Coco adalah film terbaru produksi Disney-Pixar yang fokus pada kerangka atau tulang manusia yang disutradarai oleh Lee Unkrich. Film ini rencananya sih bakal dijadwalin tayang di Indonesia pada November 2017. Film ini mengangkat kisah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun bernama Miguel dalam keluarga yang membenci musik. Nah, hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Miguel. Karena dirinya memiliki keinginan besar menjadi seorang musisi besar seperti Ernesto de la Cruz.
Coco sendiri mengambil latar Meksiko di mana Miguel diceritakan berasal dari sebuah desa bernama Santa Cecilia yang berarti seorang santa pelindung manusia. Latarnya terinspirasi dari sebuah kota di Meksiko, Oaxaca. Di sini, Miguel akan mengalami serangkaian kejadian mistis dan ajaib yang mengarahkannya pada sebuah daerah yang dipenuhi dengan tulang-belulang atau dikenal juga dengan sebutan Land of the Death.
Dalam petualangannya, Miguel ditemani seorang pengembara bernama Hector yang akan selalu menguji kehebatan Miguel dalam bermusik serta mengungkapkan keluarga Miguel yang pernah diketahui sebelumnya.
"Saya sangat tertarik dengan berbagai seni penulisan gambar (ikonografi) dan kebudayaan masyarakat yang mewarnai perayaan Dia de los Muertos. Pada perayaan tersebut, mereka yang masih hidup dan telah tiada (dipercaya) dapat kembali bersatu. Momen tersebut merupakan sebuah perayaan yang indah," ungkap Unkrich dalam rilis yang diterima Viki, Jumat, 20 Januari 2017.
FYI, sebenarnya Unkrich sudah mulai merencanakan film Coco sejak lima tahun lalu. Sejak awal, Unkrich banyak melibatkan anggota komunitas untuk membantu proses pembuatan film. Menurutnya, ini dilakukan agar setiap unsur dalam film terkesan lebih asli dan menghasilkan suara yang benar-benar spesifik.
"Kami harap tidak ada salah pengartian atau pun kesalahan-kesalahan lainnya. Kami juga telah menunjukkan film ini kepada beberapa konsultan. Berdasarkan reaksi yang mereka tampilkan, kami optimis kami telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menampilkan unsur budaya yang sesuai." Ungkap Unkrich.
Upaya menjaga keaslian budaya juga mempengaruhi dalam proses casting para pengisi suara dalam film ini. Seperti karakter Ernesto de la Cruz, yang diperankan oleh Benjamin Bratt, yang merupakan sosok gabungan dari musisi-musisi terkenal asal Meksiko seperti Pedro Infante, Jorge Negrete and Vicente Fernández. Pengisi suara Renée Victor (“Weeds”) terpilih untuk memainkan salah satu tokoh penting dalam film Coco yaitu sebagai nenek Miguel atau dalam bahasa Meksiko disebut abuelita.
Sementara untuk pemeran Miguel, Unkrich harus menghadapi sedikit kesulitan menemukan aktor yang tepat. Hingga akhirnya dia memilih Anthony Gonzales, bocah 12 tahun asal Los Angeles, Amerika Serikat.
Wah Viki jadi enggak sabar nunggu filmnya tayang November mendatang, pastinya bakal seru!