Pertandingan Bahrain melawan Indonesia sudah selesai sejak 10 Oktober lalu namun sampai sekarang perbincangan tentang duel dua negara ini masih ramai di media sosial. Pertandingan antara timnas Bahrain melawan Indonesia adalah pertandingan ketiga dalam babak kualifikasi ronde tiga Piala Dunia 2026. Ada sekelumit cerita yang saling berhubungan dan membuat polemik ini semakin melebar.
Kali ini KINCIR merangkum beberapa masalah penting yang memicul polemik antara Timnas Bahrain dan Timnas Indonesia pada babak kualifikasi Piala Dunia dalam artikel berikut ini.
Masalah yang memicu polemik Timnas Indonesia VS Timnas Bahrain
1. Psywar reporter Bahrain
Sebelum pertandingan dimulai, konferensi pers digelar dengan Timnas Indonesia diwakili oleh pelatih Shin Tae-yong dan bek timnas Calvin Verdonk. Seperti biasa, pertanyaan demi pertanyaan klise ditanyakan soal kesiapan pemain Indonesai dan target poin yang hendak dicapai. Sampai seorang reporter Bahrain tiba-tiba melayangkan pertanyaan yang berbau psywar.
Reporter itu bertanya mengapa Timnas Indonesia terlihat santai dan seperti enggak serius menghadapi Bahrain. Netizen menangkap kalau mereka mengingatkan jika pertandingan terakhir antara Bahrain melawan Timnas Garuda 10-0. Hal itu membuat enggak nyaman Calvin Verdonk yang akhirnya enggak menjawab pertanyaan itu dan memilih melemparkan senyum sinis pada sang reporter.
Dalam pertandingan yang akhirnya berlangsung, Calvin bermain dengan sangat solid dan jadi salah satu pemain terbaik pada malam itu.
2. Bermain drama khas negara Timur Tengah
Masuk ke pertandingan yang tengah viral ini. Bahrain mengejutkan Indonesia dengan mencetak gol lebih dulu pada menit ke-15. Indonesia yang enggak bermain cukup baik di awal babak pertama pada akhirnya bisa membalikkan keadan; meski pertandingan ditutup lewat gol kontroversial Bahrain. Selain skor imbang, pertandingan ini juga jadi perbincangan karena pemain Bahrain dinilai bermain drama kesakitan.
Beberapa kali duel terjadi namun pemain Timnas Bahrain sering sekali menjatuhkan diri dan mengulur waktu. Strategi menyebalkan ini memang jadi strategi khasnya Timnas dari Timur Tengah. Apa yang dilakukan pemain timnas Bahrain memang membuat beberapa kali pemain Indonesia kesal dan tersulut emosi.
Permainan drama yang dilakukan timnas Bahrain bahkan sempat disindir dengan selebrasi “tidur” ala Rafael Struick yang seolah menyinggung pemain Bahrain karena gampang terjatuh.
3. Timnas Indonesia dirugikan wasit
Pertandingan berjalan alot, sayangnya wasit enggak melakukan tugasnya dengan baik. Beberapa kali wasit asal Oman Ahmed Al-Kaf meniup peluit dan memberikan hukuman untuk Indonesia. Ketika Indonesia mencetak gol, wasit langsung mengecek VAR. Sebaliknya ketika Bahrain mencetak gol, wasit tidak mengecek VAR padahal ada indikasi offside.
Hal yang membuat geram banyak orang terjadi di akhir laga. Wasit enggak kunjung menutup pertandingan padahal waktu sudah melewati batas. Sampai akhirnya Timnas Bahrain menyamakan kedudukan.
4. Reaksi keras warganet Indonesia
Pertandingan ini membuat masyarakat Indonesia marah. Para pencinta sepakbola Indonesia mencibir kepemimpinan wasit yang buruk dan timnas Bahrain yang dinilai enggak suportif. Kemarahan inipun dibawa ke ranah sosial media dan membuat wasit Ahmed Al-Kaf kehilangan Instagram beberapa jam setelah pertandingan berakhir.
Amukan warganet Indonesia juga sampai ke akun sosial media federasi sepakbola Bahrain serta kepada pemain-pemain Bahrain. Pertandingan ini juga akhirnya membuat banyak media asing menyoroti kontroversi di dalam lapangan maupun kejadian setelah pertandingan selesai.
5. Federasi sepak bola Bahrain minta pindah venue
Nah, merasa diancam dan terus menerus mendapat percobaan peretasan. Federasi sepak bola Bahrain akhirnya meminta AFC dan FIFA untuk memindahkan venue tempat digelarnya pertandingan Indonesia vs Bahrain pada matchday kedelapan yang akan dihelat pada 25 Maret nanti. Pertandingan ini seharusnya akan dimainkan di Indonesia dan kemungkinan akan digelar di Jakarta.
Namun federasi sepak bola Bahrain menginginkan pertandingan tersebut dipertandingkan di luar Indonesia. Mereka khawatir dengan segala ancaman yang dilayangkan warganet dan takut kalau Indonesia enggak bisa mengamankan pertandingan dengan baik.
Tentu keinginan ini kembali membuat warganet Indonesia geram. Mereka mendesak PSSI untuk memastikan pada AFC dan FIFA jika Timnas Indonesia tetap bisa berlaga di negara sendiri kala menghadapi Bahrain.
6. Ancaman WO dan siasat Bahrain
Jika Bahrain menolak main di Indonesia, seharusnya Timnas berjuluk the pearl divers ini dikenai WO dan Indonesia menang 3-0 tanpa bertanding. Hal ini setipe dengan kasus klub sepak bola India Mohun Bagan yang ogah bertandang ke kandang Tractkor tim asal Iran lantaran ancaman perang. AFC pun menjatuhkan WO untuk Mohun Bagan.
Akan tetapi seperti kita tahu, Presiden AFC saat ini adalah Salman bin Ibrahim yang berkewarganegaraan Bahrain. Bisa jadi ini adalah siasat Bahrain supaya enggak bertandang ke Indonesia karena tahu warganet Indonesia sudah bersiap untuk menjadikan venue Indonesia vs Bahrain bak neraka.
Itu tadi sederet hal yang perlu kamu tahu tentang polemik timnas Indonesia dan timnas Bahrain. Nah, kalau pertandingan pada akhirnya tetap dihelat di Jakarta, apakah kamu akan datang dan menyaksikan pertandingan penting ini?