Joko Anwar telah mengundang media, film enthusiast dan KINCIR dalam Slate Launching Announcement. itu artinya ia sudah siap dengan deretan film yang bakal digarap bersama dengan Come and See Pictures, rumah produksi miliknya.
Alih-alih jadi narasumber, dalam diskusi hangat itu Joko Anwar juga menjadi host. Ia turut mengenalkan kami ke timnya. Yap, begitulah bang Joko yang enggak penah mau punya jarak yang terlalui jauh dengan kami; para pemburu berita.
Enggak perlu berlama-lama lagi, berikut ini adalah 4 film Joko Anwar dan Come and See Pictures:
1. Pengepungan di Bukit Duri (2025)
Film ini merupakan karya ke-11 dari Joko Anwar yang mengusung genre action, thriller, dan drama. Pengepungan di Bukit Duri mengangkat tema anti kekerasan degan latar belakang konflik yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga dapat dirasakan oleh audiens internasional.
Film ini melibatkan aktor muda berbakat seperti Morgan Oey, Hana Malasan, dan Satine Zaneta. “Misi kami membuat film ini adalah untuk menyuarakan isu yang terjadi di masyarakat, baik di Indonesia maupun di dunia,” kata Joko Anwar.
2. Legenda Kelam Malin Kundang (2025)
Dari sutradara muda Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat, hadir Legenda Kelam Malin Kundang, film misteri-drama yang menyajikan kisah klasik Malin Kundang dengan pendekatan modern.
Selain mengangkat tema hubungan orang tua dan anak, film ini juga mengangkat isu trauma antar-generasi serta ketimpangan sosial. “Film ini akan menggali lebih dalam tentang gap antara kaya dan miskin, dan mengemas legenda ini dengan cara yang relevan dengan masa kini,” ungkap Rafki Hidayat.
3. Perkasa Seperti Air (2026)
Film Perkasa Seperti Air adalah karya yang sangat personal bagi Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan. Mengusung genre fantasi anak dan coming-of-age, film ini mengisahkan perspektif seorang anak berusia 10 tahun dengan tema yang sangat relevan dengan kehidupan masyarakat Asia, khususnya Indonesia.
Joko Anwar berbagi bahwa naskah film ini telah ia tulis sejak 2007, dan Tia Hasibuan mengungkapkan betapa emosionalnya ia saat pertama kali membaca skenario tersebut. “Skenario ini membuat saya terharu dan menangis. Ini adalah karya yang penuh emosi. Dan ini adalah karya pertama bang Joko yang bisa ditonton semua umur,” kelakar Tia Hasibuan.
4. Ghost in the Cell (2026)
Film terakhir yang akan tayang pada 2025 atau 2026 adalah Ghost in the Cell, sebuah horor komedi yang akan disutradarai langsung oleh Joko Anwar. Setelah enam tahun riset, film ini siap menghadirkan kombinasi seram dan lucu dalam satu paket.
Joko Anwar mengungkapkan bahwa ia ingin mengisi film ini dengan aktor-aktor terbaik Indonesia, menjanjikan sebuah pengalaman horor yang menyenangkan. “Film ini akan menjadi perjalanan horor tapi lucu. Coba lihat yang dipenjara pakai baju apa? Nah, itu dia yang bikin makin lucu,” kata Joko Anwar.
***
Setelah mendengarkan presentasi bang Joko, tentu saja KINCIR tertarik soal: “Kenapa keempat film ini jadi ide yang direalisasikan pada 2025-2026?”
“Nanti teman-teman akan lihat dari Pengepungan di Bukit Duri, isu yang diangkat sangat relevan, terjadi saat ini. Begitu pula dengan tiga film lainnya. Ghost in The Cell, memang horor komedi tapi temanya coba lihat, orang-orangnya pakai baju orange. Penjara. Ada hantu di penjara? Banyak!” katanya
***
Joko Anwar juga menjelaskan ia dan Come and See Pictures ingin membuat karya yang bikin para penontonnya bercermin sekaligus merefleksikan diri.
“Kenapa dipilih proyek ini? Karena kita memilih yang secara isu memang sekarang lagi dibicarakan masyarakat. Harapannya, ketika menontonnya, kita bisa bercermin: ‘This is what we are’. Mudah-mudahan karya ini bisa jadi media kita untuk bercermin; bagaimana kita melihat diri kita sendiri maupun secara society,” jelasnya.
Bikin penasaran, ya? Kita tunggu saja bagaimana keempat film ini bisa menyampaikan pesannya dalam sebuah tontonan yang menyegarkan.