Berita kematian Ratu Elizabeth II memang kerap terdengar setiap tahun dan hal itu selalu menjadi hoaks, kecuali pada tahun 2022. Ratu Elizabeth II, pewaris tahta terlama yang memerintah Inggris meninggal pada hari Kamis. Ia mengembuskan napas pada usia ke 96 tahun. Pihak Buckingham Palace mengumumkan bahwa dia meninggal di Kastil Balmoral, kediaman musim panasnya di Skotlandia.
Memiliki usia panjang dan pengaruh besar di salah satu negara berpengaruh dengan budaya yang cukup tua dan klasik, Ratu Elizabeth II bukan sekadar ratu. Ia menjadi legenda, bahkan dalam budaya populer seperti film.
Ada begitu banyak film yang menggambarkan sosok Ratu Elizabeth II dengan cara dan sudut pandang yang berbeda. Usia manusia enggak abadi, tetapi film selamanya akan ada. Simak bagaimana film-film ini mengkristalkan mendiang Ratu Elizabeth II.
The Queen, Elizabeth II yang manusiawi
The Queen mengambil latar waktu kematian Putri Diana pada tahun 1997. Pada saat itu, Putri Diana telah bercerai dengan Pangeran Charles dan semua orang tahu bahwa itu terjadi salah satunya lantaran orang ketiga. Kematian Putri Diana memberikan kesedihan mendalam, sekaligus menumbuhkan rasa marah terhadap kerajaan Inggris Raya. Kerajaan Inggris Raya dianggap sebagai tokoh antagonis yang membuat Diana menderita. Masyarakat pun meminta kerajaan untuk enggak berdiam diri saja.
Diperankan dengan sangat apik oleh Helen Mirren, film ini menampilkan sisi tegas sekaligus gamang dari Ratu Elizabeth II menghadapi tragedi tersebut. Di satu sisi, Diana sudah bukan bagian dari kerajaan. Namun, di sisi lain, ia ditekan oleh rakyat. Belum lagi ditambah perbedaan pendapatnya dengan Tony Blair, Perdana Menteri saat itu.
Film yang berfokus pada sisi kehumasan dan komunikasi ini menunjukkan bagaimana Ratu Elizabeth II bukan menjadi sekadar simbol, tetapi juga sesosok perempuan yang mampu berpikir matang, berkomunikasi, dan mengambil keputusan dalam masa yang penuh desakan.
The Crown, berbagai sisi lain Elizabeth II yang Lengkap Sejak Muda
Jika The Queen menampilkan sosok Ratu Elizabeth II seperti yang milennial kenal, maka The Crown menampilkannya lebih dari itu. Pada musim tayang pertama dan kedua, sosok Ratu Elizabeth II masih sangat muda, bahkan penuh romansa dengan mendiang suaminya, Pangeran Phillip.
The Crown yang merupakan Netflix Original ini adalah serial yang menarik karena menampilkan perjalanan hidup ratu Inggris secara kronologis dan menitikberatkan pada masa-masa yang menarik. The Crown mengajak kita mengeksplorasi kehidupan Ratu Elizabeth II secara dalam termasuk suka-dukanya memegang tahta sebagai perempuan. Lewat serial yang dirilis pada tahun 2016 ini, kita bisa lebih memahaminya lebih dari sekadar ratu yang berumur panjang. Kita memahami bahwa Elizabeth II juga manusia yang punya banyak dimensi perasaan. Kita juga diajak untuk menyelami kehidupan kerajaan yang penuh dengan aturan, budaya, dan politik. Bukan kehidupan yang sepenuhnya menyenangkan.
Minions, Ratu yang Sabar dan Ceria
Minions adalah kartun yang cukup berani karena menjadikan kerajaan sebagai tema utama cerita sekaligus menampilkan Ratu Elizabeth II dengan gaya komikal yang menyenangkan. Salah sedikit, film ini bisa menjadi penghinaan bagi kerajaan dan tentu saja ratu itu sendiri.
Porsi cerita Ratu Elizabeth II dalam film ini memang enggak banyak, tetapi penting. Mahkota ratu itulah yang berniat dicuri oleh Scarlett Overkill dan memaksa Kevin, Stuart, dan Bob untuk menjalani petualangan yang akan mengubah hidup mereka.
Ratu Elizabeth II muncul di akhir saat memberikan penghargaan dan gelar kehormatan bagi ketiga minion tersebut. Ia terlihat sebagai sosok yang sabar menghadapi minion yang kurang sopan santun, bahkan merusak gitar di atas panggung.
The Queen’s Corgi, Elizabeth II Si Pencinta Hewan
Film The Queen’s Corgi juga merupakan film animasi yang berani menampilkan sosok Ratu Elizabeth menjadi tokoh “unik”.
Soalnya, dalam film ini, fokusnya adalah “corgi” alias anjing kesayangan Ratu Elizabeth II. Layaknya manusia, anjing-anjing ini ingin menjadi yang terbaik dan juga mengalami romansa. Anjing kesayangan Ratu Elizabeth II sendiri bernama Rex dan menjadi tokoh sentral.
Dalam film ini, sosok sang ratu terlihat lebih menyenangkan dan tentu saja memperlihatkan bagaimana ia mencintai anjingnya layaknya manusia lain yang sayang kepada peliharaannya. Sayang, film ini panen kritik habis-habisan karena ceritanya dianggap kentang dan humornya dianggap terlalu vulgar untuk anak-anak.
A Royal Night Out
Ratu Elizabeth II selalu terlihat tenang? Film ini menggambarkan bahwa pada masa mudanya, Elizabeth II juga pernah mengalami gejolak ala remaja.
Sesuai dengan judulnya, film ini berkisah pada Ratu Elizabeth II dan Margaret, saudarinya, saat night out alias mencoba bergaul di luar pada malam hari. Walaupun terinspirasi dari kisah nyata, tetapi banyak yang berbeda misalnya seperti bagaimana kondisi saat mereka di luar dan siapa saja yang menemani.
Pada momen Victory of European Day tahun 1945, saat perdamaian dideklarasikan di seluruh Eropa dan London sedang merayakannya, Putri Elizabeth dan Margaret diizinkan untuk bergabung dalam perayaan tersebut, walaupun Ratu enggak setuju. Diam-diam, mereka menyamar agar dapat bersenang-senang dan bertemu orang biasa. Enggak sesuai rencana, Margaret pada akhirnya justru diajak oleh seorang perwira angkatan laut dalam bus untuk masuk ke berbagai dunia malam. Elizabeth dan penerbang yang ia temui juga di bus berbeda, pada akhirnya mencoba untuk mencari Margaret hingga melebihi batas waktu yang ditentukan oleh kerajaan.
Kisah ini memiliki nuansa yang hangat dengan bumbu komedi romantis yang manis. Memang bukan karya yang megah, tetapi di sini kita melihat Elizabeth II digambarkan sebagai sosok yang mampu mengayomi sekaligus berjiwa muda. Menyenangkan melihat kisah anak muda lawas yang berbeda, yang enggak banyak diketahui oleh orang-orang di luar pagar istana.
Sosok penting ini, kendati hanya dikenal publik sebagai ratu kerajaan dan simbol Inggris yang untouchable, tetapi juga manusia yang memiliki banyak cerita. Buat kamu yang suka sama lika-liku kehidupan Ratu Elizabeth II, film-film di atas bisa menjadi tontonan yang asyik. Kamu jadi memahami bahwa menjadi ratu kerajaan enggak selamanya menyenangkan.
Akhir kata, Rest in Peace, Queen Elizabeth II.