Film animasi Inside Out 2 telah resmi rilis di bioskop Indonesia secara reguler mulai 14 Juni 2024. Film animasi produksi Disney dan Pixar ini merupakan sekuel dari Inside Out (2015) yang sukses besar. Kepopuleran film ini terjadi karena ceritanya yang sangat unik, yaitu tentang keseharian berbagai emosi yang ada di dalam seorang anak perempuan bernama Riley.
Pada film Inside Out 2, Riley dikisahkan sudah beranjak remaja dan kini memiliki berbagai emosi baru di dalam pikirannya. Menariknya, ketika trailernya pertama kali rilis, masyarakat justru lebih berfokus pada kemungkinan kalau Riley adalah seorang lesbian. Hal ini karena pada salah satu adegannya Riley tampak kagum dengan seorang remaja perempuan bernama Val.
Unsur LGBTQ di film animasi Inside Out 2
Komunitas queer bahkan ada yang merasa relate dengan penggambaran Riley di trailer tersebut, dan merasa kalau sang karakter memang merupakan bagian dari komunitas mereka. Apalagi, sejumlah proyek Disney dan Pixar beberapa tahun terakhir ini memang kerap memasukkan karakter LGBTQ. Lantas, apakah film Inside Out 2 mengandung unsur LGBTQ?
Maya Hawke selaku pengisi suara emosi Anxiety (Gelisah) pun buka suara soal adanya unsur LGBTQ antara Riley dengan Val di film Inside Out 2. “Saya rasa entah kamu heteroseksual, queer, atau biseksual, sebagai seorang perempuan hubungan kamu dengan perempuan muda lain adalah hubungan yang sangat kuat,” ungkap Maya Hawke dalam wawancaranya bersama SiriusXM.
Maya Hawke memang tidak secara langsung membantah ataupun mengonfirmasi tentang unsur LGBTQ yang ada di film Inside Out 2. Namun, jika sudah menonton filmnya, rasa ‘suka’ Riley terhadap Val memang hanya sebatas kagum. Sebab, Val merupakan pemain hockey yang menjadi idolanya Riley. Selain itu, adegan di alam bawah sadar Riley juga menampilkan bahwa ia suka dengan laki-laki.
Nah, bagaimana tanggapan kamu soal teori kalau Riley suka dengan sesama perempuan di film ini? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk kabar terbaru seputar film lainnya, ya!