*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran yang semoga enggak mengganggu buat kalian, ya.
Sementara Disney asyik dengan proyek live action-nya, Paramount Pictures dan Nickelodeon Movies enggak kalah ketinggalan dengan meriis Dora and the Lost City of Gold. Menjadi salah satu serial animasi andalan Nickelodeon dalam menjaring penonton anak, akhirnya aksi menggemaskan Dora udah bisa kalian saksikan di layar lebar.
Film besutan James Bobin (The Muppets) ini menjanjikan pengalaman menyenangkan. Penuh dengan aksi dari karakter kesayangan serta nuansa nostalgia yang kental, Dora and the Lost City of Gold enggak tampil mengecewakan.
Diperankan dengan apik oleh Isabela Moner (Instant Family), KINCIR akan membahas apa saja keunggulan dari film live action satu ini. Yuk, intip ulasan di bawah ini.
Petualangan Dora dalam Menaklukkan Tantangan di Kota Besar
Berkat lahir dan menjalani hidup di hutan sepanjang hidupnya, Dora kecil (Madelyn Miranda) memiliki pribadi ceria dan sangat menyenangkan. Bersama Diego (Malachi Barton), sepupunya, dan si monyet isul, Boots, sang protagonis enggak ada yang bisa memisahkan mereka ketika sudah bermain bersama. Sayang, enggak lama kemudian Diego harus pindah ke kota mengikuti kedua orangtuanya.
Beranjak dewasa, Dora (Isabela Moner) sama sekali enggak berubah, ia masih gemar bertualang dan menantang bahaya. Namun, karena ayah (Michael Peña) dan ibunya (Eva Longoria) ingin melanjutkan penjelajahan dalam mencari Parapata, peradaban kota yang hilang, Dora terpaksa dititipkan ke orangtua Diego.
Mulai menjalani keseharian sebagai remaja ‘normal’, Dora sempat kesulitan untuk beradaptasi. Melihat hal ini, Diego (Jeff Wahlberg) sempat malu dan enggak mau berkawan dengannya. Namun, bukan Dora namanya kalau cepat putus asa. Cewek periang satu ini tetap menjadi diri sendiri, walau berujung enggak punya teman.
Ketika sedang melakukan tur ke museum, Dora diculik oleh kawanan pemburu harta yang juga mengincar kekayaan Parapata. Enggak sendiri, Diego, Sammy (Madeleine Madden), dan Randy (Nicholas Combee) ikut terperangkap.
Ketika sadar, mereka sudah berada di hutan belantara. Khawatir akan kondisi orangtuanya, Dora memutuskan untuk mengikuti jejak mereka.
Film Keluarga yang Menyenangkan
Seperti yang sudah bisa kalian tebak, film satu ini menyasar keluarga sebagai target penonton utama. KINCIR boleh bilang, Dora and the Lost City of Gold mengusung aksi seru dan menyenangkan. Dipenuhi oleh karakter yang udah familiar bagi anak-anak, film Dora ini menawarkan tontonan sarat hiburan dan penuh momen nostalgia. Kalian bisa menyaksikan sepak terjang Boots (Danny Trejo), dan Swiper (Benicio Del Toro) yang menambah warna dalam film ini.
Pada beberapa momen, Dora melakukan aksi yang ‘mendobrak dinding keempat’. Aksi ini sontak dilanjutkan oleh gemuruh tawa dari penonton. Enggak cuma itu, Dora akan melakoni peran seperti yang dilakukan oleh Henry Jones di Indiana Jones dan Lara Croft di Tomb Raider. Akan ada adegan petualangan yang melibatkan rintangan teka-teki serta terperangkap dalam satu situasi berbahaya.
Meski enggak mengusung efek CGI yang mumpuni, semua terasa menyenangkan dan pastinya sarat hiburan. Mungkin film ini enggak akan bisa dinikmati dengan nyaman oleh penonton dewasa, namun, Dora and the Lost City of Gold memiliki pesona yang mampu memukau anak-anak usia belia.
Isabela Moner Tampil Moncer
Sebagai sosok utama yang menjadi sorotan, Isabela Moner sukses tunaikan perannya dengan sangat baik. Aktris berusia 18 tahun ini tampil laiknya Dora yang kalian kenal, yaitu memancarkan aura positif, selalu ceria, dan pantang menyerah. Boleh dibilang, Moner menjadi nyawa dari film keluaran Paramount Pictures ini.
Salah satu aksi yang paling menghibur adalah ketika Dora beradaptasi dengan lingkungan di kota besar. Tempat yang masih terasa asing. Selain masih membawa peralatan petualangan seperti kembang api suar, kapak es, serta dinamit ke sekolah yang menyebabkan ia harus berurusan dengan pihak keamanan, Dora juga beraksi konyol ketika hadir di pesta ramai.
Gadis ‘hutan’ ini dengan pede berdansa gaya hewan. Efeknya, Dora dicemooh oleh kawan-kawan seantero sekolah.
Semua aksi yang dilakukan oleh Moner berhasil meyakinkan penonton bahwa ini adalah Dora yang selama ini dikenal dan dicintai. Sepak terjang sang protagonis bisa membuat penikmat layar lebar terikat dan merasa nyaman dalam mengikuti sosok satu ini di sepanjang cerita.
***
Sebagai konklusi, Dora and the Lost City of Gold menjadi salah satu pilihan hiburan bagi keluarga yang wajib kalian saksikan di akhir pekan. Enggak mengusung cerita yang berat, film live action satu ini sangat menyenangkan untuk ditonton bersama adik/keponakan/anak kalian.
Sudah hadir mulai hari ini (9 Agustus), segera datangi bioskop terdekat. Setelah itu, jangan lupa untuk kembali lagi ke sini untuk rating serta ulasan versi kalian, ya.