Lo percaya sama sihir enggak? Kayaknya lo bakalan percaya kalo sihir itu memang nyata adanya setelah lo nonton Doctor Strange. Yup, Marvel bakal membawa lo masuk ke dunia sihir yang bisa "menyihir" lo dan fans Marvel Cinematic Universe (MCU) lewat film yang fantastis.
Banyak yang bilang, film Doctor Strange adalah film Marvel yang berbeda dibanding film-film lainnya dilihat dari unsur magis yang selama ini dianggap enggak pernah ada dalam MCU. Tapi, menurut Viki sendiri enggak ada yang berbeda. Doctor Strange sama seperti film-film MCU lainnya, sama-sama keren dan bisa membuat penonton dan fans terhibur.
First thing first, sebelum Viki nonton film ini, ada satu hal yang pasti: Marvel sadar betul kalo karakter Doctor Strange enggak terlalu populer seperti superhero Marvel mainstream lainnya seperti Captain America dan Iron Man. Satu hal lagi yang disadari Marvel: Karakter minor seperti Strange bisa mendulang banyak uang, dengan promosi masif dan interaktif. Sebagai catatan, Doctor Strange menjadi film stand-alone terbaru Marvel yang terakhir setelah Ant-Man dan Deadpool. Jadi, enggak heran kan kalo promosi film ini gila-gilaan? Yup, lo bisa menemukan segala bentuk promosi yang dilakukan Marvel untuk Doctor Strange, lewat trailer dan puluhan video promosi yang tersebar di berbagai kanal. Lo bisa ambil contoh kasus promosi yang dilakukan tim Fox/Marvel dengan Deadpool.
Lo pastinya udah kenyang ngeliat promosi yang udah dilakukan tim Marvel. Lalu, secara otomatis ekspektasi lo buat film ini juga jadi naik dan berharap kalo film ini bakal sebagus dan semenarik film-film besutan Marvel lainnya. Bisa dibilang, taruhan yang dilakukan Marvel untuk Doctor Strange berhasil. Yes, Doctor Strange ini "Marvel" banget. Lo bisa liat elemen-elemen khas film superhero Marvel seperti narasi bertempo cepat yang "mengguncang" emosi penonton, lengkap dengan joke-joke ringan yang mungkin terdengar receh dan dipaksakan, tapi tetap bisa dinikmati dan membuat waktu terasa cepat berlalu.
Salah satu aspek yang bikin Viki kagum saat menonton film ini adalah sajian visual yang super trippy. Dalam film, lo akan diajak Dr. Strange untuk menjelajahi dunia tanpa batas, alias Dark Dimension, dimana semuanya serba trippy lewat pencampuran warna yang bikin mata akan sedikit bekerja keras. Selain itu, sihir yang dilakukan The Ancient One dan Kaecilius saat menyihir gedung-gedung menjadi terbalik, terlipat, dan terputar juga jadi nilai plus yang menunjukkan kalo Marvel juga bisa jago main visual.
Benedict Cumberbatch memang enggak salah ditunjuk jadi Dr. Stephen Strange, seorang ahli bedah saraf terkemuka di dunia yang sangat sombong dengan keahliannya. Cumberbatch bisa dibilang sempurna buat peran Dr. Strange, dengan karisma serta aksen Amerika yang pas banget dengan gaya sombongnya. Ternyata, kesombongannya ini berbuah pahit saat kedua tangannya, yang jadi "senjata" dirinya saat menjadi seorang dokter, menjadi terus bergetar karena kecelakaan mobil. Strange udah mencoba berbagai prosedur untuk membuat tangannya normal kembali. Tapi semuanya mengalami kegagalan. Tentunya, tanpa tangan yang terampil, pekerjaannya sebagai dokter terancam hingga pada akhirnya Strange juga kehilangan kepercayaan diri dan cintanya, Christine Palmer (Rachel McAdams).
Di tengah keputusasaan, Strange menemukan seseorang yang telah sembuh dan bisa pulih dari cacat syaraf yang seharusnya enggak bisa disembuhkan. Orang itu bernama Jonathan Pangborn, yang mendorong Strange untuk pergi ke tempat bernama Kamar-Taj di wilayah Tibet. Setelah tiba di sana, dia diajak oleh sosok misterius bernama Baron Mordo (Chiwetel Ejiofor) ke Kamar-Taj dan akhirnya bertemu The Ancient One (Tilda Swinton) , yang mengajari dirinya cara memanfaatkan energi alam dan membuat mantra-mantra sihir.
Sayangnya, meskipun penonton akan mendapatkan sajian visual trippy yang super keren, tapi harus diakui kalo film ini enggak berhasil memberikan penjelasan lebih jauh soal sihir dan mantra yang dilakukan dengan gerakan tangan. Kenapa harus tangan, bukan lewat rapalan mantra?
Meskipun Strange punya tujuan yang egosentris, pikirannya jadi berubah saat Wong, penjaga "perpustakaan" Kamar-Taj menjelaskan peran para penyihir dalam MCU. Wong bilang "Avenger melindungi dunia dari bahaya fisik, sedangkan kita menjaga dunia dari ancaman mistis.". Salah satu "ancaman mistis" yang akan muncul di film adalah Kaecilius (Mads Mikkelsen), yang mencuri mantra sihir The Ancient One demi tujuan utamanya untuk membebaskan manusia dari musuh utamanya (waktu). Selain itu, dia juga punya tujuan tersembunyi yang lebih berbahaya – membangkitkan penguasa Dark Dimension, Dormammu.
Sayangnya, kalo lo berharap Dormammu punya tampang super sangar dan ngeri kayak di komik, lo harus buang harapan itu jauh-jauh. Viki enggak mau bocorin semuanya disini, tapi Viki bisa bilang kalo lo berpikir seperti itu, lo bakal kecewa.
Cumberbatch memang menjadi bintang utama dengan aktingnya yang khas dan cocok banget sama karakter Marvel. Tapi, lo enggak boleh lupain karakter-karakter lain kayak Baron Mordo dan The Ancient One. Kedua tokoh ini diperankan dengan sangat baik oleh para pemerannya. Mulai dari Twilda Swinton yang berhasil menggambarkan sosok The Ancient One yang sakti dan tetap bijak meskipun dengan ekspresi datarnya. Chiwetel Ejiofor juga sukses memerankan seorang karakter anti-hero di film pertamanya. Seperti yang lo tau, Mordo adalah karakter antagonis yang jadi musuh bebuyutan Strange dalam komik. Penampilan Ejiofor dalam film pertama Doctor Strange ini bikin Viki enggak sabar bagaimana penampilan dirinya menjadi villain dalam film kedua nanti.
Tentunya, pengembangan karakter-karakter baru seperti Strange dan Mordo menjadi harapan buat Marvel sebagai transisi menuju phase-phase selanjutnya. Seperti yang lo tau, karakter-karakter MCU senior seperti Iron-Man (Robert Downey Jr.) dan Captain America (Chris Evans) akan segera "dipensiunkan". Hal ini tentu jadi masalah buat Marvel mengingat fans udah "sayang" banget sama karakter-karakter senior ini. Penampilan Cumberbatch dalam Doctor Strange ini bisa dibilang jadi secercah harapan. Apalagi karakter Strange bisa dibilang hampir mirip sama Stark: Sama-sama pintar namun juga arogan. Enggak menutup kemungkinan di phase 3 nanti Strange akan tampil sebagai pemimpin Avengers layaknya Tony Stark/Iron-Man.
Kesimpulannya, Doctor Strange adalah film yang berhasil memenuhi ekspektasi. Cerita yang disajikan pun termasuk sederhana dan enggak bakal membuat lo berpikir keras saat menontonnya. Enggak masalah seberapa besar lo punya ekspektasi bakal sebagus apa film ini, pada nantinya film ini tetap bisa menghibur lo, baik lo fans Marvel maupun sekedar ingin menonton saja. Lo juga bakal terhibur dengan akting asik ala Benedict Cumberbatch. Apalagi buat lo yang suka nonton Sherlock, lo bakal terpukau lihat acting Cumberbatch sebagai Dr. Stephen Strange! Jangan lupa, tonton film ini sampai benar-benar selesai. Soalnya, Marvel punya kejutan di akhir credit title.