Info 
*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial She-Hulk: Attorney at Law Episode 1 yang bisa saja mengganggu kamu yang belum nonton.
MCU kedatangan superhero baru pada Agustus 2022 ini. Sosok tersebut adalah Jennifer Walters alias She-Hulk yang debut lewat serial solonya berjudul She-Hulk: Attorney at Law. Serial yang tayang secara eksklusif lewat layanan Disney+ ini akan memiliki total sembilan episode yang rilis setiap Kamis mulai 18 Agustus 2022.
Sinopsis She-Hulk Episode 1
Pada episode pertamanya, kita akan diajak untuk lebih mengenal sosok Jennifer “Jen” Walters (Tatiana Maslany) yang awalnya bekerja sebagai pengacara pada firma hukum ternama. Namun, setelah mengalami kecelakaan bersama sepupunya, Bruce Banner, kehidupan Jen jadi berubah pesat. Pasalnya, Jen kini jadi punya kemampuan untuk bertransformasi sebagai Hulk seperti sepupunya.
Hal ini membuat Bruce akhirnya mencoba untuk melatih Jen buat mengendalikan kekuatannya agar bisa menjadi superhero seperti dirinya. Namun, Jen enggak tertarik sama sekali buat menjalani kehidupan sebagai superhero, dan lebih ingin hidup normal sebagai pengacara. Sayangnya, keinginan Jen tak berjalan sesuai rencana ketika ada villain yang tiba-tiba menyerang lokasi persidangannya.
Asal-usul She-Hulk
Dalam episode 1 ini, asal-usul She-Hulkcukup berbeda dengan versi komiknya. Sebab, dalam versi komiknya Jen menjadi satu-satunya yang mengalami kecelakaan dan terluka parah hingga kehabisan darah. Hal ini kemudian membuat Bruce akhirnya melakukan transfusi darah ke tubuh Jen buat menyelamatkan sepupunya tersebut, tapi dengan efek samping sang cewek jadi punya kekuatan layaknya Hulk.
Pada awal serialnya, kita langsung bisa melihat momen yang menjadi asal-usul Jennifer Walters mendapatkan kekuatan untuk berubah sebagai She-Hulk. Hal ini terjadi karena Jen dan Bruce mengalami kecelakaan saat sedang berkendara. Lalu, darah dari luka Bruce pun masuk ke bagian tubuh Jen yang juga terluka sehingga DNA-nya jadi tercampur dengan radiasi Gamma sehingga bisa berubah sebagai Hulk.
Berbeda dengan Bruce, Jen langsung bisa mengendalikan diri secara penuh saat bertransformasi menjadi She-Hulk. Bahkan, Jen dan She-Hulk merupakan satu kepribadian yang sama, tapi hanya berbeda wujud. Hal ini tentunya berbeda dengan Bruce dan Hulk yang merupakan dua kepribadian atau alter ego berbeda, meski kini Bruce lebih dominan dalam memegang kendali.
Namun, ada alasan khusus yang membuat Jen dapat memegang kendali secara penuh meski baru pertama kali bertransformasi. Hal ini karena Jen hanya memiliki radiasi Gamma yang jauh lebih sedikit ketimbang Bruce dalam tubuhnya. Akan tetapi, hal ini jugalah yang membuat kekuatan Jen enggak terlalu dahsyat ketimbang Bruce saat menjadi Hulk.
Sepanjang episode pertamanya, kita bisa melihat Bruce yang berusaha melatih Jen buat menggunakan kekuatannya dan punya rasa tanggung jawab untuk menjadi superhero. Namun, Jen bersikeras enggak mau mengikuti jejak Bruce sebagai superhero atau bahkan menggunakan kekuatannya. Jen lebih memilih untuk menjalani hidup normal sebagai pengacara dengan wujud manusianya.
Meski sempat tak setuju, Bruce akhirnya mengizinkan Jen buat tetap berkarier sebagai pengacara. Pada awalnya, Jen pun bisa menjalani kehidupan dengan tetap berwujud manusia dan bahkan sempat terlihat hadir ke persidangan. Selain itu, orang yang mengetahui bahwa Jen memiliki kemampuan untuk berubah menjadi She-Hulk juga hanya sedikit.
Namun, menjelang episodenya berakhir, Jen secara terpaksa menggunakan kekuatannya dengan berubah menjadi She-Hulk. Soalnya, secara tiba-tiba muncul Titania yang membuat kekacauan pada ruang persidangan. Jen pun dapat dengan mudahnya mengalahkan Titania. Akan tetapi, kini identitasnya sebagai penerus Hulk sudah terungkap ke publik.
Lantas, bagaimana kelanjutan karier profesional Jen dan dirinya sebagai She-Hulk? Nantikan episode berikutnya, ya!
