*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran serial To the Lake Netflix yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Bosen sama serial Hollywood dengan tema dan nuansa itu-itu aja? Di Netflix, terdapat berbagai macam tontonan dari berbagai negara, mulai dari Indonesia, Thailand, Spanyol, sampai Rusia. Nah, salah satu serial non-Hollywood yang cukup menarik buat ditonton adalah To the Lake atau dalam versi Rusia, Epidemiya.
Berlatar di Moskow, Rusia, To the Lake merupakan serial yang berkisah tentang invasi virus mematikan. Masalahnya, enggak diketahui virus apa ini dan bagaimana vaksin yang bisa melawannya. Pada akhirnya, virus ini mengubah Moskow menjadi kayak kota mati, karena banyaknya orang yang terkena virus dan pada akhirnya meninggal dunia.
Tatanan masyarakat pun menjadi kacau. Enggak ada listrik, mata uang enggak berarti lagi, dan satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup adalah kembali pada cara lama: mencari makanan dan bahan bakar.
Tokoh utama dari serial ini adalah Sergey, yang tinggal di luar kota Moskow bersama Anna, wanita yang dicintainya dan Misha, putranya yang autis. Berbeda dengan Moskow, keadaan di sana masih aman sehingga kota itu dibatasi dari Moskow.
Namun, sebelum bersama perempuan ini, Sergey pernah menikah dan memiliki anak. Masalahnya, sang mantan istri, Ira, dan anaknya, Anton ada di Moskow. Sergei pun pergi nekat ke Moskow buat menyelamatkan mereka, dan di situlah konflik semakin bertambah panjang.
Nah, bagaimana keseruan serial To the Lake Netflix ini dan nilai yang bisa kita ambil pada masa pandemi ini? Simak ulasannya!
Ketika Seni Mengimitasi Kehidupan Nyata
Takut. Begitulah salah satu perasaan yang akan kalian rasakan. Serial To the Lake seolah rilis tepat waktu banget, karena pada musim pandemi COVID-19 ini, kalian bakal merasa mudah berempati pada semua hal yang terjadi di dalamnya.
Lebih ngeselin lagi, serial ini dibuka dengan hari yang normal. Sergey mengunjungi Anton dan bermain dengannya di Moskow. Seperti biasanya, dia pamit ke Anton dan bilang bahwa minggu depan dia balik ke sana lagi. Siapa yang menyangka kalau cuma dalam hitungan hari, hal-hal normal yang mudah dilakukan itu menjadi sebuah pengalaman yang mengerikan bak menghancurkan cincin Sauron di Mordor?
Adegan saat berita menyiarkan keberadaan virus, bagaimana keadaan mereka yang terkena virus, semuanya disajikan tanpa bertele-tele, tetapi cukup bisa membuat kita memahami keadaan yang bakal terjadi di serial ini. Semuanya berlalu sama seperti yang kita ingat waktu berita soal COVID-19 di Wuhan tayang.
Namun, tentu saja apa yang terjadi selanjutnya lebih hiperbola. Diceritakan, virus ini jauh lebih mengerikan daripada COVID-19 dan tatanan masyarakat sehancur itu. COVID-19, meskipun mematikan, tetapi enggak menghancurkan tatanan masyarakat dan sudah ada rencana mengenai vaksin yang bakal disalurkan.
Semua konflik yang ada di dalam serial ini berawal dari keinginan buat menyelamatkan diri dan keluarga ke tempat yang lebih aman. Masalah terbesar pada akhirnya bukan virus, tetapi saat manusia mengeluarkan semua sifat binatangnya. Militer kacau, kesalahpahaman terjadi, manusia seolah enggak peduli hukum karena adanya pandemi.
Pengambilan Gambar yang Fantastis
Semua hal yang ada di dalam seria ini berpadu sempurna buat menciptakan kesan ngeri dan panik. Warna serial yang gelap, shot yang intens dan kadang cepat, sampai plot, semuanya seolah satu tujuan.
Dilihat dari sisi sinematik, To the Lake adalah karya yang bagus, di luar ekspektasi. Tak heran, serial ini dapat nominasi “Best Series” di Cannes International Series Festival.
Selain itu, serial ini enggak membosankan. Memang, temanya adalah survival dan ada banyak orang yang bakal bosen sama tema ini. Namun, To the Lake membalut proses bertahan hidup dengan petualangan dan tempat-tempat yang berbeda. Kalau kalian suka sama film aksi dan film perjalanan, serial ini tontonan tepat buat kalian.
Namun, ini bukan serial untuk semua orang. Walaupun ending-nya melahirkan sejuta pertanyaan, To the Lake memberikan nuansa yang agak gelap. Jika kalian masih merasa sangat stres dengan fakta bahwa COVID-19 ada di sekitar kita, lebih baik hindari serial ini kalau kalian enggak mau terkena kecemasan.
To the Lake memberikan kita peringatan bahwa semua kemajuan peradaban manusia ini enggak ada artinya kalau "alam udah marah". Kemarahan alam membuka tabiat asli kita.
Pada akhirnya, kita semua cuma binatang yang berusaha buat mencari kenyamanan untuk diri kita dan kelompok (keluarga dan teman terdekat). Hanya segelintir orang yang bener-bener peduli sama nasib orang waktu mereka terdesak. Ya, kita semua pantas untuk tersinggung dan merenung saat menonton To the Lake yang sudah tayang sejak 7 Oktober 2020.
***
Oh ya, To the Lake season 1 butuh ada lanjutannya. Namun, sampai saat ini pihak produksi belum mengumumkan rencana season 2-nya. Bisa jadi, dengan positifnya reaksi penonton di season 1 ini, sang kreator bisa melanjutkan kisahnya.
Bagaimana pendapat kalian soal serial ini? Buat yang sudah nonton, bagikan pendapat kalian di bawah ini, ya.