– Harus diakui, Udil adalah pemain yang sangat berjasa bagi prestasi yang diraih ONIC di skena esports Mobile Legends
– Dominasi ONIC medio 2019 menjadi bukti bahwa Udil merupakan sosok penting.
Kabar mengenai kepindahan Udil ke Alter Ego pun ramai diperbincangkan. Pasalnya, bisa dibilang bahwa dia merupakan wajah dari ONIC Esports. Terlepas dari kontroversi yang menyelimutinya, pemain berusia 18 tahun ini memang punya kualitas skill yang tinggi. Terbukti dari deretan gelar juara dan prestasi yang telah diraihnya bersama dengan tim landak kuning.
Mengingat saat ini Udil sudah tidak lagi berseragam ONIC, tidak ada salahnya jika kita sedikit mengenang jasa yang telah diberikannya kepada tim yang membesarkan namanya tersebut. Bagi yang penasaran, mari simak artikel berikut ini.
1. Membawa ONIC Menjadi Juara Piala Presiden Esports 2019
Perjalanan Udil bersama ONIC memang tidak dimulai dari turnamen ini. Akan tetapi, dari perombakan roster yang dilakukan oleh manajemen pasca MPL Season 2 menjadi langkah awalnya dengan keempat “anak ajaib” lain untuk membuktikan bahwa mereka pantas berseragam "Landak Kuning".
Deretan piala pun berhasil mereka raih, hingga akhirnya sampai pada gelaran Piala Presiden Esports 2019. Pada turnamen ini, Udil, Drian, SaSa, Antimage, dan Psychoo berhasil mendominasi jalannya turnamen hingga memenangkan trofi utama di gelaran tersebut.
Tentunya, prestasi kemenangan ini juga merupakan andil besar dari seorang Udil. Dalam gelaran tersebut, dirinya berhasil menempati 10 besar pemain terbaik dengan total kill terbanyak. Sepanjang gelaran turnamen, penempat posisi midlane ini berhasil mengumpulkan 71 poin kill.
Posisinya sebagai midlaner dan carry dari tim ONIC Esports memang sangat mendominasi. Pasalnya, bisa dibilang penempat posisi ini bisa jadi motor serangan tim dan Udil menuntaskan tugasnya dengan baik. berhasil menjadi juara di Piala Presiden Esports 2019 juga tidak bisa dibilang mudah, pasalnya anak-anak muda ini harus melawan tim-tim papan atas lain seperti Louvre, EVOS, dan RRQ.
2. Juara Sekaligus MVP di MPL Season 3
Setelah Piala Presiden Esports 2019, Udil kembali membuktikan bahwa dirinya memang seorang midlaner terbaik yang pernah dimiliki oleh ONIC Esports. Dari gelaran ini tidak hanya gelar juara yang dibawa cowok kelahiran Bandung ini untuk ONIC, titel pemain terbaik pun juga disematkan kepadanya setelah memeproleh total raihan kill terbanyak (38 poin) sepanjang playoffs MPL Season 3.
Tidak sampai di situ, gelar pemain terbaik yang diraihnya juga dihasilkan dari poin rating keseluruhan yang mencapai angka hampir sempurna, yaitu 9,63. Dari sini, kualitas Udil membuat kita mewajari kalau dirinya dicap sombong atau arogan jika sudah berbicara soal gelar juara dan tim esports lain. Pasalnya, dia punya deretan prestasi yang menjadi bukti bahwa omongannya bukan celotehan bocah belaka.
3. Menjadikan ONIC sebagai Tim Terkuat se-Asia Tenggara
Bukan ONIC namanya jika datang ke sebuah turnamen dengan tangan kosong. Deretan piala yang telah diraih di dalam negeri jadi motivasi kuat untuk kembali mengharumkan nama ONIC serta Indonesia di turnamen Mobile Legends Southeast Asia 2019.
Terbukti dari penampilan gemilang sejak fase grup, ONIC juga meraih poin sempurna hingga ke babak Grand Final. Tentunya, Udil yang berperan penting di jalur tengah jadi penentu kemenangan di tiap laga MSC 2019.
Di fase grup, kemenangan sempurna ini didukung oleh penampilan Udil yang begitu memukau. Dirinya juga sering menjadi kunci kemenangan ONIC Esports. Contohnya pada pertandingan melawan WAWA Gaming. Dalam dua ronde yang mereka jalani, dia benar-benar tidak memberikan ampun kepada tim musuh.
Hero Gusion dan Lunox yang jadi andalannya tidak bisa dibendung oleh lawan. Kompetitornya di Grup D memang harus mengakui bahwa Udil merupakan midlane Indonesia terbaik pada saat itu. Berlanjut ke babak final, lagi-lagi dia memudahkan jalan ONIC menuju gelar juara sekaligus mengukuhkan ONIC sebagai tim terbaik se-Asia Tenggara!
4. Tetap Berkontribusi Lewat Bangku Cadangan
Selama berada dicadangkan, Udil tidak membiarkan rekan-rekannya bertanding sendirian. Dirinya tetap mendampingi meskipun hanya dari bangku penonton. Dalam video bersama dengan Emperor, Pemain yang gemar nonton anime ini juga mengaku bahwa tetap berkontribusi dengan memberikan masukan serta evaluasi atas penampilan timnya.
Mungkin bisa diwajari kalau setiap pemain di dalam tim harus berkontribusi dalam bentuk apapun. Untuk pemain sekelas Udil yang dibangkucadangkan akibat dari percobaan strategi yang dilakukan oleh manajemen tidak juga membuatnya sakit hati. Dalam video yang sama, dirinya juga mengungkapkan bahwa selama dirinya masih berseragam ONIC dirinya akan memberikan kualitas terbaiknya bagi tim.
Dari sini, kita mendapatkan gambaran bahwa Udil memang benar-benar menunjukkan integritasnya kepada tim ONIC Esports. Hal ini juga menjadi bukti bahwa cowok bernama lengkap Muhammad Julian Ardiansyah ini memiliki loyalitas yang tinggi kepada tim yang membesarkan namanya tersebut.
5. Menjadi Kunci Kemenangan ONIC Esports di MPL Season 5
Masih melekat diingatan kita bagaimana penampilan ONIC ketika Udil berada di bangku cadangan pada saat MPL Season 5. Selama absen dua minggu, ONIC terus mengalami kekalahan, namun hasil berbeda diraih ketika sang Lord kembali ke tim utama.
Kembalinya Udil juga menjadi momen comeback ONIC ke posisi lima besar klasemen. Sayangnya, manajemen ONIC tetap memilih untuk lebih sering memainkan pemain-pemain barunya seperti CW, LordGov, dan Rasy. Melihat penampilan tim landak kuning tanpa adanya Udil sepertinya mereka memang butuh sosok midlaner yang terbukti berkualitas.
Pertandingan-pertandingan krusial ONIC pun terlihat lebih mudah jika ada Udil di dalam tim. Hal ini tidak bisa dimungkiri, melihat kualitas permainan ONIC yang sangat berbeda ketika jalur tengah dipegang olehnya. Bahkan mereka juga bisa memulangkan Alter Ego pada babak awal playoffs.
Padahal, Selama Regular Season, ONIC sempat kalah beberapa kali dari Alter Ego. Kemenangan ini juga menjadi pembalasan dendam dari tim landak kuning kepada Celiboy dan kawan-kawan. Pasalnya, di musim lalu, ONIC selalu dibungkam oleh Alter Ego dan gagal menjadi juara. Tentunya, aksi balas dendam ini bisa terlaksana berkat adanya Udil di dalam tim.
***
Pindahnya Udil merupakan kehilangan besar bagi tim ONIC Esports. Pasalnya, dengan kualitas permainannya tidak sedikit gelar juara yang diberikan olehnya kepada tim landak kuning tersebut. Melihat perjalanan Udil yang tidak singkat di skena esports, kesuksesan yang diraihnya saat ini merupakan sebuah bentuk integritas dan loyalitas selama berseragam ONIC Esports.
Berbicara soal transfer ke Alter Ego, menurut kalian apakah dirinya akan memiliki prestasi seperti ketika berseragam ONIC? Tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya! Jangan lupa juga untuk pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lain.
Bagi kalian yang ingin membantu pemerintah memutus penyebaran corona, kalian bisa membeli masker dari IESPL melalui situs maskeruntuk.id. Dengan membeli satu masker, artinya kalian sudah berbagi kepada tiga orang lain yang membutuhkan.