Sebelum pandemi Corona menyerang dunia dan membuat bioskop harus ditutup sementara, Visinema Pictures masih sempat menghibur penikmat film Indonesia lewat film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI) pada Januari lalu. Dengan kisah drama yang penuh makna dan mengharukan, film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, NKCTHI bahkan ditonton hingga lebih dari 2,2 juta penonton, loh. Antusiasme penonton Indonesia tersebut tampaknya bakal dirasakan oleh para penikmat film di Shanghai, Tiongkok. Soalnya, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini berhasil terpilih sebagai Official Selection dalam Golden Goblet Award di Shanghai International Film Festival ke-23.
Shanghai International Film Festival merupakan salah satu festival film terbesar yang ada di Asia. Pada pelaksanaannya yang ke-23, acara ini bakal dilaksanakan selama 25 Juli hingga 2 Agustus 2020. Nah, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini dijadwalkan tayang sebanyak dua kali, tepatnya pada 1—2 Agustus 2020.
Menanggapi terpilihnya Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini sebagai Official Selection di Golden Goblet Award, sang produser, Anggia Kharisma, berkata, “Saya merasa senang dan bangga karena film kami diapresiasi di ajang festival film internasional. Apresiasi seperti inilah yang membuat kami terus bersemangat untuk melahirkan karya-karya terbaik untuk Indonesia. Saya berharap film ini dapat diterima dengan baik oleh setiap penonton Shanghai International Film Festival.”
Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini bercerita tentang bagaimana Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara), dan Awan (Rachel Amanda) menghadapi trauma terbesar dalam keluarganya. Pada suatu hari, Awan berkenalan dengan Kale (Ardhito Pramono) yang memberikan pengalaman hidup baru tentang patah, bangun, jatuh, tumbuh, hilang, dan semua ketakutan manusia pada umumnya.
Film ini ternyata diadaptasi dari buku berjudul sama, karya Marchella FP. Naskah filmnya ditulis oleh Jenny Jusuf, pemenang Piala Citra untuk “Penulis Skenario Adaptasi Terbaik” atas karyanya di Filosofi Kopi (2015).
Bangga, deh, semakin banyak film Indonesia yang ditampilkan di ajang internasional. Semoga industri perfilman Indonesia terus maju ke depannya! Lalu, jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!