Baru-baru ini, kabar mengenai film Inside Out 2 menghebohkan penggemar dan pengamat industri film. Menurut sumber yang berbicara dengan IGN, Pixar tampaknya telah melakukan perubahan signifikan pada karakter Riley dalam sekuel ini.
Mereka dikabarkan mengurangi elemen yang menunjukkan Riley sebagai seorang yang queer, dan fokus pada hubungan platonis antara Riley dan Val. Bahkan, mereka sampai menyesuaikan pencahayaan dalam beberapa adegan untuk menghindari kesan “chemistry”. Seorang narasumber menggambarkannya sebagai “melakukan banyak pekerjaan tambahan untuk memastikan agar tidak ada yang melihat mereka sebagai tidak heteroseksual.”
Semua ini konon dilakukan karena kekhawatiran pasca kegagalan box office Lightyear yang dinilai salah satunya disebabkan oleh adanya representasi queer di dalamnya!
Apakah ini merupakan langkah mundur Pixar dari komitmennya terhadap representasi?
Well, Pixar, merupakan studio animasi yang sering dianggap sebagai pelopor inovasi dan kreativitas. Mereka sudah beberapa kali berusaha untuk menyertakan karakter LGBTQIA+ dalam beberapa film mereka. Lightyear memperkenalkan Alisha, yang memiliki hubungan romantis dengan karakter perempuan, meskipun Alisha dibuat meninggal cukup cepat dalam cerita. Selain itu, Onward menampilkan Officer Specter, yang secara singkat menyebutkan putri pacarnya, dan Elemental memperkenalkan Lake, karakter non-biner pertama Pixar.
Jadi, enggak heran kalau karakter Riley jadi mengundang banyak tanya. Saya pun agak mengganjal ketika pertama kali menonton film animasi ini. Saya mulai mempertanyakan, mengapa emosi Riley ada yang laki-laki dan perempuan? Kenapa rasa kagum Riley terhadap Val terasa ‘sus’’? Sementara Maya Hawke selaku pengisi suara emosi Anxiety (Gelisah) nampak abu-abu ketika menjelaskan hubungan pertemanan antara Riley dan Val.
“Saya rasa entah kamu heteroseksual, queer, atau biseksual, sebagai seorang perempuan hubungan kamu dengan perempuan muda lain adalah hubungan yang sangat kuat,” ungkap Maya Hawke dalam wawancaranya bersama SiriusXM.
Biar bagaimana pun, perubahan yang dilakukan pada Riley di Inside Out 2 tampaknya menunjukkan langkah mundur dari upaya tersebut. Alih-alih menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat representasi LGBTQIA+ dalam film utama Pixar, studio memilih untuk menghindari bahkan penampilan hint tentang orientasi seksual Riley.
Kira-kira, gimana pendapat kamu tentang keputusan Pixar ini?