Review Film Kraven The Hunter (2024)

Kraven The Hunter (2024)
Genre
  • action adventure
  • superhero
Actors
  • Aaron Taylor-Johnson
  • Russell Crowe
Director
  • J.C. Chandor
Release Date
  • 11 December 2024
Rating
2 / 5

*Spoiler Alert: Review film Kraven The Hunter mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum nonton. 

Kraven The Hunter memberikan rasa nyaman terhadap siapa pun yang mencari aksi dengan landasan primal instinct hewani. Sebelum kamu menontonnya, kamu harus tahu bahwa tingkat maskulinitas di film ini sangat tinggi’ tercermin dari poster dan kostum Kraven.

Kraven The Hunter menunjukkan kelahiran dari salah satu villain The Sinister Six versi komik Marvel, Sergei Kravinoff atau yang dikenal sebagai Kraven. Dibesarkan hanya oleh Ayahnya yang heartless, toksik, dan mengintimidasi; membuatnya trauma atas kematian ibunya. Ditambah dirinya harus menjaga adik laki-lakinya, Sergei yang tumbuh dalam kebimbangan.

Saat dipaksa oleh Ayahnya untuk berburu hewan buas demi memperkuat kejantanannya, Sergei dibawa oleh singa yang ditembaki oleh kroni-kroni sang Ayah. Kemudian, seorang anak bernama Calypso menemukannya dan mengobatinya. Di situlah Sergei mulai mendapatkan kekuatan predator yang menjadikannya pemburu.

Kraven The Hunter, bagi penjahat-penjahat di semesta film ini, adalah mitos yang mengerikan. Sekali kamu masuk ke dalam daftarnya, kamu enggak akan bisa lari. Dilandasi dendam atas perilaku sang Ayah, ia memutuskan buat main hakim sendiri, mengadili para penjahat yang enggak berhati serta membawakan justice yang enggak bisa ditawarkan penegak hukum legal.

Review film Kraven The Hunter (2024)

Aksi seru dengan alur yang campur aduk

Kraven The Hunter memakai alur campuran. Awalnya, kita akan disajikan kisah tentang misi Kraven, kemudian cerita berpindah ke masa lalu Kraven, kembali ke masa depan, dan seterusnya. Tentu saja, alur ini agak tricky. B membuat film terasa spesial dan mengena, atau malah justru bikin film jadi kacau-balau.

Kraven The Hunter bisa dinikmati karena premis kuat yang cenderung mudah dipahami. Fokus pada banyak pilihan antagonis kerap bikin kita teralihkan. Kita harus sedikit berusaha untuk memahami sebetulnya apa tujuan besar Kraven dan obstacle apa yang mampu menghambat mitos besarnya sebagai predator yang enggak terkalahkan.

Kendati demikian, aksi yang ditawarkan Kraven The Hunter itu asyik. Kraven enggak terlalu preachy. Layaknya predator, he hunts. Dia memburu dan enggak perlu terlalu panjang mengalami kontemplasi moral. Karena nuansanya maskulin banget, film ini enggak mau terlalu banyak mengisi ruang dengan melodrama mendayu-dayu, dan itu salah satu poin yang bagus buat film antihero yang jantan.

Aksi para pemain yang membangkitkan adrenalin kita

Via Istimewa.

Aaron Taylor-Johnson mampu menghidupi sosok Kraven yang fearless, tangguh, kuat dan tangkas secara fisik. Di tangan Taylor-Johnson, Kraven sekuat sekaligus seanggun singa. Perawakannya gagah, matanya tajam, gerak-geriknya cepat dan begitu mengintimidasi. Mirip singa yang tengah berburu. Aksi-aksinya menyenangkan, membangkitkan adrenalin kita.

Nikolai via Istimewa

Nikolai Kravinoff, ayah dari Kraven (Russell Crowe) juga jadi sosok yang kuat. Memainkan peran sebagai sosok Ayah yang pasif-agresif, kita dibuat memahami kekejaman dalam pikiran Nikolai. Ia enggak perlu jadi orang dengan fisik yang menyeramkan, tapi kita tahu bahwa ia tengah menyiksa anaknya secara psikologis.

Sinematografi keren di alam lepas

Kraven via Istimewa

Tentu saja poin penting yang ‘menggendong’ film ini adalah sinematografinya. Gambaran kilasan alam liar yang muncul saat Sergei koma betul-betul menggambarkan sebesar apa kekuatan yang bakal dia terima dan apa tujuannya: berburu secara bebas, menyeimbangkan society.

Dari awal, kita diajak untuk masuk ke dalam lansekap alam liar. KINCIR amazed dengan opening bioma salju dengan badai es yang terus-menerus datang, sangat Rusia! Apalagi, gambaran bioma salju ini juga diiringi dengan scoring lagu Rusia yang punya nuansa militeristik. 

Selain bioma salju, gambaran bioma sabana dan hewan-hewan di dalamnya pun cukup membuat kita terkesima. Long shot yang dipakai mampu menunjukkan spirit kebebasan dan keliaran bioma tersebut. Saat hewan-hewan di dalamnya berlari, rasanya kita juga ingin ikut berlari kencang, dan enggak mengherankan jika Kraven, yang sudah mendapatkan kekuatan semacam itu, lebih merasa nyaman tinggal di alam lepas, bukan di apartemen mewah yang membatasi pergerakannya.

***

Kraven The Hunter adalah film dengan sinematografi dan aksi yang terasa nikmat. Meskipun alur campurannya bikin kita harus ekstra fokus, film ini punya elemen-elemen inti yang membuat Kraven sebagai sosok antihero yang unik. Jadi, ya nonton aja!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.