Nama Anne Hathaway tentunya sudah enggak asing lagi di dunia perfilman Hollywood. Bukan hanya karena ia memiliki wajah yang elok saja, tetapi aktris asal Brooklyn ini memang sudah membuktikan kemampuannya di dunia akting. Anne Hathaway sudah pernah menyabet berbagai penghargaan film bergengsi, mulai dari Emmy Awards, Golden Globe, sampai dengan Academy Awards.
Kiprahnya di dunia perfilman bukan hanya aji mumpung. Anne Hathaway bahkan sudah berkecimpung di dunia film sejak ia masih remaja. Sebelum ia dikenal sebagai aktor kelas A, ia dikenal sebagai aktris remaja dengan vibe yang ceria, feminin, dan juga fashionable. Saking berdedikasinya ia dengan pekerjaannya, ia pernah merasa depresi usai memerankan Fantine dalam Les Miserables (2012) karena ia sangat menjiwai perannya di sana.
Seperti apa perjalanan karier Anne Hathaway semenjak remaja hingga menjadi aktor kelas atas seperti sekarang? Simak di sini, yuk!
Meghan Green –Get Real
Debut Anne Hathaway dalam dunia akting adalah dalam serial Get Real sebagai Meghan Green. Pada saat itu, ia berusia 17 tahun. Setelah bermain di beberapa drama musikal panggung teater dan menjadi salah satu anggota sopran paduan suara, ia pun akhirnya mendapatkan peran yang cukup penting di serial ini. Tentunya, ia melewati casting dan mengalahkan kandidat lainnya
Get Real (1999-2000) adalah serial pendek komedi Fox yang berkisah tentang keluarga disfungsional Green. Ayah dan Ibu di keluarga ini, Mitch dan Mary, menikah saat mereka remaja dan enggak punya pendidikan tinggi. Harapan mereka bertumpu pada Meghan yang mampu berkuliah di UC Berkeley, tetapi Meghan justru berniat untuk keluar dari kuliahnya. Anak keduanya, Cameron, adalah playboy yang doyan membawa cewek-cewek ke rumah, dan anak bungsu, Kenny, adalah anak lemah yang kerap jadi korban perundungan.
Yang bikin serial ini seru adalah banyaknya dialog yang sarkas dan kerap menyenggol berbagai budaya pop. Karakter Meghan Green sendiri digambarkan sering berkomentar pedas dan punya masalah cinta cukup pelik.
Mia Thermopolis – The Princess Diaries
Film The Princess Diaries (2001) adalah proyek kedua Anne Hathaway yang semakin mengangkat namanya. Film ini sendiri diangkat dari teenlit terkenal yang sangat disukai remaja, sehingga filmnya pun betul-betul dinanti oleh banyak orang.
Beruntungnya, Hathaway mendapatkan peran sebagai sang putri itu sendiri, Mia Thermopolis, putri dari negara fiktif Genovia. Sesuai dengan novelnya, film ini berfokus pada kehidupan putri muda (15 tahun) yang dikelilingi kekayaan dan barang-barang mewah. Menjadi putri seolah terlihat asyik, tetapi saat menyelami kehidupan Mia Thermopolis, rupanya ia juga punya masalah yang dialami oleh remaja lain, mulai dari masalah penampilan, kepercayaan diri, kecemasan masa depan, hingga masalah cinta.
Meskipun bukan film berstandar Academy Awards, bahkan cenderung ringan dan pop, tetapi penampilan Hathaway di film ini panen pujian dari banyak orang dan membuatnya semakin dikenal sebagai ikon anak muda stylish nan berkelas.
Sekuel The Princess Diaries, yang berjudul Royal Engagement, dirilis pada tahun 2004 dan menampilkan sang putri dengan karakter yang lebih matang.
Lureen Newsome Twist – Brokeback Mountain
Film Brokeback Mountain (2005), yang panen penghargaan termasuk Academy Awards untuk Skenario Adaptasi Terbaik dan Musik Terbaik, memang membuat mata banyak orang tertuju pada dua pemeran utamanya, yakni Heath Ledger dan Jake Gyllenhall yang menjadi gay karena terbawa “suasana”. Namun, peran Lureen Newsome Twist yang dibawakan oleh Anne Hathaway juga cukup penting. Twist adalah istri dari Jack Twist (Jake Gyllenhall), yang berada pada krisis dan kebimbangan orientasi seksual akibat enggak bisa melupakan “kekasih prianya” saat menggembala domba-domba di Brokeback Mountains.
Sebagai istri Twist, Lureen Twist digambarkan banyak “makan hati” dan seolah berjarak dengan sang suami. Penampilan Anne Hathaway sebagai istri pencinta rodeo yang merasa bingung dengan hubungan mereka ini sangat apik. Enggak cuma itu, Hathaway juga sempat tampil topless.
Andy Sachs – The Devil Wears Prada
Film The Devil Wears Prada (2006) adalah film “wajib” buat para peminat dan pekerja dunia fashion. Tokoh sentral dalam film ini adalah Andrea Sachs, seorang fresh graduate minim pengetahuan fashion yang pada akhirnya diterima bekerja di majalah fashion ternama sebagai asisten dari editor in chief Miranda Priestly. Permasalahannya, Miranda Priestly (yang diduga terinspirasi dari sosok editor in chief Vogue Anna Wintour), adalah sosok yang dingin dan perfeksionis. Mantan-mantan asistennya sendiri enggak tahan dengan dirinya.
Namun, Andy Sachs, dengan semangatnya, lambat laun banyak belajar dan malah menjadi asisten yang disukai Priestly. Anne Hathaway mampu memerankan Andy Sachs yang bersemangat, berjiwa muda, serta mampu bertransformasi menjadi stylish dengan sangat baik, mengimbangi aktor senior Meryl Streep yang sangat lihai memerankan Miranda Priestly.
Selina Kyle – The Dark Knight Rises
Dari segi sinematografi dan penceritaan, banyak penonton dan kritikus film setuju kalau The Dark Knight Trilogy dari Christopher Nolan memang merupakan salah satu kisah Batman terbaik di layar sinema. Nah, Anne Hathaway sendiri juga turut berkontribusi di dalam saga ini sebagai Selina Kyle atau Catwoman. Selina Kyle sendiri merupakan tipikal femme fatale pencuri yang misterius dan kuat dengan masa lalu yang sedikit kelam.
Selina Kyle ditampilkan dengan baik oleh Anne Hathaway. Saat menjadi Selina Kyle atau Catwoman, Anne Hathaway seolah melepaskan nuansa chic, modern, and sweet girl seperti apa yang sering ia perankan di dalam film.
Fantine-Les Misérables
Inilah salah satu peran yang terbaik dan sulit terlupakan dari Anne Hathaway. Memerankan Fantine jelas bukan hal yang mudah. Apalagi, Fantine sendiri merupakan sosok yang kompleks dan tragis.
Dalam film yang diangkat dari novel Victor Hugo ini, Fantine diceritakan sebagai seorang grisette (wanita muda) Prancis yang dihamili oleh kaum terpelajar, lalu ditinggalkan, mengurus anaknya sendirian, dan pada akhirnya jatuh ke jurang prostitusi. Fantine yang tadinya cantik menjadi lusuh, depresi, dan kehilangan sinar masa mudanya.
Uniknya, peran Fantine ini dulu pernah dibawakan oleh ibu Anne Hathaway, Kate McCauley Hathaway, pada tur teater Amerika Serikat. Tentu Anne Hathaway sangat menjiwai peran Fantine itu. Saking menjiwainya, ia sampai depresi karena karakter dan kehidupan Fantine yang begitu tragis dan enggak berdaya dikoyak-koyak oleh jurang kelas sosial.
Soléne-The Idea of You (2024)
Inilah proyek terbaru Anne Hathaway yang menampilkannya sebagai sosok perempuan yang matang. Dalam film besutan Amazon ini, Soléne dikisahkan sebagai ibu tunggal yang memiliki putri berusia 15 tahun. Saat menghadiri Coachella bersama putrinya, ia bertemu dengan lead vocalist band terkenal bernama Hayes Campbell.
Film ini berfokus bagaimana age gap menjadi perekat menarik sekaligus sumber dari percik-percik masalah percintaan. Anne Hathaway dalam film comeback-nya ini memerankan Soléne, yang harus menjadi sosok pelindung sang putri sekaligus harus “berusaha menjadi muda” karena berpacaran dengan orang yang kultur generasinya lebih dekat dengan sang anak ketimbang dirinya.
Diiringi dengan lagu-lagu yang menyenangkan, film ini asyik buat ditonton saat santai sekaligus memberikan pelajaran bagaimana rumitnya hubungan kalau sudah berurusan dengan age gap.
Anne Hathaway membuktikan bahwa age is just a number. Sejak muda, ia memerankan berbagai karakter berbeda, menjiwainya, sehingga ia pun bisa menjadi aktor yang matang dan diperhitungkan di Hollywood.