Baik dari serial televisi atau film-film Hollywood memang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Namun, apabila kita berbicara mengenai reputasi Hollywood dalam mengadaptasi film live action dari serial anime populer, bisa dibilang masih jauh dari kata cukup.
Dari waktu ke waktu, Hollywood telah berulang kali mencoba mengadaptasi berbagai anime-anime hit untuk dijadikan sebuah film. Dan dari beragam hasil yang diperoleh, belum ada yang berhasil mengalahkan reputasi buruk Dragonball Evolution.
Dilansir Comic Book, lewat sebuah wawancara tentang waktunya saat bekerja bersama Dragon Ball sebagai editor, Kazuhiko Torishima akhirnya angkat suara terkait kegagalan dari film Dragonball Evolution. Hal itu diunggah oleh pengguna akun Twitter bernama Ochimusa108.
Torishima (yes, Torishima, not Toriyama) recently spoke frankly about the failure of the Dragon Ball film. 1/3
— Greg (@ochimusha108) May 18, 2019
Pada awalnya, Torishima ingin mengetahui mengapa mereka (tim Dragon Ball) membiarkan itu (Dragonball Evolution) bisa terjadi. Namun, Torishima tidak bisa melakukan apa pun karena terhalang peraturan yang ada.
Jadi, Torishima enggak bisa mengintervensi begitu aja. Jika melakukannya, dia sebagai pemegang hak cipta baru bisa melakukannya jika membayar perusahaan produksi film tersebut sebesar 45 juta dolar
Lalu, sang editor juga menambahkan bahwa meskipun dia mengetahui hal tersebut pada waktu itu, dia tidak akan bisa menyetujui kesepakatan seperti itu mengingat besarnya jumlah biaya yang harus dikeluarkan. Namun sekarang, berbekal pengetahuan dari kegagalan masa lalu, dia tidak akan ragu untuk berinvestasi dalam sekejap jika itu berarti kesuksesan.
Berdasarkan laporan di atas, baru terungkap bahwa ternyata Toriyama dan Shueisha tidak memiliki kontrol atas produksi film Dragonball Evolution. Film live action tersebut diproduksi oleh Brett Ratner dan diawasi oleh tiga perusahaan produksi serta didistribusikan oleh 20th Century Fox.
Namun, seperti yang dijelaskan Torishima, pemegang hak asli Dragon Ball, Akira Toriyama, tidak dapat menyuarakan apa pun tentang film tersebut sebelum dia melakukan investasi sebesar 45 juta dolar Amerika.
Tidak dapat dimungkiri bahwa film tersebut telah membuat studio 20th Century Fox gagal dalam mengantarkan era film anime live action. Dan tentunya, para penggemar sedang bertanya-tanya apakah nantinya Dragon Ball bisa kembali lagi ke dalam Hollywood mengingat betapa buruk reputasi film pertamanya.
Bagaimana nih tanggapan kalian sendiri sebagai penggemar waralaba Dragon Ball? Apakah kalian masih memiliki keinginan untuk melihat Goku dan kawan-kawan dalam bentuk film live action? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga ikuti terus KINCIR untuk kabar terbaru dari dunia anime, video game, dan sinema!