Pertandingan Perpisahan Pemain Sepakbola

6 Pertandingan Perpisahan Pemain Sepakbola Paling Menyakitkan

Setiap orang ingin mengakhiri karier dengan momen yang indah. Begitu juga dengan seorang pesepakbola. Nyaris seluruh hidupnya diberikan untuk olahraga ini. Tentu mereka hendak menutup karier dengan indah apalagi jika status mereka adalah pemain bintang. Sayangnya enggak semua bisa merasakan momen yang positif dipenghujung karier.

Ada juga yang melakoni pertandingan perpisahan dengan cara yang menyakitkan. Seperti para atlet bawah ini yang enggak mendapatkan penutup karier yang manis.

Pertandingan Perpisahan Pemain Sepakbola Paling Menyakitkan

1. Edwin Van der Sar

Pertandingan perpisahan pemain sepak bola paling menyakitkan. Istimewa.

Salah satu kiper terbaik di dunia dengan raihan trofi yang melimpah. Van der Sar mengawali karier dari klub Ajax Amsterdam. Di usia muda pun dirinya dipanggil timnas Belanda. Enggak sampai disitu, puncak karier Van der Sar adalah ketika pindah Manchaster United dan jadi bagian dari kesukesan tim setan merah di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.

Semua trofi dimenangkannya bersama MU mulai dari domestik sampai kaliber internasional. Sayangnya pertandingan terakhir dia sebagai pesepakbola adalah final Liga Champions Eropa tahun 2011. MU harus berhadapan dengan Barcelona yang lagi hebat-hebatnya. Pada laga tersebut tim asuhan Pep Guardiola akhirnya keluar sebagai jawara dan membuat Van der sar mengakhiri kariernya dengan kekalahan menyakitkan.

2. Paolo Maldini

Banyak orang menaruh Paolo Maldini sebagai salah satu pemain belakang terbaik di dunia yang pernah dilahirkan. Enggak berlebihan, karena memang performa bek AC Milan ini memang mengagumkan ketika membela Rossoneri. Dirinya juga memiliki jumlah bermain yang cukup banyak untuk tim nasional Italia.

Sayangnya laga perpisahan berama timnas Italia berbuah kontrofersi. Italia harus ditendang dengan cara memalukan dari Piala Dunia 2002 setelah kalah dari Korea Selatan di babak 16 besar. Wasit yang memimpin laga itu benar-benar merugikan timnas Gli Azzuri yang kala itu jadi unggulan juara. Setelah laga tersebut Maldini gantung sepatu dari timnas Italia.

Setali tiga uang denga ceritanya di tim nasional. Di Ac Milan pun laga terakhir Maldini kurang mengenakan. Sang il capitano harus melihat timnya kalah 2-3 dari As Roma dalam laga terakhirnya.

3. Petr Cech

Petr Cech adalah kiper paling sukses yang pernah lahir dari Republik Ceko. Kesuksesan Cech semua terjadi ketika ia membela Chelsea. Bersama the blues, dia memenangkan Premier League, FA Cup, Community Shield, Liga Champions hingga Piala Dunia Antar Klub. Namun dipenghujung kariernya Cech pindah ke Arsenal, salah satu rival Chelsea.

Bersama Arsenal, prestasi Cech enggak segemilang di Chelsea. Tragisnya, ketika ia hendak pensiun, laga terakhir yang ia mainkan adalah partai Final Liga Eropa. Dalam pertandingan tersebut Arsenal harus kalah dari tim yang sangat dikenal oleh Cech. Yap, Arsenal kalah oleh Chelsea pada malam itu.

4. Zinedine Zidane

Zidane adalah salah satu pemain sepakbola yang paling sukses. Dia memenangkan gelar liga di Italia dan Spanyol. Dia juga menjuarai Liga Champions bersama Real Madrid dan memenangkan trofi Piala Dunia bersama timnas Prancis. Enggak sampai disitu dia juga pernah menyabet trofi ballon d’or sebagai pemain terbaik dunia tahun 1998 dan pemain dengan transfer termahal sepanjang sejarah sebelum dipecahkan oleh Cristiano Ronaldo.

Semua karier Zidane terlihat gemilang bukan? Sampai pada laga terakhirnya bersama timnas Prancis, kejadian monumental terjadi. Laga tersebut adalah final Piala Dunia 2006. Prancis berhadapan dengan Italia. Di malam itu, Zidane marah besar dan menyeruduk dada Materazzi yang isunya menghina ibu dan saudara perempuannya.

Zidane di kartu merah di pertandingan terakhirnya dalam final Piala Dunia. Prancis pun kalah dalam adu pinalti namun Zidane tetap mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik di Piala Dunia 2006.

5. Julio Cesar

Lama berkarier untuk Inter Milan dan memenangkan semua trofi di Italia membuat Julio Cesar menjadi salah satu kiper terbaik di akhir tahun 2010an. Dengan status tersebut enggak ada yang bisa menghalangi ia untuk jadi kiper nomor satu di Brazil. Selama 10 tahun ia jadi kiper utama di timnas Brazil dan membuat keputusan untuk penisun dari timnas setelah gelaran Piala Dunia 2014.

Sayangnya, momen pertandingan perpisahan pemain sepakbola andalan tim selecao jadi sangat menyedihkan. Pasalnya timnas Brazil harus takluk dari timnas Jerman dengan skor telak 7-1 pada laga semifinal. Ini adalah skor paling telak ketiga sepanjang sejarah Piala Dunia. Ironisnya Piala Dunia 2014 diselenggarakan di Brazil. Beberapa hari berselang Timnas Brazil keok kembali dengan skor mencolok 3-0 oleh timnas Belanda dalam partai perebutan tempat ketiga. 10 gol bersarang dalam waktu dua pertandingan tentu jadi penutup karier yang buruk untuk Cesar.

6. Toni Kroos

Terakhir ada Toni Kroos. Pemain berusia 34 tahun ini selalu jadi andalan tImnas Jerman sejak tahun 2010. Setelah melewati 113 pertandingan bersama der panser dan memenangkan Piala Dunia pada tahun 2014 lalu. Pertandingan perpisahan pemain sepakbola andalan Real Madrid itu tercipta pada Euro 2024 lalu.

Alih-alih berharap menutup karier professional sebagai atlet timnas Jerman dengan mempersembahkan trofi Euro di depan publik sendiri. Tuan rumah Jerman justru dipecundangi oleh Spanyol dalam babak perempat final. Makin nyesek bagi Kroos karena gol kemenangan Spanyol dicetak pada menit ke 119. Ini tentu jadi laga terakhir yang enggak diinginkan oleh pemain bernomor punggung 8 tersebut.

***

Dari enam pertandingan perpisahan pemain sepakbola di atas, siapa yang menurut kamu akhir kariernya paling menyedihkan?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.