Death and Other Details adalah serial drama kriminal Amerika yang diproduksi oleh duot kreator, Heidi Cole McAdams dan Mike Weiss. Serial ini terdiri dari sepuluh episode dan ditayangkan perdana di Disney Plus pada 16 Januari 2024.
Secara garis besar, Death and Other Details bercerita tentang detektif Rufus Cotesworth dan anak didiknya, Imogene, yang mencoba menggali kebenaran di sebuah kapal mewah yang melintas di laut Mediterania. Tentu saja banyak rahasia-rahasia tersimpan dalam-dalam dari sejumlah karakter yang menunggu untuk diungkap satu persatu.
Aktor watak peraih Primetime Emmy di tahun 1996 lewat serial Chicago Hope, Mandy Patinkin, dipajang memainkan karakter utama seorang detektif terbaik sepanjang masa. Mandy didampingi aktris muda yang namanya masih asing di telinga kita, Violett Beane. Sebelumnya Violett tampil dalam serial The Flash (2015-2018) dan film Truth or Dare (2018).
Review serial Death and Other Details (2024)
Death on The Nile + The White Lotus + Succession = Death and Other Details
Tahun 1937, Agatha Christie mempublikasikan salah satu novelnya yang paling terkenal berjudul Death on the Nile. Novel ini lantas diadaptasi menjadi pertunjukan teater, serial televisi, serial radio, novel grafis, video game hingga film.
85 tahun setelahnya, Kenneth Branagh kembali mengadaptasi novel tersebut menjadi film berjudul sama dan dirilis di bioskop. Kita melihat kembali bagaimana aksi Hercule Poirot mengungkap bagaimana pembunuhan demi pembunuhan terjadi di atas kapal yang melaju di sepanjang sungai Nil, Mesir. Kita dibuat ikut berdebar dan penasaran siapa sesungguhnya tokoh di balik pembunuhan tersebut dan terutama apa motif yang menyelubungi pembunuhan.
Dalam 10 tahun terakhir, serial drama kriminal memang cukup digemari dan kembali menjadi salah satu genre yang ditunggu setelah suksesnya film Knives Out (2019) dan serial Only Murders in the Building (2021) yang telah berjalan sebanyak 3 musim. Death and Other Details pun mencoba mengikuti jejak sukses ini.
Kisah pembunuhan di atas kapal mewah
Tak bisa dipungkiri plot Death and Other Details terasa seperti meminjam banyak plot dari cerita-cerita misteri. Utamanya yang paling terasa pengaruhnya adalah cerita Death on the Nile. Sebagaimana dalam kisah yang ditulis Agatha Christie tersebut, kita juga menjadi saksi bagaimana pembunuhan terjadi di kapal mewah yang mengarungi Laut Mediterania.
Dalam sebuah adegan pembuka yang mengesankan sekaligus efektif, duo kreator, Heidi Cole McAdams dan Mike Weiss, membawa kita ke puluhan tahun sebelum peristiwa pembunuhan terjadi. Kita bertemu dengan karakter utama cerita ini, Imogen, yang menjadi remaja pemurung setelah kematian ibunya akibat kecelakaan misterius.
Kita juga bertemu dengan Rufus Cotesworth yang sepanjang episode berulang kali diperkenalkan sebagai detektif terbaik sepanjang masa. Tapi cerita berkembang menjadi menarik ketika akhirnya kita tahu betapa kecewanya Imogen dan betapa bencinya ia pada sang detektif yang tak kunjung bisa mengungkit misteri di balik kematian ibunya.
Kita juga perlahan tahu bahwa tentu saja ada koneksitas antara kematian ibu Imogen di masa lalu dan terbunuhnya Keith Turbistky puluhan tahun kemudian. Dan sepanjang 10 episode, kita dibawa menengok kilas balik apa yang terjadi puluhan tahun lalu dan hari ini dan juga menelusuri beragam karakter yang muncul susul menyusul setelahnya.
Parade karakter orang kaya dengan segala kemewahannya
Hal yang potensial menarik dari Death and Other Details adalah bagaimana kreator mencoba memasukkan semacam a study of character tentang bagaimana orang-orang kaya menjalani hidup, bisnis, kisah cinta mereka hingga perjalanan seksual mereka. Selain Rufus dan Imogen, kita akan bertemu dengan beberapa karakter yang tentu saja datang dengan rahasia-rahasia tergelap mereka yang tak ingin ditemukan oleh siapapun.
Kita lantas bertemu dengan Anna Collier yang direncanakan menjadi penerus dari bisnis tekstil yang dijalankan oleh ayahnya, Lawrence. Kita perlahan paham bahwa perjalanan ini bukan semata aksi hura-hura melainkan sebuah proses rekonsiliasi antara dua keluarga berpengaruh, keluarga Collier dan keluarga Chun.
Mereka sedang dalam negosiasi di mana keluarga Chun menaruh minat untuk berinvestasi milyaran dollar pada bisnis yang sudah dijalankan keluarga Collier selama bertahun-tahun. Kita lantas pula tahu bahwa ada sesuatu yang pernah terjadi di masa lampau antara Anna dan Eleanor yang dipercaya oleh neneknya memimpin proses negosiasi ini.
Maka aroma serial The White Lotus pun menjelma dan kita melihat sebuah parade orang-orang kaya yang selalu berusaha baik-baik saja, menyembunyikan segala resah di hati mereka dan menyimpan rapat-rapat rahasia tergelap mereka. Rahasia yang kelak akan ditelusuri oleh Keith yang membuatnya terbunuh. Dan entah bagaimana Rufus berada tepat di tengah-tengah pembunuhan tersebut.
Namun berbeda dengan The White Lotus, Death and Other Details terasa tak betul-betul mencoba menggali apa yang eksentrik, apa yang unik, apa yang berani dari kehidupan para orang-orang kaya itu. Maka yang terlihat sepanjang 5 episode yang telah disiarkan di Disney Plus bisa jadi hanyalah balutan superfisial dari keinginan untuk membenturkan persoalan seputar golongan orang kaya dan kaum yang berada di bawah mereka.
Sebuah peralihan kekuasaan yang tak berjalan mulus
Seperti masih belum cukup memainkan kartu perbedaan orang-orang kaya dan kaum di bawahnya, Death and Other Details mencoba juga untuk bermain-main di area seputar peralihan kekuasaan selayaknya yang digambarkan dengan brilian di serial Succession. Kita melihat Anna yang sudah tak sabar agar ayahnya segera mengumumkan dirinya sebagai CEO yang baru.
Di pihak lain, kita justru melihat Celia yang sabar memberi ruang pada cucunya, Eleanor, untuk bertumbuh menjadi pemimpin perusahaan yang baru. Di tengah-tengahnya kita melihat benturan bagaimana keluarga Amerika dan keluarga Asia melakukan suksesi dengan cara yang berbeda.
Tapi sekali lagi yang hilang dari Death and Other Details adalah keterampilan untuk menginjeksikan banyak isu ke dalam satu wadah dengan baik. Memang tak mudah melakukannya. Mungkin Agatha Christie tahu itu sejak awal sehingga ia tak pernah terlihat ambisius membicarakan banyak hal penting dalam satu waktu. Ia memilih fokus pada detil-detil cerita, kronologi, bukti-bukti dan pada akhirnya konklusi.
Padahal Death and Other Details punya materi yang lebih dari cukup untuk mengguncang ceritanya dengan memasukkan soal suksesi dengan menarik. Bisa saja kreator memasukkan sub-plot persaingan yang lebih tajam antara Anna dan saudaranya, Tripp. Bisa juga kreator lebih berani mengusik hubungan masa lalu yang panas yang pernah terjadi antara Anna dan Eleanor. Dan Death and Other Details punya 10 episode untuk membongkar semuanya dengan waktu yang cukup.
Isu ekonomi global hingga pengungsi Ukraina
Menakar ambisi dengan kekuatan yang dimiliki menjadi sebuah kesadaran penting yang perlu dimiliki para kreator. Ambisi besar tanpa dibekali tenaga dan sumber daya yang cukup tak akan menghasilkan apapun. Justru memproduksi sebuah karya yang terasa dangkal, ingin tampak seakan peduli segalanya namun tak pernah betul-betul tampak mempedulikan segalanya.
Death and Other Details punya sejumlah kelemahan itu yang mau tak mau tak membuat kita setertarik sebagaimana kita menyaksikan Death on the Nile, The White Lotus dan Succession misalnya. Perlu jam terbang tinggi dari tim penulis skenario untuk tak sekedar memasukkan isu-isu penting yang terasa sebagai tempelan semata. Sayangnya itulah yang tak dipunyai Death and Other Details.
Maka isu-isu penting dunia saat ini mulai dari persoalan ekonomi global hingga pengungsi Ukraina sekedar menyempil begitu saja tanpa dielaborasi lebih dalam oleh tim penulis skenario. Yang terasa hanyalah ambisi besar yang tak dibarengi dengan tenaga yang cukup. Dan justru membuat Death and Other Details kehilangan fokusnya sebagai cerita misteri.
Sosok Mandy Patinkin sebagai detektif terbaik sepanjang masa juga sama sekali tak terasa karismanya. Padahal Mandy adalah seorang aktor watak yang baik dan sudah tampil berkesan dalam sejumlah serial diantaranya Criminal Minds dan Homeland. Kita tak melihat sosok detektif yang menarik sebagaimana Hercule Poirot atau Benoit Blanc dalam Knives Out dengan segala keunikan mereka yang bisa tersaji secara visual.
***
Sayang memang dengan segala potensi yang dimiliki serial Death and Other Details justru membuatnya tak bisa menyamai sukses serial Only Murders in the Building yang berjalan relatif lebih sederhana, dengan lokasi yang tak seberkesan kapal mewah, dengan beragam karakter berwarna (yang seharusnya menarik). Mungkin kesederhanaan yang memang seharusnya menjadi kata kunci, bukan ambisi.