Enggak bisa dimungkiri bahwa Marvel Cinematic Universe (MCU) punya peran besar dalam menghidupkan genre film superhero. Ketika film pertama Marvel Cinematic Universe, yaitu Iron Man (2008) dirilis, Marvel Studios bisa dibilang cukup nekat membuat semesta film Marvel yang ceritanya saling berhubungan. Ternyata, ide nekat Marvel Studios malah membuat MCU masih tetap bertahan hingga saat ini.
Kamu yang ngaku penggemar pastinya tahu bahwa MCU dibagi dalam beberapa fase. Fase 1—3, yang ditutup oleh Avengers: Endgame (2019) dan Spider-Man: Far From Home (2019), bisa dibilang sebagai kejayaan Marvel Studios. Namun begitu masuk fase 4 dan 5, kualitas MCU semakin menurun.
Pada 2023, ada tiga film MCU fase 5 yang dirilis, di antaranya Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023), Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023), dan The Marvels (2023). Hanya Guardians of the Galaxy Vol. 3 yang mendapatkan review positif dan Box Office yang bagus. Quantumania dan The Marvels malah gagal, ditambah lagi dengan banyaknya kritik kepada serial Secret Invasion.
Lantas, apa yang membuat Marvel Cinematic Universe begitu terpuruk selama 2023?
Alasan Marvel Cinematic Universe terpuruk di 2023
1. Penggemar yang kepalang kecewa dengan beberapa proyek MCU fase 4
MCU fase 3 ditutup dengan Avengers: Endgame, yang bagi sebagian orang merupakan salah satu film superhero terbaik. Enggak heran banyak penggemar yang punya ekspektasi tinggi kepada proyek MCU fase 4, yang menjadi pembuka untuk Multiverse Saga. Namun kenyataannya, beberapa proyek MCU fase 4 malah mengecewakan dan menghancurkan ekspektasi banyak penggemar tentang masa depan MCU.
MCU fase 4 sebenarnya dibuka dengan begitu kuat lewat perilisan serial WandaVision yang memiliki konsep unik. Ditambah lagi dengan serial Loki yang membuka terjadinya konsep multiverse di MCU. Lalu, kalian pastinya masih ingat bagaimana gemparnya penonton di bioskop karena Spider-Man: No Way Home (2021). Namun, selain ketiga proyek tersebut, proyek MCU fase 4 cenderung medioker bahkan ada yang mengecewakan.
Eternals (2021) menjadi film MCU pertama yang mendapatkan rating “Busuk” di Rotten Tomatoes. Thor: Love and Thunder dikritik karena terlalu konyol dan menyia-nyiakan Christian Bale. Belum lagi, serial She-Hulk: Attorney at Law yang konyol dan menghadirkan kualitas CGI yang buruk. Proyek-proyek MCU fase 4 yang mengecewakan akhirnya menurukan minat penggemar kepada MCU fase 5.
2. Kang the Conqueror yang dibuat melempem di Ant-Man and the Wasp: Quantumania
Ant-Man and the Wasp: Quantumania dibuat sebagai pembuka untuk MCU fase 5. Film ini awalnya begitu diantisipasi penggemar karena menampilkan Kang the Conqueror, villain besar MCU setelah Thanos untuk Multiverse Saga. Apalagi, penggemar sudah diperkenalkan dengan salah satu Variant Kang di serial Loki, yaitu He Who Remains, yang terlihat sangat menjanjikan.
Namun ketika dirilis, Quantumania malah mengecewakan dari segi cerita. Naskahnya terkesan lazy writing, sehingga berpengaruh pada kemunculan Kang di film ini. Kang yang awalnya terlihat mengintimadasi, tiba-tiba bisa dikalahkan dengan cara yang agak konyol demi kemenangan Ant-Man. Alhasil, banyak penggemar yang jadi tidak bisa melihat Kang sebagai ancaman besar untuk masa depan MCU.
3. Marvel Studios terlalu banyak proyek yang bikin kualitasnya keteteran
Jika kita kilas balik, memang ada banyak proyek yang dirilis di MCU fase 4, di antaranya ada 7 film, 9 serial, dan 2 film televisi (FTV). Gilanya lagi, itu semua dirilis selama 2021-2022 yang jelas membuat Marvel Studios kebanjiran proyek. Saking banyaknya yang dikerjakan, kualitas dari proyek MCU fase 4 dan 5 pun menjadi imbasnya.
Kamu pastinya setuju bahwa kualitas CGI MCU fase 4 dan 5 benar-benar menurun. Terungkaplah bahwa berbagai studio VFX ternyata keteteran mengerjakan CGI berbagai proyek MCU karena jumlahnya terlalu banyak. Selain kualitas CGI yang menurun, kualitas ceritanya pun juga mendapatkan banyak kritikan.
Baru di fase 4 dan 5, MCU mendapatkan rating “Busuk” di Rotten Tomatoes untuk dua film, yaitu Eternals dan Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Terkhusus di 2023 selain Quantumania, serial Secret Invasion mendapatkan banyak kritikan dan The Marvels yang filmnya dianggap monoton.
4. Penggemar mulai kesulitan mengikuti serial MCU yang terlalu banyak
MCU fase 4 menjadi fase pertama yang mulai berkembang ke serial yang ceritanya berhubungan dengan film. Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, Marvel Studios terlalu banyak bikin proyek film dan serial di fase 4 dan 5. Enggak hanya berdampak pada kualitas proyeknya, hal ini juga berdampak pada penonton dalam menikmati MCU.
Saking banyaknya proyek yang dirilis dalam waktu dekat, khususnya pada fase 4, banyak penggemar yang juga akhirnya keteteran, terutama keteteran dalam mengikuti serial MCU. Banyak penggemar menganggap serial tidak sepenting film, sehingga banyak yang kelewatan tentang detail cerita dari serial yang dibawa ke film.
Untuk 2023, The Marvels adalah contoh yang mana penonton harus menonton serial WandaVision dan Ms. Marvel untuk bisa lebih mengenal Monica Rambeau dan Kamala Khan. Namun karena melewatkan serialnya dan tidak mengenal kedua karakter tersebut, banyak orang yang jadinya tidak terlalu tertarik untuk menonton The Marvels.
5. Aksi mogok kerja aktor Hollywood bikin kegiatan promosi The Marvels jadi terhambat
Buat kamu yang belum tahu, serikat aktor Hollywood sempat melakukan mogok kerja selama Juli hingga November 2023. Ada dua proyek MCU fase 5 yang dirilis pada masa mogok kerja aktor, yaitu serial Loki season 2 dan The Marvels. Alhasil, para aktor Loki dan The Marvels tidak bisa melakukan promosi sebelum proyek mereka dirilis.
Dibandingkan Loki season 2, The Marvels yang paling merasakan dampak atas kurangnya promosi dari para aktornya. Banyak orang yang jadi tidak aware dengan The Marvels menjelang perilisan filmnya. Alhasil, The Marvels gagal total dari segi Box Office bahkan pendapatannya pun di bawah bujet produksi filmnya.
***
Itulah deretan alasan mengapa Marvel Cinematic Universe begitu terpuruk selama 2023 lalu. Menurut kamu, apakah Marvel Studios mampu mengembalikan kejayaan MCU ke depannya?