*(SPOILER ALERT) Review film How to Make Millions Before Grandma Dies ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
Pada awal 2024 ini, bioskop Indonesia kedatangan film Thailand berjudul Not Friends yang dirilis oleh GDH. Sekadar informasi, GDH adalah studio film Thailand dengan karya yang hampir selalu populer dan juga dikenal punya cerita yang emosional. Pada Mei 2024 ini, kita akan kembali kedatangan film terbaru dari GDH di bioskop Indonesia, yaitu How to Make Millions Before Grandma Dies.
Sinopsis film How to Make Millions Before Grandma Dies berkisah tentang M, seorang pemuda yang berhenti kuliah untuk jadi seorang game caster. Hal ini ia lakukan dengan harapan agar bisa mendapatkan uang dengan jumlah yang banyak lewat cara yang ia anggap mudah. Namun, kenyataannya tidak demikian.
M kemudian mendapat inspirasi dari sepupunya yang berhasil meraih warisan rumah megah setelah menghabiskan waktu merawat kakeknya sebelum meninggal. Setelah itu, M berniat untuk merawat Amah atau neneknya yang baru saja divonis terkena kanker stadium akhir. Harapannya, M bisa mendapat warisan yang besar setelah merawat Amah, seperti yang dialami oleh sepupunya.
Nah, sebelum kamu nonton film How to Make Millions Before Grandma Dies di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini. Yuk, simak!
Review film How to Make Millions Before Grandma Dies
Drama warisan yang dikemas dengan komedi
Kalau bisa dibilang, garis besar cerita dari film How to Make Millions Before Grandma Dies adalah tentang drama warisannya Amah sebelum meninggal. Namun, drama warisan tersebut enggak dibuat terlalu dramatis seperti yang sering kita lihat di sinetron. Soalnya, proses M berusaha mendapat warisannya Amah tersebut dibalut dengan komedi.
Hal ini karena sosok M yang terkenal cuek selalu memiliki berbagai cara konyol buat memikat hati Amah, dan mampu mengundang tawa. Namun, di sisi lain penceritaan dalam film ini juga berhasil membuat penonton terenyuh karena melihat kedekatan M dan Amah.
Setelah dibuat tertawa sejak awal film, kita pun akan disajikan dengan momen yang terasa emosional hingga mampu bikin penonton menangis menjelang akhir. Kalau bisa dibilang, How to Make Millions Before Grandma Dies memiliki formula penceritaan yang mirip dengan film GDH pada umumnya.
Chemistry M dan Amah yang terasa hangat
Fokus utama dari film ini terletak pada hubungan M dengan Amah yang masing-masing diperankan oleh Putthipong Assaratanakul dan juga Usha Seamkhum. Perpaduan dari aktor muda dengan aktris senior Thailand ini pun berhasil menghadirkan chemistry yang sangat apik hingga bisa menghangatkan hati. Malahan, kalau bisa dibilang daya tarik utama yang bikin film ini terasa emosional terletak di chemistry kedua aktor ini, bukan hanya ceritanya.
Selain M dan Amah, para pemeran karakter lain dalam film ini juga sukses menghadirkan nuansa tersendiri di setiap adegannya. Namun, karakter yang bisa dibilang mampu mencuri perhatian dalam setiap adegan yang menampilkannya adalah Mui selaku sepupunya M. Sebab, penampilan memesona Tontawan Tantivejakul selaku pemeran Mui sukses bikin penonton terkesima, khususnya kaum laki-laki.
Scoring yang terasa sangat dramatis di akhir
Sebagai sebuah film drama, rasanya enggak heran kalau film How to Make Millions Before Grandma Dies memiliki scoring yang terasa dramatis. Meski baru benar-benar terasa menjelang akhir film, scoring tersebut sangat berperan dalam mengaduk-aduk perasaan penonton dengan membuat nuansa adegannya jadi semakin terasa emosional.
Sama seperti scoring, film ini juga menghadirkan transisi adegan yang terasa emosional dan lagi-lagi berlangsung menjelang akhir. Selebihnya, enggak ada yang terasa begitu spesial dari segi sinematografi film ini. Terlepas dari hal tersebut, seluruh adegan dalam film ini masih enak untuk dipandang dan tidak ada satupun momen yang terasa mengganggu secara visual.
***
Pada akhirnya How to Make Millions Before Grandma Dies menjadi film yang berhasil menggambarkan hubungan seorang cucu dengan neneknya secara lucu, hangat, dan mengharukan. Jika kamu tertarik film ini bisa disaksikan di sejumlah jaringan bioskop Indonesia, mulai 15 Mei 2024.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film menarik lainnya, ya!