Film Aquaman telah rilis di Indonesia sejak 12 Desember 2018 dan telah menghasilkan lebih dari 250 juta dolar di luar negeri, serta ulasan positif. Namun, bagaimana kalau ini sebenarnya bukan momen Aquaman, melainkan The Flash? Sang sutradara, James Wan, mengungkapkan bahwa dia diberi pilihan menggarap Aquaman atau The Flash.
Dilansir New York Times, Wan sebelumnya disajikan dua film yang sama-sama belum ada sutradaranya, Aquaman dan The Flash. Hingga pilihan jatuh ke Aquaman karena bisa jadi alasan proyek yang lebih jelas.
“Gue ngerasa Flash udah punya pertunjukan sebelumnya, sudah ada di serial TV dua kali. Hal itulah yang belum pernah dilakukan Aquaman. Gue sadar karakter [Aquaman] berada di dunia yang besar dan gila. Gue bisa melakukan sesuatu yang menarik dengannya. Gua terinspirasi seperti Spielberg, Cameron, Lucas, John Carpenter. Jadi gue pikir, gue bisa bikin Aquaman seperti film horor monster." ujar James Wan.
Sebenarnya, serial televisi Aquaman pernah dicoba oleh pembuat Smallvile, Miles Millar. Sayangnya, enggak pernah berhasil melewati tahap uji coba. Enggak perlu dikatakan lagi, banyak masalah yang dihadapi The Flash hingga sering ditunda. Padahal, proyek ini termasuk yang diprioritasin karena Warner Bros akan menampilkan film solo dari karakter Liga Keadilan lainnya.
Sementara itu, The Flash udah jadi tempat keluar-masuknya para penulis dan sutradara berbakat. Sebelum akhirnya cocok dengan John Francis Daley dan Jonathan Goldstein yang juga menulis Spider-Man: Homecoming (2017). The Flash seharusnya rilis berbarengan dengan Aquaman. Karena penundaan yang berulang-ulang, sekarang diharapkan The Flash mulai produksi tahun depan.
Nah, bagaimana pendapat lo? Apakah James Wan pilih Aquaman jadi sesuatu yang tepat? Share pendapat lo dan terus pantengin Kincir.com, ya!