Banyak film bagus yang terinspirasi dari kisah di dunia nyata. Biasanya, film-film seperti ini berhasil membuat penontonnya tersentuh dengan cerita yang dalam dan inspiratif. Hal itu pun terlihat dalam film Lion. Film ini diadaptasi dari kisah hidup dan perjalanan Saroo Brierley, seorang cowok Australia keturunan India yang berusaha mencari keluarga kandungnya setelah berpisah selama 25 tahun.
Kisah Saroo Brierley dituliskan dalam buku berjudul A Long Way Home yang diterbitkan pada 2012. Saat berusia 5 tahun, Saroo terpisah sejauh 1600 km dari keluarganya. Hal tersebut membuat Saroo luntang-lantung hingga pada akhirnya dipungut oleh dinas sosial India. Saroo adalah orang yang sangat beruntung karena dia diadopsi oleh keluarga kaya asal Pulau Tasmania, Australia, dan menjalani kehidupan yang berbalik 180 derajat dari kehidupan awalnya. 25 tahun kemudian, Saroo memutuskan untuk mencari kakak serta ibunya yang enggak dia ketahui keberadaannya.
Harus diakui kalau Lion adalah salah satu film yang bisa "menerjemahkan" sebuah kisah nyata dengan baik ke dalam film. Meskipun lo sudah baca buku A Long Way Home atau sudah tau kisah aslinya Saroo Brierley, lo enggak akan merasa rugi saat menonton film ini. Film ini pas banget buat lo yang penasaran sama kisahnya Saroo, tetapi enggak terlalu suka membaca.
Dua jempol buat sutradara Garth Davis serta penulis skrip Luke Davies yang sukses melakukan pekerjaan baik. Narasi Lion dibangun secara rapi dan dikemas dengan unsur drama yang kuat banget. Oleh karena itu, jangan heran kalau beberapa adegan dalam Lion akan membuat kelenjar air mata lo bereaksi. Enggak cuma sedih-sedihan aja, Davis dan Davies juga menyisipkan unsur humor yang akan membuat lo tersenyum dengan sendirinya. Kerennya, kedua unsur drama ini bisa dibangun dengan natural dan enggak berlebihan.
Dev Patel berhasil memerankan perannya dengan sangat baik. Dia berhasil membawa penonton ikut merasakan apa yang dia rasakan. Kalau lo fasih berbahasa Inggris dengan berbagai aksen yang ada, ditambah kuping lo memang jeli, lo juga akan mendengar betapa lancarnya Patel menggunakan aksen Australia.
Nicole Kidman sendiri sukses menampilkan akting yang pantas mendapatkan Oscar. Kualitas akting Kidman sangat terlihat jelas, dengan memerankan seorang ibu yang mengalami konflik batin akibat pertengkaran 2 anak angkatnya. Lo bisa lihat dia menunjukkan ekspresi geram yang natural dengan tetap memperlihatkan kalau dia sangat sayang kepada Saroo dan adiknya, Mantosh.
Enggak hanya Kidman dan Patel, secara keseluruhan, akting dari semua pemeran terlihat tanpa cacat. Bahkan, Carol (Rooney Mara), yang berperan sebagai kekasih Saroo pun tampil memuaskan. Padahal, bisa dibilang, tokoh Carol pun enggak akan mengganggu keseruan kisah Saroo meski ditiadakan.
Cerita yang kuat serta akting memukau yang tersaji dalam Lion didukung oleh sajian visual dengan sinematografi yang bikin penontonnya merasa seperti masuk ke dalam film. Lo akan melihat kehidupan masyarakat miskin di pemukiman kumuh India, hingga pemandangan alam yang indah di Pulau Tasmania, Australia. Semua disajikan dengan baik dan sangat memanjakan mata.
Secara keseluruhan, Lion berhasil memberikan sebuah pengalaman sinematis super apik yang digabungkan dengan perjalanan emosional yang begitu mendalam. Terlihat jelas kalau semua yang berkontribusi dalam film ini merupakan orang yang penuh semangat, dedikasi, dan tentunya kemampuan. Mulai dari sutradara serta penulis skrip yang jenius, sinematografer yang enggak abal-abal, hingga deretan artis yang siap untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi "menerjemahkan" kisah luar biasa seorang Saroo Brierley. Hasilnya, lo bisa lihat sendiri. Lion dinominasikan ke dalam 6 kategori untuk penghargaan Oscar tahun ini.
Lion enggak cuma mengajak lo untuk menonton serta menikmati cerita dan sajian visualnya yang memukau. Film ini mengajak lo untuk merasakan hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Saroo Brierley. Kalau lo termasuk penikmat film-film berkualitas, Lion adalah juaranya di tahun ini.