Kami pernah dengar Ophiuchus? Rasi bintang baru ini bikin heboh beberapa tahun silam. Walaupun sudah selang beberapa tahun dari waktu ditemukannya, nyatanya, rasi bintang ke-13 ini masih aja asing di telinga kita. Bahkan, masih banyak situs dan media perzodiakan yang nganggap rasi bintang hanya 12. Anehnya, kekeliruan ini enggak langsung dibenahi. Jadinya, masih aja keberadaan Ophiuchus enggak dianggap.
Mungkin aja, banyak yang enggak nganggap Ophiuchus karena enggak pengen zodiaknya bergeser. Harus diakuin, 12 rasi bintang yang udah akrab selama ini, bahkan dijadiin simbol zodiak, udah bertambah. Bisa jadi selama ini, kamu yang berzodiak Leo berubah jadi Cancer dan sebagainya. Ini semua gara-gara munculnya Ophiuchus. Lalu, apa tanggapan ahli astronomi mengenai hal ini?
Pada 1930, International Astronomical Union (IAU) bikin penetapan ulang batas rasi bintang. Sekarang, garis ekliptika itu pun melintasi 13 rasi bintang, yaitu 12 rasi bintang “zodiak kuno” ditambah rasi Ophiuchus. Letaknya sendiri nyempil di antara rasi Scorpio dan Sagittarius.
Kayak rasi bintang lainnya, Ophiuchus juga diambil dari mitologi Yunani. Dalam bahasa Yunani, nama Ophiuchus berarti pemegang ular (Serpent-Bearer). Makanya, Ophiuchus digambarin sebagai seorang cowok yang menggenggam ular yang merepresentasikan rasi bintang Serpens. Kenapa rasi Serpens? Soalnya, badan rasi ini berada di rasi Serpens.
Menurut mitos Romawi, ilustrasi gambar cowok di rasi Opiuchus merepresentasikan Asclepius, sang penyembuh. Dia belajar ilmu buat hidup kekal setelah ngamatin seekor ular membawa herbal penyembuh. Nah, karena enggak mau semua ras manusia hidup kekal di bawah perawatan Asclepius, Zeus membunuhnya. Namun, Zeus meletakkan gambarnya di langit buat menghargai jasa baiknya.
Bintang paling terang di rasi Ophiuchus adalah Alpha Ophiuchi atau Ras Alhague. Berasal dari bahasa Arab, artinya kepala sang pawang ular. Di rasi Ophiuchus ini, juga terdapat bintang Barnard, salah satu bintang terdekat ke tata surya.
Lalu, kenapa tiba-tiba muncul?
Sebenarnya, zodiak Ophiuchus bukan barang baru. Kalau dilihat menurut sejarah yang ada, Ophiuchus udah ada sejak ribuan tahun lalu, lebih tepatnya sejak bangsa Babylonia. Entah kenapa, Babylonia tiba-tiba menghapus zodiak ke-13 ini dari rasi perbintangannya. Makanya, nama Ophiuchus tenggelam dan kita tahunya zodiak berjumlah 12.
Kayak yang dilansir Space, sebenarnya, udah dari dulu rasi bintang Ophiuchus terletak di antara rasi Scorpio dan Sagittarius. Karena pergeseran lintasan tata surya, kemunculannya pun seakan tiba-tiba. Dengan begitu, hal ini menggeser bulan-bulan perhitungan zodiak.
Kalau berdasarkan perhitungan, Ophiuchus berada di tanggal 29 November hingga 17 Desember. Yap, rasi bintang ini bakal memengaruhi zodiak, khususnya buat kamu yang lahir antara 18 Desember hingga 21 Januari. Otomatis, seluruh tanggal dalam 12 sistem zodiak pun ikut bergeser.
Ophiuchus juga bukan sistem rasi bintang baru. Dalam astronomi, dikenal 88 rasi bintang yang berada di langit. Ophiuchus adalah salah satu dari 88 rasi bintang sekaligus satu dari 48 rasi yang didaftar oleh astronom ternama dunia, Claudius Ptolemaeus atau Ptolemy.
Rasi bintang Ophiuchus pertama kali muncul di abad kedua. Ptolemy mendaftarkan sebagai bintang ke-29 dari 48 rasi bintang. Saat itu, diperkirakan rasi ini muncul kembali dalam jangka waktu 1.700 tahun lagi.
Munculnya Ophiuchus bermula saat rasi bintang tersebut ditemukan kembali oleh astronom saat mendekati matahari Februari 2006 silam. Diberitakan BBC, berdasarkan pengamatan astronom dunia, rasi bintang Ophiuchus udah mendekati matahari dan sempat memunculkan supernova yang spektakuler.
Enggak hanya itu, bintang-bintang di rasi Ophiuchus juga sangat terang dan tampak jelas di langit. Saking terangnya, sampai bisa dilihat dari Bumi tanpa peralatan sekalipun. Seorang astronom asal Denmark, Tycho Brahe, pertama kali melihat kemunculan rasi itu pada 1572.
Nah, karena kita dari dulu kenalnya hanya 12 rasi bintang, rasi yang baru menampakkan dirinya lagi ini jadi enggak dikenali dan hanya disebut sebagai “bintang baru”. Namun, astronom saat ini ngebuktiin, rasi yang dilihat oleh Brahe sama dengan rasi bintang yang dilihat astronom pada Februari 2006 lalu.
Karena masuknya Ophiuchus di antara Scorpio dan Sagittarius, otomatis berubah semua perhitungan dalam astrologi. Bahkan, yang sempat menggemparkan dunia adalah adanya rumor pergantian zodiak yang jadi viral karena kabar yang disampaikan oleh NASA, Badan Antariksa Amerika Serikat. Hmm, benar, enggak, sih, kalau NASA yang nyebarin isu tersebut?
Dilansir dari Inverse, NASA menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Awalnya, kehebohan itu terjadi ketika NASA memposting sebuah tulisan yang ditujuin buat anak-anak. Judulnya First Things First: Astrology Is Not Astronomy!
Di situ, NASA ngejelasin bahwa sekitar 3.000 tahun lalu, bangsa Babylonia Kuno membagi zodiak menjadi 12. Setiap zodiak diwakilin oleh rasi bintang yang akan dilewati Matahari di titik yang berbeda ketika Bumi mengelilingi bintang itu. Menurut NASA, bangsa Babylonia mencurangi konstelasi tersebut.
Katanya, Matahari sebenarnya enggak ngelewatin setiap konstelasi secara konsisten dan waktunya sangat bervariasi. Bangsa Babilonia juga tahu bahwa ada rasi bintang ke-13 yang bernama Ophiuchus, tapi enggak dimasukin karena enggak selaras dengan kalender mereka.
Lalu, NASA mengklarifikasi. NASA hanya ingin memberitahu konstelasi bintang yang sebenarnya, bukan mengganti zodiak. Namun, terdapat kesalahpahaman bahwa badan antariksa tersebut bakal ngubah zodiak yang selama ini udah dikenal luas.
Have you heard that we changed the zodiac signs? Nope, we didn’t…we just did the math. Info: https://t.co/TsBgxmojZZ pic.twitter.com/sf62deofox
— NASA (@NASA) September 22, 2016
“NASA mengganti zodiak? Enggak, kami enggak ngelakuinnya. Kami cuma menghitung,” tulis NASA.
Enggak salah, sih. NASA memang hanya mengamati apa yang terjadi di langit. NASA juga enggak memiliki kemampuan buat menghitung hubungan antara pergerakan benda langit dengan nasib manusia. Itu pula yang membedakan antara ilmu astronomi dengan astrologi.
FYI, buat yang belum tau, astrologi didasarkan pada kedudukan benda-benda tata surya, khususnya Matahari, di dalam zodiak pada tanggal kelahiran seseorang. Misalnya, kamu yang lahir pada awal Oktober akan berzodiak Libra karena pada tanggal tersebut matahari berada di wilayah rasi bintang Libra.
Lalu, apa alasan Ophiuchus enggak dimasukin dalam astrologi Barat selama ratusan tahun? Soalnya, hanya ada 12 rasi bintang yang selama ini setia ngikutin perputaran benda-benda langit dalam sistem tata surya. Karena rasi ke-13 baru muncul, para astrolog pun belum nemuin karakteristik serta peruntungan orang-orang yang lahir di zodiak Ophiuchus. Makanya, sampai saat ini, zodiak masih berjumlah 12. Kalau pun bakal berubah, butuh waktu yang lama bagi para astrolog buat menghubungkan rasi Ophiuchus dengan nasib manusia.
Nah, kamu enggak perlu khawatir lagi kalau zodiak lo bakal berubah. Yah, sebenarnya, sih, baca zodiak itu buat seru-seruan aja. Enggak usah serius-serius amat ngeyakininnya. Lagipula, bagaimana nasib akan membawa kamu, itu semua ada di tangan kamusendiri.