Dalam pertandingan tinju antara Mike Tyson dan Jake Paul yang berlangsung sengit, ada satu momen yang mencuri perhatian publik. Mike Tyson beberapa kali terlihat menggigit sarung tinjunya di sela-sela ronde, sebuah kebiasaan yang menarik perhatian penonton dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Pasca pengumuman kemenangan Jake Paul, seorang wartawan bertanya kepada Tyson tentang alasan di balik kebiasaannya tersebut. Banyak yang awalnya mengira bahwa Tyson mengalami masalah teknis dengan sarung tinjunya, mungkin karena ketidaknyamanan di posisi jarinya, sehingga ia perlu mengatur ulang dengan cara menggigit. Namun, ternyata alasan utama Tyson lebih dalam dari sekadar masalah teknis.
Mike Tyson gigit satung tinju
“Saya memang punya kebiasaan menggigit,” ujar Tyson dalam sesi wawancara setelah pertandingan. Pernyataan ini mengungkap sisi menarik dari kepribadian Tyson yang sudah lama dikenal sebagai sosok eksentrik di dunia tinju. Kebiasaan “gigit-menggigit” ini memang tidak asing dalam kariernya. Salah satu momen yang paling diingat adalah insiden saat Tyson menggigit telinga Evander Holyfield dalam pertandingan bersejarah di Las Vegas pada tahun 1997, sebuah aksi yang membuatnya didiskualifikasi dan menjadi sorotan kontroversial.
Fenomena psikologi biting fixation
Fenomena ini, yang oleh beberapa ahli psikologi bisa disebut sebagai biting fixation, merujuk pada kecenderungan seseorang untuk menggigit benda atau bagian tubuhnya sendiri secara berulang, seperti menggigit kuku, pensil, atau bibir. Kebiasaan ini sering kali dilakukan tanpa sadar dan bisa menjadi mekanisme untuk mengurangi kecemasan, stres, atau bahkan rasa bosan. Kebiasaan tersebut bisa menjadi tanda seseorang mengalami tekanan mental atau emosional, meskipun dalam banyak kasus juga bisa saja hanya kebiasaan lama yang sulit ditinggalkan.
Dalam psikologi, terutama menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, perilaku seperti ini sering dikaitkan dengan oral fixation, yaitu kondisi di mana seseorang mungkin memiliki kebutuhan lebih terhadap rangsangan oral yang terbentuk sejak masa kanak-kanak. Di fase ini, seorang anak menemukan kenyamanan melalui mulut, seperti saat menyusu atau menggigit, dan kecenderungan ini bisa terbawa hingga dewasa, menjadi kebiasaan yang terus ada dalam diri seseorang.
Dengan kebiasaan Tyson yang dikenal sering menggigit, publik pun bertanya-tanya apakah ini adalah refleksi dari kondisi kesehatan mental atau hanya bagian dari karakter yang sudah melekat padanya sebagai seorang legenda.