Sudah beberapa hari lalu setelah gelaran MSC 2018 berakhir. Turnamen Mobile Legends terakbar se-Asia Tenggara ini pun telah mendapatkan juaranya, yakni tim Aether Main dari Filipina. Di partai final, mereka mengalahkan sesama tim Filipina, Digital Devils Pro Gaming (DDPG), dengan skor telak 3-0. Sementara itu, wakil Indonesia harus puas di peringkat ketiga dan keempat setelah RRQ berhasil mengalahkan Aerowolf di partai perebutan juara ketiga.
Hal yang menarik dari gelaran MSC 2018 tentu bukan soal siapa yang menang, pemain terbaik, atau permainan tim-tim yang berpartisipasi. Turnamen ini pun kerap menjadi ajang pembelajaran atau evaluasi bagi para pemain Mobile Legends di Indonesia. Tak hanya cara atau gaya bermainnya saja, hal yang menarik diperhatikan adalah pemilihan hero yang dilakukan oleh 10 tim yang berlaga sepanjang gelaran berlangsung.
RevivalTV sebagai penyelenggara MSC 2018 secara detail telah mengumpulkan data hero Mobile Legends yang paling banyak digunakan dan di-banned sepanjang gelaran MSC 2018. Menurut data yang dikumpulkan oleh RevivalTV, ada 34 hero yang digunakan dari total 30 pertandingan yang diselenggarakan sejak babak grup hingga Grand Final.
Jawhead menjadi yang paling laris dengan total pick sebanyak 25 kali. Itu artinya dia enggak dipilih dalam lima game saja. Itu pun dengan tiga pertandingan kena banned.
Chou sebagai sesama hero semi-tank berada di peringkat kedua dengan total pick sebanyak 24 kali. Disusul oleh Lancelot dan Martis dengan 22 kali terpilih, lalu Kagura di peringkat kelima dengan total pick sebanyak 21 kali.
Secara mengejutkan, peringkat keenam diisi oleh Bane dengan total pick 20 kali. Pasalnya, dia sempat menjadi hero terpinggirkan karena kemampuannya dianggap enggak bisa mengimbangi meta di beberapa Season sebelumnya. Makanya, enggak heran jika di Season 9 Mobile Legends ini dia akan laris digunakan di mode Ranked.
Sementara itu, Hayabusa menjadi hero yang paling ditakuti sepanjang gelaran MSC 2018. Dalam data hero paling sering kena banned dari RevivalTV, hero ninja ini tercatat terkena banned sebanyak 25 kali. Hal ini terbilang wajar karena Hayabusa begitu ditakuti karena kemampuan split push dan burst damage yang besar.
Setelah mendapatkan buff di update beberapa waktu lalu, Grock menjadi hero paling sering kena banned peringkat kedua dengan total 24 kali. Inilah alasan kenapa dia sangat jarang muncul di pertarungan. Tentunya tim-tim yang berlaga enggak mau mengambil risiko untuk membiarkan Grock dipilih oleh musuh.
Selanjutnya, ada Helcurt yang di-banned dalam 21 game, Selena dalam 15 game, serta Martis yang di-banned selama delapan game. Bane juga menjadi salah satu hero paling sering di-banned dengan total empat kali. Tentunya beralasan karena Bane menjadi hero spesialis push yang sangat efektif dalam permainan objektif.
Seperti yang lo tahu, pemilihan hero dianggap menjadi salah satu aspek terpenting dalam permainan. Karena itulah muncul istilah "most effective tactic available" alias "meta". Hero yang sering diandalkan dalam permainan, terlebih pemain pro dalam ranah kompetitif seperti MSC 2018, bisa diprediksi akan menjadi tren atau meta baru.
Salah satu contoh nyatanya adalah Bane. Dari pantauan tim Kincir selama bermain Mobile Legends, Bane mulai sering digunakan oleh banyak pemain. Popularitas hero yang satu ini memang sedang meroket karena potensi damage-nya yang besar dan kemampuan push-nya. Apalagi dia juga sering digunakan oleh tim RRQ sepanjang MSC 2018.
Kira-kira, apa faktor yang bikin Jawhead sering dipilih, atau Hayabusa dan Bane jadi most banned? Tunggu analisa tiap hero terlaris atau paling ditakuti sepanjang MSC 2018 hanya di Kincir.com!