Info 
*Spoiler Alert: Review film Detective Conan: Black Iron Submarine mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Kamu yang tumbuh atau lahir di era 1990-an pastinya enggak asing dengan Detective Conan, serial anime yang berkisah tentang detektif remaja bernama Shinichi Kudo, yang tubuhnya tiba-tiba mengecil seperti anak kecil dan membuat dia harus menyamar dengan nama baru, yaitu Conan Edogawa. Selain manga dan anime, kisah Conan juga merambah ke layar lebar. Nah, Toho dan TMS Entertainment baru saja merilis film Detective Conan yang ke-26.
Film terbaru ini diberi judul Detective Conan: Black Iron Submarine. Film yang disutradarai oleh Yuzuru Tachikawa ini sebenarnya sudah dirilis di Jepang pada April 2023. Namun, Black Iron Submarine baru ditayangkan di Indonesia pada Juli 2023. Pengisi suara yang meramaikan film ini, di antaranya Minami Takayama, Kappei Yamaguchi, Wakana Yamazaki, Rikiya Koyama, dan seiyuu lainnya.
Detective Conan: Black Iron Submarine berkisah tentang Conan dan gengnya yang sedang berlibur ke Hachijo-jima. Di tengah liburannya, Conan mendapatkan informasi bahwa ada agen Europol yang dibunuh oleh Black Organization. Lalu, salah satu anggota Black Organization, yaitu Pinga, diketahui sedang menjalankan misinya untuk mengincar teknologi terbaru yang dimiliki Interpol.
Review film Detective Conan: Black Iron Submarine
Tampilkan misteri baru yang berhubungan dengan masa lalunya Conan
Sebelum menonton Black Iron Submarine, sejujurnya saya sudah sangat lama tidak menonton serial Detective Conan dan belum pernah menonton 25 film Detective Conan sebelumnya. Yap, Black Iron Submarine merupakan film Detective Conan pertama yang saya tonton setelah sekian lama tidak menonton serialnya. Namun hebatnya, film ini sangat ramah bagi penonton yang tidak mengikuti Detective Conan seperti saya.
Black Iron Submarine dibuka dengan rangkuman kisah masa lalunya Conan. Kisah ini membuat saya teringat kembali tentang latar belakang Shinichi Kudo bisa berubah menjadi Conan Edogawa. Rangkuman kisah masa lalunya Conan juga membuat saya jadi tahu siapa sosok yang menyebabkan Shinichi bisa menjadi anak kecil. Menariknya lagi, kamu juga bakal mendapatkan rangkuman kisah masa lalunya Ai Haibara pada awal filmnya.
Sebagai orang yang awam dengan seluk-beluk cerita Detective Conan, saya sangat terbantu dengan bagian awal filmnya. Saya jadi sama sekali tidak kesulitan memahami keseluruhan cerita Black Iron Submarine, yang ternyata punya hubungan kuat dengan masa lalunya Shinichi Kudo (Conan Edogawa) dan Shiho Miyano (Ai Haibara). Walau berhubungan dengan masa lalu, film ini tetap menghadirkan kasus baru yang melibatkan sistem keamanan milik Interpol.
Setelah rangkuman kisah masa lalunya Conan dan Ai berakhir, Black Iron Submarine langsung dibuka dengan momen menegangkan yang langsung membuat saya penasaran dengan keseluruhan filmnya. Saya cukup senang karena first impression positif saya pada awal film bisa terus terjaga hingga akhir filmnya. Dengan durasi 1 jam 49 menit, penceritaan film ini tersampaikan dengan baik tanpa terasa terburu-buru atau terlalu padat.
Enggak hanya mengajak penonton fokus pada misteri tentang penyusup di dalam Interpol, Black Iron Submarine juga terasa semakin seru dengan sajian aksinya, termasuk aksi bela diri dan aksi kejar-kejaran. Di luar misteri dan aksinya yang bikin saya terus terikat dengan ceritanya, Black Iron Submarine juga menghadirkan elemen drama menyentuh sekaligus menggemaskan, yang semakin menyeimbangkan dan melengkapi ceritanya.
Sebagian besar karakter punya poin menariknya masing-masing
Jika ngomongin akting suara di Black Iron Submarine, rasanya enggak perlu diragukan lagi. Soalnya, film ini menghadirkan para seiyuu dari serial animasinya, jadi secara kualitas akting suara sudah pasti bagus. Itulah sebabnya, saya bakal membahas tentang penggambaran para karakter film ini, yang menurut saya sebagian besar karakter digambarkan dengan sangat menarik.
Penampilan Conan sebagai protagonis utama tentu saja tidak mengecewakan. Namun jika melihat dari keseluruhan ceritanya, Black Iron Submarine bisa dibilang lebih fokus kepada Ai Haibara, yang mana kita bisa mengetahui sisi lain dari masa lalunya karakter tersebut. Bahkan kisah yang berhubungan dengan masa lalunya Ai yang menjadi elemen sentimental dalam filmnya.
Film ini juga menampilkan antagonis utama di seri Detective Conan, yaitu Black Organization. Sebagai orang yang tidak memahami seluk-beluk kisah para anggota Black Organization, saya tertarik dengan penggambaran Vermouth dan Kir yang merupakan definisi cewek badass. Apalagi, dua karakter ini mempunyai ambiguitas moral yang membuat karakter mereka semakin menarik.
Visual dan scoring khas Conan yang tidak mengecewakan
Bagi penggemar Detective Conan atau penggemar anime pada umumnya, kamu pastinya sudah terbiasa dengan gaya animasi yang ditampilkan di Black Iron Submarine. Yang pasti kamu enggak akan kecewa dengan kualitas animasi Black Iron Submarine, apalagi film ini juga menggabungkan gaya animasi 2D dan CGI yang sering digunakan di berbagai film anime masa kini.
Bagi saya yang sudah sangat lama tidak menonton serial Detective Conan, lagu tema yang ditampilkan di filmnya jelas membuat saya bernostalgia. Seperti visualnya; kualitas audio, termasuk scoring Black Iron Submarine juga tidak mengecewakan karena penempatan audionya juga sesuai dengan momen adegannya.
***
Detective Conan: Black Iron Submarine hadir sebagai film yang bisa dinikmati oleh siapa pun, termasuk bagi kamu yang belum pernah atau sudah lama tidak menonton serial Detective Conan. Elemen misterinya mungkin bukan yang terbaik, tetapi film ini menghadirkan konflik menarik yang berhubungan dengan masa lalunya Conan Edogawa dan Ai Haibara, yang dipadu dengan sajian aksi dan kisah menyentuh hati.
Setelah baca review film Detective Conan: Black Iron Submarine, apakah kamu jadi tertarik menonton film anime ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!
