan karya Bayona lainnya, The Impossible (2012).
Film The Impossible (2012) masuk dalam 5 Film tentang Bencana yang Bikin Lo Ingat Tuhan.
Dalam perihal scoring, film ini bakal terasa lebih menggelegar kalau lo nonton di studio IMAX. Kengeriannya makin terasa! Namun, bukan berarti di studio lainnya enggak istimewa, ya. Lo bakal punya pengalaman nonton yang lebih memacu adrenalin kalau di studio IMAX. Nah, makin biasa aja kalau lo nontonnya di gawai lo. Makanya, mumpung masih ada di bioskop, tontonlah di bioskop.
Beberapa pesan moral ditunjukkan film ini. Salah satunya, mengenai keseimbangan alam dan perlindungan terhadap hewan. Film ini juga mengajarkan bahwa alam punya caranya sendiri untuk bikin peradaban baru. Bukan ditentukan oleh manusia, melainkan atas kuasa Tuhan.
Film bergenre aksi, petualangan, dan fiksi ilmiah ini bakal tayang di 49 negara pada pekan ini. Untuk wilayah Indonesia, film Jurassic World: Fallen Kingdom udah bisa lo tonton di bioskop mulai 6 Juni 2018. Pada jadwal tersebut, diputar serentak pula di lima negara lainnya: Belgia, Perancis, Jerman, Korea, dan Filipina.
Menariknya, ada promo unik dari Oreo yang berkolaborasi dengan Universal Studios pada film ini. kolaborasi ini terdiri dari kemasan Mini Oreo yang bertemakan Jurassic World. Mini Oreo siap memberikan kejutan kepada seluruh penggemar di Asia Tenggara.
Lo bisa ajak temen, gebetan, atau keluarga lo buat menyaksikan film dinosaurus yang biasanya cuma bisa ditonton di TV. Film ini memiliki rating PG-13, loh. Artinya, lo enggak boleh bawa anak kecil yang berusia di bawah 13 tahun. Lo enggak pengen, ‘kan, jadi enggak bisa nikmatin film karena bocah yang lo bawa nangis gara-gara ketakutan dengar suara dinosaurus yang menggelegar? Yuk, jadi penonton cerdas!