Skena kompetitif game Counter Strike: Global Offensive kini kehadiran pendominasi baru. Evil Geniuses yang baru saja merombak jajaran rosternya berhasil meraih titel Major di debut pertamanya, yaitu ESL One New York 2019.
Padahal, proses akuisisi para roster NRG ini hanya berselang dua hari sebelum ajang ESL One New York 2019 dimulai. Namun, begitu terjun ke dalam turnamen, Evil Geniuses tampil mendominasi sejak awal Main Event. Bahkan, di babak semifinal, EG mampu mengalahkan G2, salah satu tim ternama di kancah CS:GO.
???? CHAMPIONS ???? #ESLOne pic.twitter.com/85uGL1Grvp
— ESL Counter-Strike (@ESLCS) September 29, 2019
Maju ke Grand Final, EG harus berhadapan dengan tim terkuat saat ini, yaitu Astralis. Ternyata, titel “terkuat” tersebut tidak membuat para punggawa baru EG gentar. Dalam skema pertandingan best-of-five, EG mampu mengungguli Astralis 3-1.
Game pertama dimenangkan oleh EG yang menutup skor kemenangan tipis, yaitu 22-19. Meskipun bermain di map andalan Astralis, yakni Inferno, EG tidak menunjukkan keraguan sama sekali. Bahkan, Atralis kerap kali tersudutkan di bomb site.
Memang perlu diakui bahwa kualitas roster EG ini sangat impresif. Di game kedua, Astralis mencoba lebih agresif di map Dust II. Namun, strategi EG yang lebih konservatif justru banyak merugikan Astralis. Game kedua berakhir dengan skor 16-12 untuk EG.
Lanjut ke pertandingan ketiga, Astralis benar-benar kehilangan kesabaran. Map Train jadi saksi betapa kerasnya tim Astralis ketika menjalani laga ini. Sebab, ronde ini merupakan penentuan pengangkat piala ESL One New York 2019. Akhirnya game dibawa hingga overtime dan EG dipaksa menyerah dengan skor 22-19.
Laga krusial antara EG vs Astralis terjadi di Nuke. Ketinggalan poin 1-8 membangkitkan semangat juang Magisk dan kawan-kawan dengan memenangkan enam ronde berturut-turut. Namun, kemenangan berpihak kepada Evil Geniuses setelah menutup skor akhir 16-8. Aksi clutch dari Tarik “tarik” Celic yang mendapat tiga kill mempermudah jalur Stainslaw, CeRq, Brehze dan ethan untuk meraih juara.
Amerika Utara patut bangga atas kemenangan Evil Geniuses di debut pertamanya. Dengan kemenangan ini menunjukkan bahwa regional tersebut memang rajin memproduksi tim berkelas, sebut saja Liquid yang berhasil menjuarai Intel Grand Slam.
Ajang selanjutnya yang akan mereka ikuti adalah Dreamhack Masters Malmo, apakah para pemain Evil Geniuses mampu membawa semangat yang sama? Coba tuangkan pendapat kalian di kolom komentar, ya! nantikan berita terbaru seputar esports dan game lain hanya di KINCIR.