Profil Lianne Tan

Profil Lianne Tan, Pebulutangkis Belgia Berdarah Indonesia

Nama Lianne Tan sontak viral di media sosial saat dirinya muncul dalam Olimpiade 2024 Paris. Atlet bulu tangkis asal Belgia tersebut mengundang perhatian warganet karena bisa berbicara Bahasa Indonesia.

Lianne Tan berbicara Bahasa Indonesia saat ia tengah berkomunikasi dengan pelatihnya, Indra Bagus Ade Chandra, ketika jeda interval pada game pertama melawan Ratchanok Intanon. Arahan dari sang pelatih yang berbicara dengan Bahasa Indonesia itu dimengerti oleh Lianne.

Usut punya usut, Lianne Tan ini punya darah Indonesia, lho! Penasaran dengan profil lengkapnya? Simak ulasannya dalam artikel ini!

Profil Lianne Tan

Profil Lianne Tan

Lianne Tan lahir di Belgia, tepatnya di Bilzen pada tanggal 20 November 1990. Wanita yang berusia hampir 34 tahun ini ternyata sudah mulai gemar bermain bulu tangkis sejak usia 8 tahun. Kegemaran bermain bulu tangkisnya ini muncul berkat dorongan dari keluarganya.

Ayahnya, Hank Tan, lebih dulu terjun sebagai pebulutangkis profesional. Kemudian semangat ini diteruskan oleh kedua anaknya yaitu Lianne dan Yuhan. Saat ini, keduanya terdaftar di dalam peringkat BWF.

Tak hanya berkarier sebagai atlet bulu tangkis, Lianne turut menempuh pendidikan di bidang kedokteran. Ia pernah menempuh pendidikan kedokteran gigi di Belanda.

Ayah Berdarah Indonesia

Profil Lianne Tan

Lianne Tan yang dikenal sebagai atlet bulu tangkis dari Belgia ini, ternyata memiliki Ayah yang berasal dari Indonesia. Henk Tan, nama ayah Lianne Tan ini merupakan Warga Negara Indonesia yang mengambil studi kedokteran gigi di Belgia.

Sedangkan ibunya, Maria Meyers, merupakan orang asli Belgia. Ia tumbuh di tengah dua budaya yang berbeda. Dirinya mengaku memiliki keuntungan untuk mempelajari dua budaya yang berbeda sejak kecil. 

Prestasi di Dunia Bulu Tangkis

Profil Lianne Tan

Nama Lianne Tan sendiri sudah berlalu-lalang di dunia bulu tangkis, khususnya dalam turnamen BWF International Challenge. Dirinya sudah pernah bermain di Amerika, Eropa, dan Afrika, di mana Olimpiade 2024 nanti akan menjadi olimpiade keempatnya.

Bersama saudaranya, Yuhan, Lianne pernah berkompetisi di Olimpiade London 2012, Rio de Janeiro 2016, dan Tokyo 2020. Sayangnya, pada olimpiade tersebut, ia harus menelan pahitnya kekalahan dan tersingkir di babak penyisihan grup.

Namun, sejak tahun 2010, Lianne secara konsisten meraih kemenangan di BWF International Challenge yang diadakan di berbagai negara. Sampai saat ini, Lianne sudah mengumpulkan 9 gelar BWF International Challenge sejak pertama kali terjun ke turnamen bulu tangkis pada tahun 2008 silam.

Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar olahraga, rekomendasi game dan esports ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.