Film romantis bisa dibilang jadi tontonan yang menghangatkan hati, karena ceritanya yang sederhana dan ngena. Nah, biar film romantis enggak gitu-gitu aja, beberapa sineas bikin film romantis dengan cerita dewasa yang enggak biasa.
Topik cerita dewasa dan soal hubungan yang enggak biasa satu sisi akan membuka pandangan kalian soal seks. Sementara sisi lainnya akan membuat kalian enggak nyaman pas nonton, karena adegan dewasanya.
Beberapa dari film romantis dewasa di bawah ini punya cerita yang hebat dan layak ditonton, meski akan bikin duduk kalian enggak tenang. Penasaran? Yuk, simak!
1. Last Tango in Paris (1972)
Bisa dibilang, Last Tango in Paris merupakan salah satu film kontroversial yang pernah dibuat. Mengisahkan seorang wanita dari Paris, Jeanne (Maria Schneider) yang bertemu dengan seorang pebisnis asal Amerika, Paul (Marlon Brando). Mereka pun membangun sebuah hubungan yang didasarkan atas hawa nafsu belaka.
Sebenarnya bukan hanya adegan dewasa yang bikin kalian enggak nyaman nontonnya. Kalau kalian tahu kontroversi di baliknya, kalian makin enggak nyaman.
Jadi, dalam sebuah adegan kunci –juga adegan paling diingat dari film ini— Paul menggunakan mentega batang sebagai pelumas saat memperkosa Jeanne. Ternyata, adegan itu terjadi tanpa sepengetahuan Schneider, demi “reaksi” alami dari sang aktris.
2. Womb (2010)
Ketika teknologi kloning udah terbukti bisa bikin copy-an manusia, Rebecca (Eva Green) kehilangan cinta masa kecilnya, Thomas (Matt Smith) karena kecelakaan. Dia pun memutuskan untuk mengkloning Thomas, mengandung sel kloningannya, dan membesarkannya.
Cerita yang heart-breaking ini punya isu yang sensitif. Selain mengangkat soal teknologi kloning, tema inses juga bikin film ini bikin kalian enggak nyaman. Film sunyi ini memang segmented, tapi bukan berarti film ini enggak layak tonton.
3. Adore (2013)
Adore menceritakan sepasang sahabat yang diperankan oleh Naomi Watts dan Robin Wright. Mereka tinggal dengan putranya masing-masing dan kerap menghabiskan waktu bersama. Semuanya terlihat baik-baik saja, sampai suatu hari, sepasang sahabat tersebut berhubungan seks dengan putranya, satu sama lain.
Buat kalian yang enggak suka film dengan adegan seksual mainstream, film ini mungkin bikin kalian merasa enggak nyaman. Menampilkan topik MILF, para karakter juga tahu bahwa hubungan lintas generasi ini enggak tepat. Nah, biar filmnya enggak terlihat heavy, sang sutradara menampilkan pemandangan laut yang meneduhkan.
4. Her (2013)
Terkadang dibutuhkan sesuatu yang bukan manusia untuk mengungkapkan kemanusiaan kita. Dalam film garapan Spike Jonze ini, Samantha merupakan A.I. yang punya emosi layaknya manusia. Theo yang jomlo pun jatuh cinta pada entitas komputer tersebut.
Samantha bisa melakukan apa pun. Namun, sehebatnya Samantha, dia hanyalah suara tanpa tubuh. Hebatnya, Jonze bisa mengeksplorasi organ-organ penting manusia lewat suara dalam salah satu adegan seks manusia dengan komputer yang bikin awkward.
5. Tom at the Farm (2015)
Garapan sutradara slasher, Xavier Dolan, Tom at the Farm tentang Tom yang juga diperankan Dolan menghadiri pemakaman pacarnya. Ketika dia sampai, dia baru tahu bahwa keluarga itu enggak tahu bahwa putra mereka adalah pacar Tom. Dia pun memutuskan untuk berbohong. Namun, sang kakak, Francis, tahu bahwa adiknya gay dan pacaran dengan Tom.
Lewat film ini, Dolan ingin memperlihatkan bagaimana potret stockholm syndrome. Tom dan Francis membenci satu sama lain, tapi juga terlihat ingin bersama. Jika Francis menikmati momen saat-saat dia menyiksa Tom, Tom pun menikmati disiksa Francis.
Emosi tiap pemain bikin kalian deg-degan bukan hanya pada adegan seksualnya, tapi juga emosi dari cinta sesama jenis dalam hubungan yang berbahaya.
***
Film romantis di atas bukan berarti punya cerita yang buruk karena hanya dinikmati oleh sebagian penonton. Bahkan saking beraninya, film dengan cinta dewasa di atas mengungkapkan polemik hubungan yang sebenarnya terjadi di kehidupan nyata.
Ya, buat sebagian orang mungkin berpikir bahwa film di atas termasuk film porno, nyatanya, bukan kepornoan yang dijual, tapi makna filosofis yang akan membuka pikiran kalian soal seks.