Game yang dirilis pada Juni dan Juli bisa dibilang cukup sepi. Untungnya, bulan lalu cukup diramaikan dengan kehadiran berbagai game baru. Di antara semua game yang dirilis di Agustus 2018, tentunya ada game yang enggak memenuhi ekspektasi lo. Di antara game yang sukses, pastinya ada yang gagal.
Mungkin lo udah punya informasi mengenai deretan game terbaik yang dirilis di Agustus 2018. Kini saatnya kita juga membahas game-game Agustus 2018 yang mendapat penilaian kurang memuaskan. Nah, daftar ini juga bisa membantu lo saat ingin membeli game. Kira-kira, game Agustus 2018 apa aja, ya, yang bisa dikategorikan game terburuk? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!
1. We Happy Few (PS 4, Xbox One, dan PC)
Metacritic: 62
Game action-adventure yang dikembangkan oleh Compulsion Games ini sebenarnya sudah ada di Steam dalam bentuk Early Access sejak 2016. Nah, versi full-nya baru dirilis pada bulan lalu. We Happy Few menggabungkan role-playing, survival, dan sedikit elemen roguelike. Game ini berlatar waktu pada 60-an dan pemain ditugaskan untuk kabur dari kota Wellington Wells. Kota tersebut dikuasai oleh peredaran obat halusinogen yang membuat masyarakatnya menjadi kacau.
Tema yang diangkat di game ini sebenarnya bagus. Sayangnya, hasil eksekusinya kurang memuaskan. Menurut Video Gamer, cerita We Happy Few berisi beberapa twist yang cukup menarik. Namun, hal tersebut dirusak oleh sistem survival-nya yang membuat frustasi, sistem combat yang buruk, dan dunia yang kosong.
2. State of Mind (PS 4, Xbox One, PC, dan Nintendo Switch)
Metacritic: 63
Game action-adventure ini dikembangkan oleh Daedalic Entertainment. State of Mind merupakan game thriller futuristik yang menggali tentang transhumanisme. Tranhumanisme sendiri merupakan gerakan intelektual yang meyakini manusia mampu mengatasi keterbatasan fisik dengan mengadopsi teknologi hingga bisa hidup abadi.
Idenya, sih, udah keren banget, ya. Namun, sepertinya ide tersebut lebih cocok untuk diangkat ke film, deh. Menurut Nintendo World Report, game ini sangat lama dan keterlibatan pemain di game ini sangat minim. State of Mind itu layaknya sebuah film yang berpura-pura menjadi game. Kalau cerita State of Mind dijadikan serial atau buku, mungkin lebih cocok.
3. Little Dragons Cafe (PS 4 dan Nintendo Switch)
Metacritic: 55
Siapa, sih, yang enggak suka dengan Harvest Moon? Game tersebut memang melekat banget di hati para gamer yang tumbuh di era PS pertama. Nah, desainer Harvest Moon, yaitu Yasuhiro Wada, menghadirkan sebuah game baru berjudul Little Dragons Café. Di game ini, pemain harus mengelola sebuah kafe, sekaligus menyelamatkan ibunya karakter utama game ini.
Salah satu kreator Harvest Moon membuat game baru? Pastinya banyak yang dibuat antusias, dong. Namun, lo jangan terlalu berekspektasi tinggi terhadap game ini dulu. Menurut We Got This Covered, cuma ada satu hal yang menarik dari game ini, yaitu premisnya tentang seorang pemilik kafe yang memelihara naga. Sisanya, game ini punya tempo yang lambat dan gameplay yang repetitif.
4. Naruto to Boruto: Shinobi Striker (PS 4, Xbox One, dan PC)
Metacritic: 62
Waralaba game Naruto hadir kembali dengan judul baru, yaitu Naruto to Boruto: Shinobi Striker. Game ini dikembangkan oleh Soleil dan diterbitkan oleh Bandai Namco. Game ini memungkinkan pemain untuk bertempur sebagai tim berisi empat orang untuk bersaing dengan tim lain secara online. Game ini juga menghadirkan gaya grafis yang berbeda dari game Naruto sebelumnya.
Naruto to Boruto: Shinobi Striker mungkin terlihat sedikit familiar dengan salah satu judul game Dragon Ball. Mungkin hanya mirip dari tampilannya saja, sih. Menurut Trusted Reviews, game ini punya berbagai elemen yang mirip dengan Dragon Ball Xenoverse tapi dengan penuh kekurangan dari struktur misi, combat, dan pengembangan karakternya.
5. Death’s Gambit (PS 4 dan PC)
Metacritic: 70
Game action platformer ini dikembangkan oleh White Rabbit. Kalau lo lihat cuplikannya, lo bisa melihat jika game ini menampilkan grafis 2D dengan pixelated art. Death’s Gambit memang punya skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan game yang telah disebutkan di atas? Namun, game ini punya skor yang lebih rendah jika dibandingkan dengan game rilisan Agustus 2018 lainnya.
Sekilas Death’s Gambit punya tampilan yang sedikit mirip dengan Dead Cells, salah satu game terbaik rilisan Agustus 2018. Lalu, apa yang membuat game ini enggak sesukses Dead Cells? Menurut PlayStation Lifestyle, game ini sebenarnya menjanjikan. Namun, animasi yang aneh, sistem combat yang kurang menarik, dan terlalu banyak bug, membuat game ini jadi gagal keren.
***
Dari deretan game di atas, mana yang lo enggak sangka bakal masuk dalam daftar game terburuk yang dirilis di Agustus? Atau lo enggak setuju dengan daftar di atas? Coba kasih tahu pendapat lo di kolom komentar, ya!