*Spoiler Alert: Review film Smugglers mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Penggemar drama Korea, apalagi buat kamu yang sudah menonton Under the Queen’s Umbrella, kamu pastinya enggak asing dengan Kim Hye-soo. Setelah menyelesaikan perannya sebagai Im Hwa-ryeong di serial yang tayang pada 2022 tersebut, Hye-soo kembali lagi menyapa penggemarnya lewat film terbaru berjudul Smugglers.
Smugglers disutradarai oleh Ryoo Seung-wan, sosok yang juga menyutradarai Escape from Mogadishu (2021), The Battleship Island (2017), dan Veteran (2015). Selain Kim Hye-soo, film bertema kriminal ini juga dibintangi oleh Yum Jung-ah, Zo In-sung, Park Jeong-min, Kim Jong-soo, Go Min-si, dan aktor ternama Korea lainnya.
Berlatar waktu pada era 1970-an, Smugglers berkisah tentang sekelompok penyelam wanita di daerah Kunchon yang mulai kesusahan mencari hasil laut karena laut sekitarnya mulai tercemar. Mereka terpaksa beralih menjadi penyelundup barang-barang luar negeri yang sengaja dibuang ke lautan. Namun karena pekerjaan tersebut, mereka harus menghadapi konsekuensi besar.
Review film Smugglers
Film tentang kritik sosial yang dibalut cerita ber-plot twist
Setelah menonton Smugglers, saya bisa menyimpulkan bahwa ini adalah film tentang kritik sosial. Film ini mengangkat kisah dari sisi profesi yang hampir punah di Korea Selatan, yaitu haenyeo, penyelam perempuan di Jeju, Korea Selatan yang tugasnya mengumpulkan hasil laut. Profesi ini bahkan sempat membentuk sistem keluarga semimatriarki di Jeju pada masa lampau. Smugglers secara enggak langsung mengenalkan kita dengan salah satu kebudayaan yang hampir punah di Korea Selatan.
Itulah sebabnya, Smugglers berlatar waktu pada era 1970-an karena pada masa itulah profesi haenyeo mulai terancam akibat keberadaan pabrik yang mencemari lautan. Kritik sosial yang paling jelas diangkat di film ini adalah tentang kemiskinan dan pejabat yang korup. Selain itu, film ini menghadirkan konflik lain seputar persahabatan dan pengkhianatan.
Sutradara sekaligus penulis naskah Smugglers, Ryoo Seung-wan, berhasil memberikan penceritaan dan penyelesaian yang seimbang untuk semua isu tersebut ke dalam film berdurasi 2 jam 9 menit ini. Ceritanya pun semakin menarik karena film ini menampilkan plot twist yang bikin filmnya semakin enggak monoton. Apalagi, “pertarungan akhir” antara para haenyeo dan para villain di film ini cukup berhasil bikin adrenalin saya terpacu.
Walau bergenre aksi kriminal, kamu juga bakal menemukan elemen komedi gelap khas film Korea Selatan di Smugglers. Berhubung Smugglers dapat rating 17+, kamu jangan kaget bakal menemukan adegan berdarah-darah di film ini, bahkan pada momen komedi gelapnya. Lalu, konflik seputar persahabatan dan pengkhianatan menambahkan elemen drama pada filmnya. Menonton Smugglers rasanya seperti mendapatkan paket lengkap!
Akting trio Kim Hye-soo, Yum Jung-ah, dan Go Min-si yang paling mencuri perhatian
Smugglers merupakan film female lead yang menampilkan dua aktris Korea Selatan ternama sebagai pemeran utamanya, yaitu Kim Hye-soo dan Yum Jung-ah. Sudah karakter yang mereka perankan adalah karakter tangguh, Hye-soo dan Jung-ah juga menampilkan akting yang begitu kuat di film ini. Kedua aktris ini bahkan bisa menampilkan chemistry berlawanan dan selaras sekaligus karena karakter mereka punya konflik yang rumit.
Chemistry Hye-soo dan Jung-ah semakin “gila” lagi ketika karakter mereka dipertemukan dengan karakter yang diperankan oleh Go Min-si. Secara usia, Min-si memang jauh lebih muda dari Hye-soo dan Jung-ah. Hebatnya, dia bisa menyeimbangkan kemampuan aktingnya dengan para seniornya. Beberapa golden scene yang ada di Smugglers bahkan melibatkan kolaborasi Hye-soo, Jung-ah, dan Min-si.
Selain ketiga perempuan tersebut, penampilan aktor Zo In-sung dijamin bakal bikin banyak cewek-cewek histeris. Berdasarkan pengalaman saya mengikuti screening Smugglers, banyak perempuan yang histeris setiap In-sung muncul. Di luar hal tersebut, penampilan In-sung di film ini terbilang sangat memorable karena dia mendapatkan adegan pertarungan yang sangat “gila”!
Visual oke walau masih ada sedikit kekurangan pada CGI-nya
Dari sisi sinematografi, tidak ada catatan negatif yang saya dapatkan selama menonton Smugglers. Sutradara Seung-wan bahkan bisa meng-capture pertarungan di ruangan sempit antara Kwon, Jang, dan anak buahnya Jang. Adegan tersebut ditampilkan dengan berbagai angle yang pas, sehingga kita bisa merasakan ketegangan pertarungan tanpa merasa sesak.
Sutradara Seung-wan jelas sekali menggunakan CGI untuk adegan yang melibatkan bawah laut. Untuk lingkungan bahwa lautnya masih terlihat cukup baik. Sayangnya, kekurangan CGI di film ini muncul dalam penggambaran hiu. Hiu yang muncul terlihat sangat palsu dengan kualitas CGI yang cukup buruk. Di luar itu, tidak ada masalah lain dalam visual. Apalagi, film ini juga diiringi dengan berbagai musik jadul Korea Selatan.
***
Smugglers hadir sebagai kritik sosial yang dikemas dengan cerita kriminal yang menegangkan tetapi tetap lucu dengan komedi gelapnya. Walau plot twist-nya bukan sesuatu yang sangat mind blowing, pace cerita film ini terbangun dengan sangat baik dari awal hingga akhir, sehingga membuat kamu terus terikat dengan ceritanya.
Setelah baca review film Smugglers, apakah kamu jadi tertarik menonton film aksi kriminal ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!