Film kolosal bisa diartikan sebagai film dengan biaya produksi yang besar juga keikutsertaan banyak orang yang muncul dalam sebuah film. Kadang film kolosal juga identik dengan film aksi yang angkat cerita tentang legenda atau sejarah. Di luar negeri kita mengenal film seperti Brave, Gladiator atau Troy. Di dalam negeri, ada sejumlah film kolosal Indonesia yang perlu kamu tahu.
Nah di bawah ini adalah sederet film kolosal dari tanah air yang melibatkan banyak orang serta punya biaya produksi yang cukup besar.
6 Rekomendasi Film Kolosal Indonesia
1. Gending Sriwijaya
Tahun 2013 Sutradara Hanung Bramantyo membuat sebuah film kolosal Indonesia yang bertajuk Gending Sriwijaya. Film ini punya ide cerita yang epik tentang Nusantara selepas runtuhnya Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan-kerjaaan kecil saling bersaing untuk menguasai.
Film Gending Sriwijaya diperankan oleh Mathias Muchus, Slamet Rahardjo, Jajang C. Coer, Agus Kuncoro, Julia Perez hingga Syahrul Gunawan. Uniknya Film Gending Sriwijaya ini memilih 80% aktor yang terlibat dari Sumatera Selatan. Selain karena lebih tepat memerankan cerita tentang daerahnya, para aktor tersebut juga dinilai Hanung pandai berekspresi di depan kamera.
2. Drupadi
Hanya berdurasi 40 menit namun Drupadi termasuk ke dalam salah satu film kolosal Indonesia yang produksinya begitu niat. Film ini ceritanya diambil dari cerita apik Mahabarata yang sudah dikenal luas. Riri Riza adalah sutradara yang membawa cerita ini ke dalam sebuah film supaya penonton bisa mengetahui betapa unik dan menariknya kisah Drupadi.
Drupadi sendiri adalah seorang istri dari Yudisthira salah satu anggota Pandawa. Dalam sebuah malam, Drupadi mencoba untuk memperjuangkan kebebasannya. Film ini diisi oleh nama-nama terkenal semisal Dian Sastro, Nicholas Saputra, Dwi Sasono, Donny Alamsya, Ario Bayu hingga Butet Kertaradjasa.
3. Pendekar Tongkat Emas
Diproduksi oleh Miles Film dan disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Pendekar Tongkat Emas adalah salah satu film kolosal Indonesia yang sebetulnya punya penceritaan bagus. Syuting di tanah sumba dengan cerita besar tentang persaingan antar pendekar demi memperbutkan tongkat emas.
Film ini mengeluarkan biaya produksi yang enggak sedikit. Selain itu ada beragam nama besar yang juga turut hadir dalam film tersebut mulai dari Tara Basro, Reza Rahadian, Nicholas Saputra hingga Christine Hakim. Sayangnya film ini enggak terlalu berhasil ketika tayang di bioskop. Meski begitu upaya untuk menghidupkan film dengan genre seperti ini memang patut diapresiasi.
4. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta
Sebuah film biopik tentang raja Mataram islam yang bertahta sejak tahun 1613 hingga 1645. Ia adalah Raden Mas Jatmika atau yang dikenal dengan julukan Sultan Agung. Film ini memotret kehidupan sang sultan sejak belia hingga naik tahta. Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta distutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh Ario Bayu sebagai lakon utama.
Film ini termasuk film dengan biaya produksi yang besar. Selain itu film biopik ini juga mengisahkan penyerangan Kerajaan Mataram ke Batavia yang adegannya melibatkan banyak orang. Punya durasi 148 menit film ini cocok ditonton sebagai referensi sejarah kerjaaan yang pernah berjaya di abad ke 17 tersebut.
5. Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Dari sebuah komik, kemudian diadaptasi menjadi sebuah sinetron yang populer. Wiro Sableng akhirnya dibuatkan film pada tahun 2018 lalu. Vino G Bastian, Sherina Munaf, Yayan Ruhiyan, Marsha Timothy serta Aghniny Haque hadir sebagai pemeran yang membuat film ini jadi sebuah film laga dengan level yang cukup berbeda.
Wiro Sableng punya biaya produksi yang cukup besar karena film ini mencoba menciptakan efek visual yang enggak biasa. Film ini juga punya adegan laga yang cukup berani dan melibatkan banyak orang untuk meragakannya.
6. Bufallo Boys
Mungkin film ini enggak terlalu diingat oleh penonton Indonesia. Padahal film ini cukup memberi pengalaman menonton yang seru dan menegangkan. Film Buffalo Boys mengisahkan tentang ketegangan perang di masa kolonialisme, muncul dua orang yang dikenal sebagai Buffalo Boys sebagai sosok pahlawan untuk melindungi masyarakat. Disebut Buffalo boys karena keduanya kerap menunggangi kerbau.
Film ini mendatangkan sejumlah nama besar mulai dari Ario Bayu, Pevita Pearce, Hannah Al Rasyid, Happy Salma, Mika Tambayong, Alex Abbad juga Yoshi Sudarso. Sayangnya film ini juga enggak terlalu berhasil di bioskop meski menghadirkan sederet aksi seru pada penontonnya.
Itu tadi sederet film kolosal Indonesia yang patut kamu tonton. Walau kebanyakan di antara film-film di atas enggak terlalu berhasil merebut perhatian, kita patut menanti kreasi sineas lokal lainnya untuk memproduksi film-film kolosal mengingat besarnya potensi Indonesia dengan sederet cerita yang bisa di angkat.
Nah dari rangkaian film di atas, film kolosal Indonesia mana yang sudah kamu tonton?