*Spoiler Alert: Review film Borderlands mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Kamu yang ngaku sebagai gamer atau minimal pernah punya PlayStation (PS) 3 mungkin pernah bermain game Borderlands. Waralaba game ini sukses besar, bahkan berkembang hingga tujuh film. Sekian lama meramaikan industri game, Borderlands akhirnya diadaptasi menjadi film live action yang produksinya berada di bawah naungannya Lionsgate.
Borderlands digarap oleh Eli Roth, sosok yang juga pernah menyutradarai Thanksgiving (2023), Knock Knock (2015), dan dua film pertama Hostel. Borderlands dibintangi deretan aktor ternama, di antaranya Cate Blanchett sebagai Lilith, Kevin Hart sebagai Roland, Jack Black sebagai Claptrap, Jamie Lee Curtis sebagai Dr. Tannis, Ariana Greenblatt sebagai Tiny Tina, dan Florian Munteanu sebagai Krieg. Kamu yang main gamenya pasti enggak asing dengan deretan nama karakter tersebut.
Borderlands berkisah tentang Lilith, seorang bounty hunter, yang ditugaskan oleh Atlas untuk menjemput anak perempuannya, Tina, di planet Pandora. Namun begitu Lilith bertemu dengan Tina di Pandora, Lilith menemukan sebuah fakta menarik yang membuat dia menunda menyerahkan Tina ke Atlas. Lilith kemudian bergabung dengan Roland, Tina, dan Krieg untuk melakukan petualangan baru.
Review film Borderlands
Film adaptasi game dengan fase cepat dan cerita yang menghibur
Berhubung Borderlands diadaptasi dari game berjudul sama, jelas saja karakter-karakter yang kamu temukan di film ini adalah karakter-karakter yang ada di gamenya. Walau kamu sama sekali tidak pernah main gamenya, kamu tidak perlu khawatir untuk menonton Borderlands. Soalnya, film ini hadir sebagai origin story-nya Lilith, yang mana kamu akan diberi penjelasan tentang latar belakangnya Lilith dan penjelasan tentang lokasi yang menjadi latar filmnya.
Walau plot utama filmnya berfokus dalam menceritakan origin story-nya Lilith, Borderlands juga mengenalkan karakter-karakter lain yang enggak kalah menarik dengan ciri khasnya masing-masing. Dengan karakteristiknya masing-masing; Lilith, Roland, Claptrap, Tiny Tina, Krieg, dan Dr. Tannis diceritakan bekerja sama, yang mana interaksi mereka dalam bekerja sama akhirnya menciptakan petualangan yang menghibur dan lucu.
Dengan durasi 1 jam 42 menit, petualangan Lilith dan timnya diceritakan dengan fase yang begitu cepat dan tidak bertele-tele. Bisa dibilang film ini juga fokus dalam menampilkan adegan aksi yang selalu ada di sepanjang petualangannya Lilith dan timnya.
Di tengah fase yang cepat dan penuh aksi, sutradara sekaligus penulis naskah Eli Roth cukup lihai menyelipkan potongan kisah tentang latar belakangnya Lilith, sehingga film ini terasa efektif buat kamu yang memang suka film yang penuh aksi.
Cate Blanchett yang badass dan lelucon Jack Black yang jarang gagal
Borderlands menampilkan cukup banyak aktor Hollywood ternama, di antaranya Cate Blanchett, Kevin Hart, Jack Black, dan Jamie Lee Curtis. Berhubung film ini fokus dalam menceritakan kisahnya Lilith, jelas Blanchett punya porsi yang lebih banyak dibandingkan aktor lain. Sebagai pemeran utama, Blanchett berhasil memerankan Lilith dengan cara yang badass dan memimpin filmnya dengan baik.
Dengan adanya Kevin Hart dan Jack Black, kamu pasti berharap Borderlands adalah film yang sangat lucu. Borderlands memang lucu, tetapi yang menjadi bintang komedi utama di film ini adalah Jack Black yang menjadi pengisi suara Claptrap. Dengan akting suaranya, Black mampu membuat dialog-dialog Claptrap jadi semakin lucu.
Jika dibandingkan Claptrap yang diperankan Jack Black, karakter yang diperankan Kevin Hart, yaitu Roland, memang tidak selucu itu. Hart malah berakting cederung serius di film ini, demi menyesuaikan karakter Roland seperti di gamenya. Aktor-aktor lain juga enggak kalah menarik dalam memerankan karakter mereka masing-masing.
Tampilkan visual dunia pascaapokalips yang penuh warna
Kamu yang pernah main gamenya pasti sudah tahu bahwa Borderlands berlatar waktu dan tempat di dunia pascaapokalips, dan hal tersebut juga bisa kamu temukan di filmnya. Secara desain produksi, film ini berhasil “menghidupkan” dunia pascaapokalips penuh warna yang sesuai dengan gamenya, yang bikin pengalaman menonton filmnya jadi terasa menyenangkan.
Selain desain produksi, tim film ini juga cukup berhasil menyulap para aktornya jadi terlihat semirip mungkin dengan para karakter di gamenya. Para aktor diberikan kostum dan tata rias yang semirip mungkin dengan karakter gamenya. Pengalaman menontonnya jadi semakin seru karena film ini menghadirkan beberapa lagu ternama sebagai musik pengiring adegannya.
***
Diadaptasi dari game berjudul sama, Borderlands menghadirkan kisah petualangan dengan fase yang cepat, menghibur, dan penuh aksi. Jack Black tentu saja tidak gagal dengan akting suaranya yang membuat Claptrap menjadi karakter yang sangat lucu. Menariknya, Kevin Hart malah tampil agak serius di film ini sebagai Roland, yang mungkin jarang kamu lihat di penampilannya.
Setelah baca review film Borderlands, apakah kamu jadi tertarik menonton film live action adaptasi game ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!