Venom: The Last Dance siap menjadi tontonan akhir pekan kita. Sayangnya, film terakhir Venom ini justri diprediksi mengalami pembukaan terendah dalam triloginya. Sebelumnya, Venom: Let There Be Carnage, dibuka dengan rekor tertinggi di waralaba, yaitu USD 90 juta pada Oktober 2021, berkat kerinduan penonton untuk kembali ke bioskop setelah pandemi Covid-19.
Film pertama dalam seri ini pernah mencetak rekor pembukaan Oktober pada tahun 2018 dengan USD 80,2 juta, sebelum diambil alih oleh The Joker (2019) dengan USD 96,2 juta.
Dari kaca mata kritikus, dua film Venom sebelumnya menerima skor B+ di CinemaScore. Kendati demikian, film pertamanya mendapatkan 30% ulasan negatif di Rotten Tomatoes, sementara sekuel kedua meningkat menjadi 57% negatif.
Venom (2018) menghasilkan USD 213,5 juta di domestik dan USD 856 juta secara global, sementara Let There Be Carnage (2021) juga mencapai USD 213,5 juta domestik dan USD 506,8 juta di seluruh dunia.
Apakah USD 150 juta hanya bisa jadi proyeksi Venom: The Last Dance yang enggak terealisasi?
Sayangnya, proyeksi pembukaan Venom: The Last Dance kayaknya enggak sepositif itu. Dari penjualan pre-sale dan pendataan penonton di AS-Kanada, Venom: The Last Dance diperkirakan berada di bawah angka Black Adam (2022), dengan proyeksi sekitar USD 65 juta.
Laman Deadline menuliskan, di luar negeri, film ini mungkin meraih sekitar USD 85 juta, menjadikan total akhir pekan global sekitar USD 150 juta.
Venom: The Last Dance memulai peluncuran internasionalnya pada hari Rabu dan akan tersedia di 90% bioskop luar negeri akhir pekan ini, dengan tambahan rilis di Prancis dan Jepang di kemudian hari. Di Cina, film ini memimpin pre-sale. Tentu jumlah ini bisa jadi tumpuan, tapi apakah bisa mencetak lebih dari USD 100 juta sampai akhir pekan ini?
Kita tunggu saja!
Sayangnya, per 24 Oktober 2024 ini Venom: The Last Dance masih agak terpuruk di 40% skor Rotten Tomattoes. KINCIR telah merilis review film Venom: The Last Dance dengan 3K. Gimana pendapat kamu soal film yang satu ini?