Pesepakbola yang Membelot ke Klub Rival

6 Pesepakbola yang Membelot ke Klub Rival tapi Tetap Disegani

Bicara soal rivalitas, maka sepakbola jadi olahraga yang begitu kuat akan rivalitas. Jika dua klub dengan sejarah peseteruan panjang bertemu, biasanya akan timbul percikan kebencian. Karena itu biasanya setiap pemain akan menghormati klub yang ia bela untuk enggak pindah ke klub rival. Namun ada beberapa pesepakbola yang membelot ke klub rival namun tetap mendapat rasa hormat dari pendukung.

Nah di bawah ini ada beberapa pesepakbola yang membelot ke klub rival namun tetap mendapat respect dari supporter.

6 Nama Pesepakbola yang membelot ke klub lawan tapi tetap dihormati

1. Ronaldo Nazario – Barcelona ke Real Madrid juga Inter ke AC Milan

Pesepakbola membelot ke tim rival. Istimewa.

Ronaldo Nazrio de Lima adalah pemain fenomenal yang mendapat perhatian penuh dari pencinta sepakbola dunia. Ronaldo mulai dikenal ketika membela Barcelona sebelum akhirnya mendapatkan ketenarannya bersama Inter. Kisah unik terjadi ketika Ronaldo pindah dari Inter dan memilih Real Madrid sebagai labuhan selanjutnya.

Pasalnya Real Madird dan Barcelona punya rivalitas yang panas. Pemain sekelas Luis Figo saja pernah mendapat lemparan kepala babi ketika pindah ke Real Madird setelah menapaki karier di Barcelona. Namun fans barca tetap memberi hormat pada Ronaldo. Enggak berhenti sampai di situ, setelah dari Real Madrid, Ronaldo justru hijrah ke AC Milan, klub  rival bebuyutan Inter. Namun sekali lagi, bukannya cemoohan Ronaldo justru mendapat respect dari fans Inter.

2. Thibaut Courtois – Atletico Madrid ke Real Madrid

Malam yang pahit bagi Thibaut Courtois ketika ia harus kebobolan oleh Sergio Ramos bek Real Madrid pada final Liga Champions tahun 2014 pada menit terakhir. Tapi, malam itu juga jadi panggung buat Courtois untuk menunjukan kebolehannya. Chelsea yang terpikat akhirnya membawa kiper asal Belgia itu ke Stamford Bridge. Bermain dengan apik di Chelasea membuat Real Madrid dengan segera dan membelinya.

Di Madrid, ia dapat memenangkan gelar Liga Champions yang selama ini ia idamkan. Kini Courtois sudah punya dua gelar Liga Champions Eropa. Meski telah sukses dengan Real Madrid, Courtois juga masih mendapat penghormatan dari pada fans Athletico Madrid. Ia juga tetap menjalin hubungan baik dan enggak melakukan hal tengil ketika berhadapan dengan Athletico.

3. Michael Owen – Liverpool ke Manchester United

Kecil, lincah dan begitu berkontribusi bagi timnas Inggris pada Piala Dunia tahun 1998. Setelah Piala Dunia Owen jadi pemain besar yang setia membela Liverpool. Bersama Steven Gerrad, Owen seperti simbol bagi the reds. Total ia mencetak 118 gol sepanjang kariernya bersama tim yang berkandang di Anfield tersebut. Menjadi bintang di awal tahun 2000an ia akhirnya diboyong ke Real Madrid.

Berakrier semusimdi Real Madrid, karier Owen mulai meredup, ia akhirnya kembali ke Inggris untuk membela Newcastle. Di sisa kariernya, Owen membuat sir Alex Ferguson kepincut. Ia akhirnya diboyong ke Manchester United. Bersama MU, Owen sukses memenangkan gelar Liga Inggris yang selama berbaju Liverpool enggak pernah dia dapatkan.

Meski begitu, publik anfield tetap menaruh respect pada Owen walau di akhir kariernya berkontribusi buat tim paling dibenci oleh Liverpudlian.

4. Sinisa Mihajlovic – AS Roma ke SS Lazio

Di Italia, selain derby della madoninna yang pertemukan Inter melawan Milan. Ada derby yang enggak kalah panas bertajuk derby della capitale. Derby ibu kota Italia. As Roma vs SS Lazio. Kebencian masing-masing pendukung benar-benar membuat kota Roma terbelah. Jarang sekali ada pemain yang mendapat respect jika hijrah dari Roma ke Lazio maupun sebaliknya.

Namun hal itu enggak berlaku bagi Mihajlovic. Pemain asal Serbia ini mulai dikenal ketika bermain untuk AS Roma. Namun, namanya begitu dielu-elukan saat membela elang ibukota SS Lazio. Walau membelot, Romanisti tetap memberi respect pada Sinisa Mihajlovic sebagai legenda sepakbola yang terkenal dengan tendangan bebas yang mematikannya tersebut.

5. Andrea Pirlo – Inter – Milan – Juventus

Orang-orang menyebutnya el metronom karena kekuatannya untuk mengatur lini tengah tim yang ia bela. Pirlo mulai dikenal ketika bermain bersama Inter, sayangnya di Inter dia enggak mendapat banyak menit bermain. Inter pun merelakan Pirlo untuk bermain dengan rival mereka Ac Milan. Di sinilah karier Pirlo dilihat dunia, sosoknya selalu jadi pembeda di atas lapangan untuk AC Milan. Pirlo berkarier 10 tahun bersama Rossoneri.

Sampai akhirnya ia dirasa sudah enggak muda lagi, Pirlo pun pindah ke Juventus. Ternyata bersama Juve, Pirlo masih begitu bersinar dan membantu si Nyonya tua menangkan banyak gelar liga. Antara Inter, AC Milan dan Juventus ketiganya adalah tim yang punya rivalitas tinggi. Namun para supporter tetap menaruh respect pada el metronom Andrea Pirlo.

6. Abanda Herman – Persija ke Persib

Di Indonesia rivalitas paling panas adalah rivalitas Persija melawan Persib. Meski begitu, di Liga Indonesia kepindahan pemain ke tim rival enggak terlalu jadi persoalan suporter.

Seperti pada tahun 2011, Abanda jadi pesepakbola yang membelot ke klub rival. Ia hijrah ke Persib Bandung musuh bebuyutan Persija. Sama seperti di Persija, di Persib, Abanda juga jadi tumpuan utama lini pertahanan. Meski membelot, Abanda Herman tetap mendapat respect dari the jackmania yang enggak memilih untuk memusuhi salah satu bek asing terbaik yang pernah main di Liga Indonesia tersebut.

Itu tadi sederet nama pesepakbola yang membelot ke klub rival namun tetap mendapat respect. Selain nama-nama di atas siapa pemain yang menurut kamu tetap disegani meski pindah ke klub rival?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.