Apakah lo merasa pesimistis dan bosan dengan serial TV dari Indonesia? Apakah lo adalah salah satu orang yang langganan TV kabel demi menjauhkan diri dari serial Indonesia yang terkenal berepisode panjang, bertele-tele, dan penuh dengan karakter irasional? Kalau lo termasuk dalam golongan itu, mungkin lo bakalan seneng sama kabar bahwa sineas Indonesia udah memproduksi tayangan kriminal, serial Brata.
Hal ini bener-bener mimpi indah bagi para penggemar CSI dan semacamnya, karena kita akhirnya bisa ngelihat tontonan kriminal yang deket banget sama kebudayaan kita. Oh, ya, berbeda sama sinetron pada umumnya, serial Brata enggak disiarkan di televisi. Untuk bisa menikmati serial Brata, lo harus mengunduh HOOQ, aplikasi video streaming.
Nah, apa sih sisi menarik dari serial Brata? Kenapa serial ini layak banget buat lo tonton? Yuk, simak alasannya!
1. Dibintangi oleh Aktor-Aktris Mumpuni
Meskipun iklannya enggak seheboh sinetron-sinetron drama berepisode panjang, tetapi serial Brata dibintangi oleh para aktor dan aktris kelas A Indonesia. Sosok Brata sendiri dibintangi oleh Oka Antara. Lalu, ada Vera, dokter forensik sebagai pemeran pembantu yang dimainkan oleh Laura Basuki. Kebayang enggak, sih, betapa serius dan berkelasnya serial ini?
2. Penokohan yang Jujur
Sinetron Indonesia pada umumnya jarang mengangkat sisi psikologis manusia yang kompleks dan abu-abu. Kebanyakan tokoh dalam sinetron-sinetron Indonesia digambarin baik banget atau jahat banget. Hal itu enggak manusiawi karena manusia punya sisi baik dan sisi buruknya masing-masing.
Nah, meskipun Brata adalah polisi yang selalu sukses menyingkap tindak kejahatan, dia juga punya sisi kelam yang bikin kita benci sama dia. Sisi kelam itu antara lain teknik investigasi yang sarat akan kekerasan. Polisi seringkali digambarin sebagai sosok yang etis dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Kenyataannya, toh banyak polisi yang menggunakan kekerasan dalam investigasi supaya kasus cepet terungkap.
3. Penuh dengan Darah
Ini juga bisa jadi alasan kenapa Brata enggak bisa ditayangin di televisi. Bukan cuma pembunuhan biasa, kasus mutilasi sadis jadi bahan yang muncul dalam episode awal serial Brata. Peran penting Vera, sang dokter forensik, jelas menandakan bahwa permasalahan mayat-mayatan ini enggak ditutup-tutupin. Lo suka gore dan suka misteri? Serial ini jawaban tepat buat lo!
Baca juga 5 Film Horor Gore Indonesia yang Bikin Belingsatan
4. Tontonan Cerdas
Banyak orang yang mengritik bahwa serial di Indonesia kurang mendidik penontonnya. Bukan cuma alur yang berlubang di mana-mana, premis yang kacau seringkali bikin serial-serial itu jadi bahan olokan. Namun, Brata bukan jenis serial yang bermaksud membodohi penontonnya.
Potongan-potongan tubuh hasil mutilasi dalam serial Brata rupanya bukan cuma punya satu orang aja. Nah, lo bisa bayangin betapa menariknya teka-teki yang disajikan sama serial kriminal satu ini? Kayaknya bisa menyamai Sherlock Holmes, lho!
5. Ditulis oleh E.S Ito
Kalau lo adalah geek novel petualangan dan sejarah Indonesia, niscaya lo enggak akan asing lagi sama nama E.S Ito alias Eddri Sumitra. Dia dikenal sebagai pengarang dari buku fenomenal Rahasia Meede (2007). Berkisah tentang terowongan rahasia yang diyakini bakal mengantarkan kita ke emas tersembunyi dari VOC di masa lampau.
Bukan cuma novel fantasi, Rahasia Meede adalah novel yang sarat akan pengetahuan sejarah. Kelihatan banget bahwa penulisan novel ini menggunakan riset yang mendalam. Enggak cuma itu aja, ada pula misteri pembunuhan berantai di novel ini. E. S Ito juga pernah menjadi penulis dari film Republik Twitter (2012). Film yang menyindir realitas dunia maya ini merupakan film dengan alur dan dialog yang berkualitas.
Ada juga serial berkualitas berjudul Halustik. Nih, kepoin 5 Alasan Lo Harus Nonton Serial Halustik
***
Nah, lima alasan di atas bener-bener kuat banget buat meyakinkan lo bahwa serial Brata ini memang layak tonton. Well, dramanya memang ada, tapi percayalah, aksi dan teka-tekinya jauh lebih kuat dan bakalan bikin lo ngerasa kesel karena jumlah episodenya cuma sedikit. Bikin kita optimistis sama masa depan tontonan Indonesia, lho!