MPL Season 13 kedatangan bintang baru dalam diri Yawi, yang kini bermain buat AURA Fire. Ia adalah pemain asal Filipina, yang datang ke Indonesia buat memulai petualangan baru dalam kariernya.
Yawi kerap digadang-gadang sebagai salah satu pemain Mobile Legends: Bang Bang terbaik yang ada di Filipina. Ia menyandang status sebagai juara dunia, lantaran sudah memenangi M4 World Championship sebagai turnamen Mobile Legends: Bang Bang paling bergengsi pada awal 2023 yang lalu.
Aksinya di panggung MPL Season 13 tentunya menuai perhatian penggemar Mobile Legends: Bang Bang di tanah air. Populer dengan nama Yawi, namun tidak banyak yang tahu mengenai seorang Tristan Cabrera di luar Land of Dawn.
KINCIR mendapatkan kesempatan buat berbincang bersama Yawi, atau lebih tepatnya berbincang bersama Tristan Cabrera tentang kehidupan personalnya yang mungkin tidak banyak diketahui oleh orang-orang.
Ingin tahu lebih dekat tentang Tristan “Yawi” Cabrera, sang rising star di MPL Season 13? Yuk, langsung saja simak artikel KINCIR berikut ini!
Mengenal Tristan “Yawi” Cabrera, bintang baru di MPL Season 13
Seorang family man yang dekat dengan keluarga
Yawi terkenal memiliki hubungan yang dekat dengan keluarganya. Ia pernah berkata kepada KINCIR, kalau keluarga menjadi salah satu alasannya buat mengadu nasib di Indonesia. Hal tersebut tentunya menjadi bukti kecintaanya terhadap keluarganya, yang sudah membesarkannya hingga saat ini.
Yawi kecil dibesarkan jauh dari keluarga. Ayahnya bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab yang membuatnya jarang menghabiskan waktu di rumah, dan ibunya sempat bekerja di kapal. Hal tersebut membuat Yawi sempat diasuh oleh sang nenek dan abangnya, hingga ia berusia 13 tahun.
“Papa saya itu kerja di Dubai dan dia bergerak di bidang civil engineering. Mama saya dulu kerja di kapal dan sekarang menjadi business woman. Sejak kecil saya sering ditinggal oleh kedua orang tua dan sempat dibesarkan oleh nenek dari keluarga papa sampai umur saya 9 tahun. Setelah itu saya dibesarkan oleh mama saya, karena dia tidak lagi bekerja di kapal. Karena papa saya kerja di Dubai, biasanya dia hanya pulang setahun sekali,” ucap Yawi secara eksklusif kepada KINCIR.
Selain itu ia juga sangat dekat dengan sang kakak, yang mengenalkannya dengan basket dan Mobile Legends: Bang Bang, dua hal yang sangat digemari oleh Yawi. Keduanya memiliki hobi yang sama, sehingga hubungan keduanya sangatlah erat.
“Selain itu kakak saya juga ikut membesarkan saya. Saya juga sangat dekat dengannya, karena kami memiliki hobi yang sama. Kami selalu bermain basket bersama sejak saya masih kecil, dia juga yang mengenalkan saya dengan Mobile Legends: Bang Bang. Awalnya saya hanya menonton dia bermain, sampai akhirnya saya juga ikutan main bareng,” kata Yawi kepada KINCIR tentang hubungannya dengan sang kakak.
Yawi sangat menjaga hubungannya dengan keluarganya. Ia mengatakan kala seluruh keluarganya mendukungnya 100% buat menjadi atlet esports, hingga saat ini bermain di Indonesia untuk turnamen MPL Season 13. Bahkan sang ibu juga sempat terbang ke Indonesia, buat menyaksikan aksi Yawi di panggung MPL Indonesia.
“Orang tua saya pasti support saya 100% buat menjadi pemain profesional. Sejak saya masih menggeluti basket hingga sekarang menjadi pemain Mobile Legends: Bang Bang, mereka sudah mendukung saya. Mama saya bahkan sudah datang menonton saya di stage saat week pertama MPL Season 13. Kemudian abang dan adik saya juga ikut support, misalnya dengan mengirimkan pesan teks atau telepon di handphone,” ucap Yawi.
Buang mimpi menjadi pilot, demi serius di Mobile Legends: Bang Bang
Perjalanan hidup Yawi hingga saat ini terbilang cukup unik. Terkenal sebagai atlet esports profesional, namun siapa sangka kalau Yawi sebenarnya ingin menjadi pilot ketika ia masih kecil. Ia mengatakan kalau bisa terbang membuatnya sangat excited, yang membuatnya memiliki keinginan buat menjadi pilot ketika dewasa.
Namun tentunya takdir berkata lain. Yawi tiba-tiba bertemu dengan Mobile Legends: Bang Bang, dan jatuh cinta dengan game MOBA ini. Kini ia menjelma menjadi seorang atlet esports profesional, dan menyandang status sebagai jawara dunia.
“Ketika kecil saya ingin menjadi pilot. Selain karena uangnya banyak, saya juga bisa terbang di atas dan itu menurut saya sangat exciting. Tiba-tiba keinginan saya buat jadi pilot berubah soalnya saya bertemu dengan Mobile Legends: Bang Bang dan saya suka banget sama game itu. Apalagi saya juga tiba-tiba direkrut oleh tim amatir dan habis itu karier saya terus berkembang di Mobile Legends: Bang Bang sampai ke titik ini. Itulah kenapa saya tidak ingin lagi menjadi pilot dan beralih ke Mobile Legends: Bang Bang,” ungkap Yawi.
Jago basket dan mengidolakan Stephen Curry
Basket merupakan salah satu olahraga paling populer di Filipina dan seperti remaja pada umumnya, Yawi juga jatuh cinta dengan bola basket. Kecintaannya terhadap olahraga basket, menurun dari sang ayah dan kakak. Bahkan hingga saat ini Yawi masih memendam mimpi buat menyaksikan aksi pebasket ternama seperti Stephen Curry dan Lebron James secara langsung.
“Saya lahir di Manila, pas saya masih bocil itu saya suka banget main basket karena papa dan kakak itu juga suka banget sama basket. Bisa dibilang basket itu adalah first love saya, dan saya juga punya mimpi buat nonton pemain basket seperti Stephen Curry, Kobe Bryant (RIP), dan Lebron James,” ungkap Yawi ketika ditanya tentang hobi basketnya.
Stephen Curry dari Golden State Warriors menjadi pemain favorit Yawi. Ia mengatakan kalau gaya bermainnya saat masih menggeluti basket, terinspirasi dari sang point guard peraih 4x gelar NBA ini.
“Pemain basket favorit saya itu Stephen Curry. Kalau menjadi Hero Mobile Legends: Bang Bang, saya rasa Stephen Curry itu mirip kayak Novaria. Soalnya keduanya sama-sama bisa tembak dari jauh (3pts shooter). Kalau jadi pemain basket profesional, merasa juga mirip kayak Stephen Curry karena gaya main saya juga suka 3 poin,” kata Yawi kepada KINCIR.
Sempat serius di olahraga basket, ternyata memiliki dampak positif buat karier Yawi saat ini. Olahraga tersebut membantu membentuk mindset Yawi, mulai dari menumbuhkan jiwa kompetitifnya hingga membantunya buat bermain dalam sebuah tim. Tidak heran mengingat basket maupun Mobile Legends: Bang Bang sama-sama olahraga tim, sehingga teamwork menjadi kunci buat merebut kemenangan.
“Pastinya saat menjadi pemain basket itu membantu saya saat menjadi pemain Mobile Legends: Bang Bang. Soalnya keduanya sama-sama harus disiplin, kompetitif, fokus, tahu prioritas, chemistry dengan tim, dan juga chemistry dengan tim seperti saat ini,” lanjut Yawi tentang bagaimana basket membantunya hingga saat ini.
Rajin buka KBBI sebelum tidur jadi rahasia kelancaran berbahasa Yawi
Ketika pertama kali datang ke Indonesia, Yawi langsung mengejutkan banyak orang lantaran sudah fasih berbicara bahasa Indonesia. Bahkan ketika berbincang bersama KINCIR, Yawi dengan percaya diri menjawab pertanyaan dengan bahasa Indonesia, meskipun pertanyaan yang saya lontarkan menggunakan bahasa Inggris.
Kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik saat bergabung dengan tim di Indonesia menjadi sebuah pemandangan langka bagi seorang pemain asing seperti Yawi. Ternyata kemampuan Yawi berbicara dengan bahasa Indonesia tidak datang begitu saja. Ia bahkan sudah mempersiapkan hal tersebut sebelum secara resmi menjadi bagian dari AURA Fire di MPL Season 13.
Saat sedang menjalani trial bersama tim naga api, Yawi sudah mulai belajar bahasa Indonesia terlebih tentang komunikasi di dalam game. Setelah lancar berkomunikasi di in-game, barulah Yawi mengembangkan kemampuan bahasa Indonesianya dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebelum saya datang ke sini tepatnya saat baru trial di AURA Fire, saya sudah tanya ke teammate tentang komunikasi basic di game. Saya awalnya belajar komunikasi di game, baru setelah itu belajar cara berkomunikasi di luar game. Habis itu saya selalu ulang-ulang saja. Selain itu saya juga mendapat bantuan belajar bahasa Indonesia dari teman-teman di tim saya,” ungkap Yawi tentang kemampuannya berbicara bahasa Indonesia.
Yawi juga memiliki kebiasaan unik yang ia lakukan demi meng-improve kemampuan bahasa Indonesianya. Ia menghabiskan waktu sekitar 20-30 menit buat nge-scroll kamus bahasa Indonesia sebelum tidur, dan mencatat kata-kata yang ia pelajari di notes sehingga tidak lupa tentang kata-kata yang ia pelajari hari itu.
“Saya juga punya kebiasaan setiap sebelum saya tidur, selalu scroll-scroll kamus bahasa Indonesia. Saya selalu baca-baca dulu 20-30 menit sebelum tidur kata-kata bahasa Indonesia di notes, sehingga saya enggak bakal lupa kata-kata itu,” lanjut Yawi.
Kehidupan di Yawi di Indonesia, kombo nasi padang, hingga ketertarikannya buat membangun bisnis
Merantau di Indonesia tentunya menjadi tantangan tersendiri, terlebih buat Yawi yang usianya terbilang masih muda. Ia harus beradaptasi dengan berbagai hal baru, mulai dari lingkungan hingga makanan yang ia santap.
Yawi sendiri mengungkapkan kepada KINCIR tentang beberapa aktivitas yang ia lakukan buat mengisi waktu luangnya di Indonesia. Ia biasanya pergi ke gereja buat mengisi hari libur. Selain itu Yawi juga sering hangout dengan pemain asal Filipina lain yang juga mengadu nasib di Indonesia, seperti Theo, 3MarTzy, dan Baloyskie.
“Setiap libur biasanya saya pergi ke gereja. Habis itu ketemu sama pemain Filipina lain yang ada di Indonesia kayak coach EVOS (Theo), pemain Pendekar Esports (3MarTzy), dan kadang-kadang ketemu sama Baloyskie. Kadang-kadang juga saya sering main biliar atau makan ramen di Grand Indonesia,” ujar Yawi.
Ketika ditanya tentang makanan favoritnya, Yawi dengan mantap mengatakan nasi padang. Secara spesifik, Yawi sangat menyukai ayam gulai dan ayam goreng sebagai makanan asli Indonesia yang ia konsumsi. Bahkan ketika ia menyantap kedua makanan tersebut, ia sampai harus menambah nasi karena keduanya memang sangat nikmat jika dimakan dengan nasi panas.
“Kalau makanan favorit, tentu saja nasi Padang. Menu yang paling saya suka itu ayam gulai dan ayam goreng. Kombo favorit itu nasi padang pakai ayam gulai dan ayam goreng, dan biasanya saya pasti tambah nasi,” ungkap Yawi soal makanan Indonesia favoritnya.
Sembari bermain sebagai pemain profesional bersama AURA Fire di MPL Season 13, Yawi juga secara bersamaan membangun bisnis yang sedang ia urus. Ia memiliki bisnis kuliner dan clothing line, yang modalnya berhasil ia dapat dari penghasilannya sebagai pemain esports profesional.
“Pas saya sudah mulai mendapatkan uang dari esports, saya tanya keluarga tentang bisnis apa yang sebaiknya saya jalankan. Mama saya kemudian menyarankan bisnis tentang makanan, dan mereka mendorong saya buat membuka bisnis makanan. Selain itu saya juga punya clothing line, yang kadang-kadang desainnya terinspirasi dari Hero Mobile Legends: Bang Bang atau wajah saya,” tutup Yawi.
Jangan lupa buat terus mengunjungi KINCIR untuk mendapatkan informasi terbaru seputar rekomendasi game dan esports ya!