Sejak diperkenalkan sebagai pasangan yang ikonik, hubungan antara Joker dan Harley Quinn dalam dunia DC telah menjadi sorotan. Film terbaru tentang Joker, Joker: Folie à Deux, mengeksplorasi hubungan gila mereka dengan lebih mendalam. Judul film ini merujuk pada kondisi psikologis folie à deux, atau kegilaan bersama, yang sempurna menggambarkan dinamika yang toksik antara dua karakter ini.
Penggemar komik DC dan DC Extended Universe tentu mengenal bagaimana beracunnya relasi Joker dan Harley Quinn. Tidak seperti pasangan normal, hubungan mereka merupakan campuran obsesi, penyalahgunaan, hasrat yang merusak, dan ketergantungan yang tak sehat.
Seperti apa sebetulnya relasi antara mereka berdua? Kekasih yang saling mencintai, idola dan penggemar, atau rekan kejahatan? Simak di sini.
Lika-liku hubungan toksik Joker dan Harley Quinn
Muncul sebagai selingan semata
Harley Quinn pertama kali muncul dalam Batman: The Animated Series (1992) sebagai antek Joker. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka berkembang menjadi lebih dari sekadar hubungan bos dan anak buah. Dalam komik The Batman Adventures: Mad Love, Harley jatuh cinta pada Joker selama sesi terapi, akhirnya bersumpah setia kepadanya. Kisah ini diperbarui dalam New 52 (2011), di mana Joker mendorong Harley ke cairan kimia, yang mengubah penampilannya dan kewarasannya, menjadikannya budak Joker.
Film Suicide Squad (2016) menggabungkan kedua versi cerita ini: Harley jatuh cinta dengan Joker di Arkham Asylum, dan dengan sukarela terjun ke tong kimia demi membuktikan komitmennya.
Tong Berbahan Kimia yang Menjadi Saksi Cinta
The Batman Adventures: Mad Love, menceritakan bahwa Harley Quinn jatuh cinta pada Joker di sesi terapi mereka dan pada akhirnya Harley Quinn memberikan sumpah setianya kepada Joker. Namun, dalam kisah di New 52 tahun 2011, diceritakan bahwa Harley Quinn didorong ke cairan kimia, membuat kulitnya menjadi putih pucat dan merusak kewarasannya, sehingga ia rela menjadi “budak” Joker.
Suicide Squad (2016) menggunakan gabungan dua cerita ini. Harley Quinn memang jatuh cinta dengan Joker di Arkham Asylum dalam sesi terapi dan juga terjun ke cairan kimia karena komitmennya terhadap Joker.
Kisah Harley Quinn menceburkan diri ke dalam tong berisi bahan kimia juga pernah dibahas dalam animasi Harley Quinn di episode Till Death Do Us Part. Quinn, yang ditahan di Arkham Asylum karena melakukan kejahatan untuk Joker, bertemu dengan Poison Ivy. Ivy menyadarkannya kalau Joker enggak pernah mencintainya. Namun, Quinn malah kembali kepada Joker.
Ivy akhirnya membebaskan Riddler dari Arkham Asylum dengan tujuan memancing Joker untuk mengirim Harley Quinn. Riddler pun menyekap Batman dan Harley Quinn, dan menyuruh Joker untuk memilih. Joker malah memilih Batman untuk bebas dan Harley Quinn dijatuhkan ke tong berisi bahan kimia.
Poison Ivy menyelamatkan Quinn dari tong tersebut dan menyatakan kalau hal tersebut adalah bukti bahwa Joker enggak pernah peduli pada Quinn.
Poison Ivy Pernah Mencoba Menyadarkan Harley Quinn
Hubungan toksik Joker dan Harley kerap kali menjadi sorotan karena kekerasan verbal, fisik, dan emosional yang dialami Harley. Poison Ivy, salah satu sahabat Harley, beberapa kali berusaha membebaskan Harley dari pengaruh Joker.
Dalam Batman: The Animated Series, Ivy mencoba menjauhkan Harley dari Joker, yang hanya melihatnya sebagai alat yang dapat dimanfaatkan. Meskipun sempat menjalin hubungan kriminal bersama Ivy, Harley tetap kembali kepada Joker, memperlihatkan betapa dalamnya obsesi Harley kepada badut gila ini.
Joker Kerap Menyiksa Harley Quinn
Banyak orang yang bergurau bahwa Joker dan Harley Quinn adalah couple goals, tetapi berbagai media kemudian mengkritik hal ini. Karena, ada banyak sekali perilaku kekerasan, baik verbal, fisik, mau pun psikis yang dilakukan oleh Joker kepada Harley Quinn.
Joker memanipulasi pikiran Harley Quinn sehingga ia bisa dimanfaatkan sebagai pesuruh, sebagai tameng, dan melayani Joker sebagai “tuannya”. Ranker pernah mendata berbagai siksaan yang dilakukan Joker kepada Harley Quinn, seperti memasungnya di penjara yang berisi mayat-mayat perempuan yang didandani seperti Harley Quinn, mengorbankan Harley di upacara gunung berapi, mengancam merusak wajah Harley, melempar Harley ke hyena-hyena piaraannya, sampai melempar Harley Quinn ke jendela.
Joker memang membutuhkan Harley Quinn, tetapi bukan karena mencintainya, melainkan karena Harley Quinn adalah objek yang mudah dimanfaatkan.
Harley Quinn Sangat Terobsesi dengan Sosok Joker yang Gila
Jika Harley Quinn disebut mengalami stockholm syndrome, rasanya mungkin enggak sepenuhnya tepat. Dalam Joker: Folie à Deux, Harley Quinn sendiri menipu Joker dengan cerita palsu agar bisa masuk ke dunia Joker, terobsesi dengan sisi gelap Joker, bahkan enggak suka saat Joker melepaskan sisi gelapnya dan menjadi Arthur Fleck.
Selain itu, Harley Quinn juga kerap cemburu kepada Batman. Joker sendiri seperti lebih terobsesi kepada Batman dan waktu serta pikirannya habis untuk sosok superhero tersebut. Maklum, Joker kerap menyiksa Harley dan bukannya Batman. Harley Quinn bahkan pernah ingin membunuh Batman supaya perhatian Joker semua tercurah kepadanya.
Harley Quinn Putus dari Joker
Hubungan yang gila ini enggak bertahan selamanya. Dalam komik Harley Quinn #25, Harley Quinn diceritakan kembali ke Gotham City untuk kemudian putus dengan Joker. Dalam serial HBO Harley Quinn (2019), Quinn juga diceritakan putus dengan Joker dan pada akhirnya menjalin hubungan dengan Poison Ivy.
Birds of Prey (2022) menceritakan kisah Harley Quinn pascaputus dengan Joker. Sebelum semua orang tahu bahwa ia putus dengan badut gila tersebut, para penjahat takut kepadanya, tentu karena segan membuat perhitungan dengan Joker. Namun, setelah tahu bahwa Quinn sudah putus dengan Joker, banyak penjahat –sekaligus penegak hukum, yang memburunya.
Film Birds of Prey sendiri berfokus sama bagaimana cara Harley Quinn membebaskan dirinya sendiri dari sosok Joker serta memulai kehidupan baru tanpa intimidasi Joker yang sulit buat ditebak. Quinn memotong rambutnya, memelihara hyena untuk dirinya, bahkan menghancurkan pabrik kimia tempat ia terjatuh di tong sembari berjanji sehidup semati sama Joker. Itulah alasan mengapa judul asli film ini menggunakan kalimat “and the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn”.
Hubungan antara Joker dan Harley Quinn sangat unik, seru, gila, tetapi jelas bukan hubungan yang baik untuk ditiru. Menurutmu, bagaimana hubungan antara Joker dan Harley Quinn bakal digambarkan di film-film berikutnya?